"s-sekarang aja ya? i-iya, sekarang aja." jeno mengambil cutter di laci meja belajarnya. ia arahkan benda itu ke pergelangan tangannya, lebih tepatnya, di nadi."e-enggak, no, gak boleh, ini salah. jeno ga boleh ngelakuin ini." monolog jeno.
"t-tapi.. hiks!"
"anak tolol! mati aja sana!! udah anak haram, tidak tahu diri, sekarang kamu mau jadi tolol juga?! iya hah? IYA?!!"
CTAKK CTAKK
"a-ampun pak.. saya minta maaf, saya janji ga akan nakal lagi.."
"GADA AMPUN BUAT ANAK NAKAL KAYA KAMU JENO!!"
jeno, anak yang kala itu masih berusia 12 tahun harus merasakan cambukan panas yang dibuat ayahnya. tunggu, ayah? entahlah, beliau bilang bahwa jeno bukanlah anak biologisnya, melainkan anak dari perselingkuhan ibunya. itulah sebab mengapa raja sangat amat membenci jeno.
tak hanya di cambuk, setelah itu, raja menjebruskan anaknya kedalam kolam.
"ASTAGFIRULLAH MAS!!" teriak riana.
"diam kamu! biarkan anak haram itu merasakan hukuman!" raja pun pergi begitu saja dari harapan riana.
"ya Allah nak..." ucap miris riana sambil berusaha menarik jeno ke tepi kolam.
"bunda.. h-hiks!"
"maafin bunda ya nak, bunda minta maaf.." lirihnya sambil membekap tubuh basah kuyup jeno.
bayangan masa lalu kembali berputar diotak jeno.
SRETTT
satu tetes, dua tetes, lalu setelahnya mengucur hebat.
"maaf bunda, jeno takut.." ia takut, sangat takut. meski sudah 2 tahun ia melewati tanpa adanya penyiksaan yang dilakukan raja, dirinya seakan masih terjebak dalam bayangan masa lalu, sama tersiksanya.
SRETT
SRETT
SRETT"cantik, jeno suka." ia tersenyum puas setelah melihat 4 garis merah yang dibuatnya.
eumm, sebenarnya tidak sepuas itu. jeno kembali menyayat tangannya. tenang, bukan di nadi kok.
senyumnya berubah seketika, menjadi isak tangis yang sangat memilukan.
"hiks, bunda-haa.."
SRETT
"bunda jeno capek hiks, jeno capek terus dihantuin bayang bayang pak raja. jeno takut bunda-hiks!"
baiklah, kini lukanya tak hanya di tangan kiri, kakinya pun sudah ia buat beberapa garis merah.
jeno melirik tangan kanannya yang masih bersih, lalu mengarahkan cutter ke arah tangannya itu.
SRREEETTTT
menghasilkan luka panjang dari ujung tangan sampai siku yang dalam.
"b-bundaa-haa..." ia terkejut, gawat! jeno tak menyangka dengan luka yang dihasilkan. jeno panik bukan karna rasa sakitnya, melainkan ketakutan akan luka yang mengaga lebar.
"H-HWAAA!! b-bunda.. hiks!" ia mencoba merapatkan lukanya, terlalu takut.
ceklek
"ya Allah jeno..." lemas bukan main dibuatnya. riana baru saja pulang kerja, ia panik mendengar suara tangis dari kamar anaknya. saat ia masuk, tak hanya panik yang ia rasakan, lemas, shock, sakit hati, sedih dan khawatir menjadi satu.
jeno yang kaget lantas menatap bundanya.
"b-bunda.. m-hiks-maafin jeno.." ia melihat ibunya yang berjalan perlahan kearahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
semua dirayakan bunda
Short Storyhanya tentang bagaimana seseorang bertahan hidup, dengan seorang ibu yang menemaninya. update kalau author lagi stress aja