Part 3

10 0 0
                                    

Hari demi hari bulan demi bulan bahkan tahun demi tahun sudah berlalu tetapi masih dengan rasa yang sama, cinta tanpa pernah bertemu. Perasaan cinta yang ia rasakan semakin besar sehingga ia semakin berharap bahwa cinta Azka mungkin bisa ia milik karena orang tua Azka yang terlihat berharap bahwa Arsyi bisa menjadi menantunya.
*****

Tiada hari yang Arsyi lalui tanpa memikirkan Azka, bahkan banyak hal yang ia hayalkan tentang dirinya dan Azka. Arsyi bahkan bermimpi bisa menikah dan punya anak bersama Azka, lucu bukan! Terkadang ia tertawa bahkan menangis hanya karena Azka, memikirkan cintanya yang begitu besar tetapi yang mungkin mustahil untuk terbalas. Arsyi bahkan sering berdoa kepada Allah agar dijodohkan dengan Azka bahkan Azka tidak pernah hilang dalam doa disujud terakhirnya bahkan dalam diarynya ia selalu mencurahkan perasaannya kepada Azka karena ia bukan orang yang terbuka kepada orang lain, sampai akhirnya ia benar-benar menyerah akan cintanya akan Azka, apalagi saat mendengar bahwa Azka akan menikah dengan orang lain anak dari boss di satuannya dari tante Merry adik mamanya.

Tante Merry: Anak mba Rosa mau nikahloh yang tentara itu mba (beritahunya kepada mama Arsyi)

Ibu Arsyi:  Banarkah, dengar dari mana Mer?

Tante Merry: Kemarin aku habis dari rumah teman, kan lewat depan rumah mba Maryam terus aku singgah deh dia yang bilang kalau anak Rosa mau nikah kalau nggak salah namanya Azka deh mba

Ibu Arsy: Alhamdulillah dong, terus kapan nih acaranya terus calonnya orang mana?

Tante Merry: Katanya sih habis lebaran, kalau calonnya mba Maryam bilang anak boss disatukannya mba

Ibu Arsyi: Wah pantasan mau nikah, anak bosnya toh karena mba dulu pernah dengar loh kalau mba Rosa nggak mau nikahin anaknya kalau bukan keluarganya

Tante Merry: Yah begitulah mba, kan anak boss loh inii

Ibu Arsyi: hhhhh

Dan Arsyi hanya diam....

Hari saat mendengar berita itu rasanya Arsyi ingin menghilang saja dari bumi ini, ketakutan terbesarnya terjadi bahwa ia memang benar-benar tidak berjodoh dengan Azka. Saat itu dunianya seaakan hancur waktu seakan berhenti ia hanya bisa terdiam memendam rasa sakit karena tidak ingin perasaannya diketahui oleh orang lain dan saat ia sendiri dirumah, didalam kamar ia menumpahkan segala rasa sakit yang ia rasakan ia menangis sejadi-jadinya hingga suara tangisnya bahkan tidak bisa keluar lagi. Arsyi rasanya ingin marah karena perasaannya mungkin tidak akan sesakit ini seandainya ia tidak terlalu berharap kepada Azka, seandainya ia tidak terlalu bawah perasaan akan apa yang diucapkan oleh orang tua Azka ia mungkin tidak akan sesakit ini. Rasanya Arsyi ingin berteriak sekencang kencangnya agar rasa sesak didadanya bisa hilang. Dalam hati Arsyi berguman

Arsyi: Ya Allah, sakit sekali hati ini sungguh sakit aku harus bagaimana ya Allah rasanya tidak sanggup lagi hiks hiks tolong kuatkan hamba ya Allah

Tidak satu orangpun yang tahu bahwa Arsyi mencintai Azka kecuali Allah dan mungkin setan.

Waktu berlalu tetapi sakit itu masih ada, ikhlas masih begitu sulit ia lakukan walaupun ia sudah berusaha untuk menerima kenyataan bahwa cintanya kandas lagi untuk kedua kalinya yang bahkan lebih sakit dari yang pertama. Arsyi hanya terlihat kuat dari luar, aslinya ia begitu rapuh tidak ada tempat untuk mengadu selain Allah sedangkan iapun masih jauh dari Allah.

******

Sorry yah kalau banyak typo hehehe
Selamat membaca, semoga suka🥰

Jodohkah?Where stories live. Discover now