MODUL NUSANTARA PERTAMA

19 1 0
                                    

Sebelumnya, aku sudah pernah menyinggung tentang kegiatan Modnus atau Modul Nusantara di bab awal. Penjelasan lebih lanjut tentang Modul Nusantara atau kami biasa menyingkatnya menjadi Modnus akan aku paparkan disini. Modul Nusantara adalah kegiatan yang diberikan kepada para peserta pertukaran mahasiswa kampus merdeka dengan tujuan untuk dapat menciptakan pemahaman komfrehensif tentang kebhinekaan, reflesi, dan inspirasi tentang daerah yang kita datangi. Kegiatan Modnus diadakan setiap sabtu dan minggu, kemudian sisa harinya digunakan untuk ngampus seperti biasa di kampus yang kita datangi.

Dalam kegiatan ini, kami dibagi kedalam enam kelompok Modul Nusantara dan kebetulan aku masuk ke kelompok empat. Aku tidak ingat dalam setiap kelompok itu ada berapa orang, tapi kami di kelompok empat ada sembilan belas orang ditambah LO dan Dosen Modul Nusantara. Dosen Modnus kami adalah Pak Heri dan LO, Kak Wahyu. Total keseluruhan penghuni kelompok empat ada dua puluh satu orang.

Sabtu ini adalah hari pertama kami melaksanakan kegiatan Modnus. Aku bersama Nanda dan Mbak Dilla berangkat dari asrama menuju kampus UAI sekitar pukul delapan pagi. Untuk hari pertama ini kami mengadakan perkenalan terlebih dahulu di kampus. Aku sangat bersemangat!

Aku, Nanda, dan Mbak Dilla menggunakan MRT untuk ke kampus, dan jujur ini kali pertama aku menaiki transportasi umum keren itu. Untuk Nanda dan Mbak Dila juga sih, kami mau belajar cara menggunakannya biar bisa nantinya, heheheh. Dari asrama, terlebih dahulu kami menaiki angkot menuju stasiun Lebak Bulus dengan ongkos lima ribu satu orang. Oh iya, sebelum berangkat kami sudah terlebih dahulu memastikan saldo dana atau m-banking untuk tarif pembelian tiket online MRT. Karena waktu itu kami belum mempunyai e-money, jadi untuk bisa menaiki MRT kami harus membeli tiket online di aplikasi MRT Jakarta. Dari stasiun Lebak Bulus menuju stasiun ASEAN memakan tarif sembilan ribu rupiah, kalau tidak salah.

Kami bertiga sampai sebelum jam sepuluh pagi, jadi masih ada waktu sekitar satu jaman lagi sebelum kegiatan Modnus pertama dimulai. Karena belum sarapan, kami mampir ke warung belakang kampus. Beli roti dan minum. Setelahnya kami langsung menuju fakultas ISIP sesuai arahan Pak Heri. Ruang FISIP ada dilantai 4 bangunan kampus ini, kami menaiki lift untuk bisa kesana. Waktu itu kami sama sekali belum mengenal wajah Pak Heri dan takut-takut masuk kedalam ruang fakultas untuk bertanya, jadi kami bertiga memilih duduk di kursi panjang yang tersedia depan ruangan fakultas ISIP. Sambil berbincang-bincang dan memakan roti yang kami beli tadi.

Beberapa menit kemudian, seorang bapak paruh baya menghampiri kami. Bapak itu mengenakan kemeja batik dengan kopiah hitam yang bertengger dikepalanya, dan ternyata itu adalah Pak Heri-dosen Modnus kami. Beliau langsung menuntun kami kedalam ruangan yang sebelumnya sudah Pak Heri siapkan untuk kegiatan pembelajaran Modnus pertama ini. Beliau sangat ramah, setidaknya itu kesan pertamaku terhadap Pak Heri.

"Wah, cepat yah datangnya. Tadi gak macet yah jalanannya?"

"Alhamdulillah, nggak Pak. Kami bertiga naik MRT soalnya Pak." Jawab Nanda.

"Ouh, sudah bisa naik MRT?"

"Insya Allah sudah bisa, Pak. Kami sambil belajar soalnya."

"Wah, bagus-bagus...."

Sambil menunggu teman-teman yang lain, kami ngobrol ringan bersama Pak Heri. Berkenalan singkat tentang asal kami masing-masing, Nanda dan Mbak Dilla berasal dari Padang tapi beda Universitas. Nanda dari Universitas Negeri Jambi sedang Mbak Dilla dari Universitas Negeri Padang. Jurusan kami juga beda-beda, Nanda Psikologi dan Mbak Dilla Pendidikan Agama Islam. Sedang aku sendiri berasal dari tanah Padang Lawas, kuliah di Universitas Malikussaleh dengan jurusan Ilmu Komunikasi. Oh iya belakangan aku tahu kalau Pak Heri ternyata adalah salah satu Dekan FISIP dari prodi Ilmu Komunikasi, keren banget!

Saat sedang asyik ngobrol, beberapa teman yang lain mulai berdatangan. Kami memberitahu lokasi ruangan melalui WAG yang sudah dibuat sebelumnya. Kak Wahyu sebagai LO kami juga sudah datang. Setelah semua ramai, Pak Heri baru mulai membuka kegiatan pada pagi menjelang siang itu. Tak banyak yang beliau ucapkan dalam ucapan pembukaan, beliau memperkenalkan diri secara singkat kemudian memperkenalkan Kak Wahyu sebagai mahasiswa semester tujuh waktu itu dan setelahnya kami disuruh memperkenal diri satu persatu sebelum memulai materi Modnus yang pertama. Ternyata kami cukup beragam, ada Syahmi dari Universitas Syiah Kuala, Irawati dari Universitas Nusa Cendana, Cesi dari Universitas Haluoleo, Catur Indah dari Universitas PGRI Silampari, Dedek Putri dari Universitas Labuhanbatu, Irfan dari Univesitas Malikussaleh juga sama kayak aku tapi kita gak saling kenal pertamanya karena beda fakultas sama jurusan juga. Ada Liana dari Universitas Hamzanwadi, Nuraena dari Universitas Muhammadiyah Sidrap, Dinda dari Universitas Negeri Makassar, Gefri dari Universitas Negeri Padang, Gusti Ayu dari Universitas Mataram, Joe dari Universitas Muhammadiyah Lampung, Ichsan dari Universitas Syiah Kuala, Sri Raihan dari Universitas Malikussaleh juga, sama kayak tadi juga cuman gak saling kenal pertamanya karena beda fakultas sama jurusan. Lanjut, masih ada Mbak Rofi dari Universitas Muhammadiyah Metro dan terakhir ada Nabawi dari Universitas Muhammadiyah Kaltim. Untuk Nanda dan Mbak Dilla udah ditulis tadi asalnya dari mana, hehehehe....

BERTUKAR SEMENTARA BERMAKNA SELAMANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang