Maju atau Mundur

3 1 2
                                    

Ini sudah memasuki hari ke dua ospek. Kali ini Bina mendapat tugas mendampingi gugus lima bersama Bagas.

Sementara kelas di isi oleh materi, mereka memutuskan untuk pergi ke kantin mengisi perut, yang sedari tadi bunyi.

"Lo tau ngga Bin-"

"Gibah lagi". Potong Bina

"Ini bukan gibah Binbin, beda! gue cuma lagi menganalisis kelakuan makhluk bumi, jangan di potong ah". kesal Bagas.

"Apa bedanya coba, sama aja ngomongin orang". Ucap Bina.

Kayak gini nih yang buat kesal Bagas, Bina tuh selalu membuat mood gibahnya ilang. Bina tersenyum melihat tingkah Bagas. Dia lelaki tapi kelakuannya menggemaskan seperti perempuan.

Ting

Suara handphone Bina mengalihkan atensi keduanya.

Bima Saputra

Pulang ngampus nanti free ngga?

Sorry banget Bim, gue ngga bisa.
Mau nganter Naya ambil laptop.

Yah, padahal mau gue ajak
makan bakso langganan.

Sorry Bim next time ya.

Oke.

"Siapa?".

"Bima".

"Ngapain?".

"Di larang kepo".

Setelahnya Bina berjalan terlebih dahulu ke kantin. Meladeni Bagas tidak akan ada habisnya.

.

Semenjak perkataan teman temannya kemarin, Jihan mulai memantapkan hati untuk mengejar cintanya. Meskipun ia tau bukan hanya dia yang menyukai Bina.

Jihan memutuskan berangkat ke kampus lebih awal. Ia terlalu malas berlama lama di rumah ketika kedua orang tuanya pulang. Bahkan ia melewatkan sarapan bersama.

Sesampainya di kampus, ia langsung menuju kantin. Matanya berbinar ketika melihat sang pujaan hati di depan mata.

"Pagi Bina". sapanya.

Bina menoleh sekilas lalu melanjutkan makannya.

"Kalau di sapa tuh, nyapa balik. Ngga baik loh, apa lagi yang nyapa orang ganteng".

Astaga, ada apa dengan lelaki yang kini duduk di depannya. Selain mengganggu ternyata tingkat percaya dirinya juga tinggi.

"Hm pagi".

"Heh buaya! ngapain lo duduk disini?". ketus Bagas yang baru datang.

"Ngaduk semen, lo ngga liat gue lagi duduk".

"Duduk tempat lain sana ini tempat gue."

"Dih, ni fasilitas umum siapa aja boleh duduk disini, lagian ngga ada nama lo ya disini".

I LOVE YOU SABRINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang