❤❤❤
“Kau menyukainya?”
Pertanyaan random Jimin berhasil menyita perhatian Jungkook yang saat itu fokus dengan games di komputernya. Pria Jeon itu sontak menoleh dengan alis terangkat karena bingung, “Siapa?” tanyanya sambil tangannya bergerak lincah di atas stick gaming.
“Temanmu itu. . siapa namanya? Choi Ji Ran?” sahut Jimin.
Lantas Jungkook tertawa mendengarnya kemudian ia menatap lagi layar komputernya, “Mana mungkin aku menyukai gadis galak, moody-an seperti si pendek itu.” jawab Jungkook.
“Kau tidak punya perasaan sedikit pun padanya?” tanya Jimin lagi. Jungkook menggelengkan kepalanya lalu menyahut, “Dia penggemar berat Namjoon hyung.”
“Kan hanya penggemar saja bukan benar-benar menyukai Namjoon hyung seperti seorang pria.”
“Tetap saja aku tidak mau padanya.” ucap Jungkook dengan yakin. Jimin pun mengangguk mengerti lalu mengambil bungkus snack yang tadi sudah di buka oleh Jungkook kemudian dimakannya.
“Sepertinya aku tertarik pada temanmu itu.” ungkap Jimin. Jungkook sontak terkejut mendengarnya bahkan kepalanya spontan menoleh pada Jimin dengan ekspresi kaget yang terlihat jelas di wajahnya. Lantas Jimin malah tertawa melihat reaksi sahabat sekaligus adiknya itu.
“Astaga! Komukmu lucu sekali, Jung.” ucap Jimin sambil memegang perutnya karena tertawa terlalu keras. Sedangkan Jungkook masih tetap dengan wajah kagetnya bertanya pada Jimin, “Kau serius hyung?”
“Apanya?” tanya Jimin sambil menghapus setitik air mata di sudut matanya.
“Menyukai Ji Ran. . kau serius?” ulang Jungkook. Tanpa ragu Jimin menganggukkan kepalanya lalu menyahut, “Dia lucu dan mungil.”
“Tapi dia galak hyung.”
“Aku suka gadis seperti itu. Mereka cukup menantang.” sahut Jimin. Jungkook terdiam beberapa detik sambil menatap Jimin—kemudian setelah itu dia menoleh lagi ke arah komputernya.
“Bagaimana menurutmu?” tanya Jimin.
“Apanya?” tanya Jungkook balik.
“Soal aku tertarik pada Choi Ji Ran.” jawab Jimin. Lantas Jungkook mendesah berat kemudian memutar badannya menghadap Jimin setelah itu ia pun menyahut, “Aku tidak tahu harus memberi tanggapan seperti apa. Kau baru bertemu sekali dengannya hyung. . Bukankah terlalu cepat jika kau menyukainya?”
“Jung, cinta itu bisa datang kapan saja. Kita tidak harus mengenal lama seseorang baru bisa jatuh hati—karena terkadang hanya sekali bertemu pun kita bisa jatuh hati. . bahkan ada tuh yang tidak pernah bertemu tapi bisa jatuh hati pada seseorang. Contohnya Army 😁”
Jungkook cuma menghela napas dan memilih diam. Benar kata pepatah bahwa seseorang yang sedang berbunga-bunga akan menjadi sangat keras kepala.
“Karena kau sudah tahu perasaanku. . . jadi tolong adikku yang manis—bantu hyung mu ini.” ucap Jimin membujuk Jungkook.
“Bantu? Ck! Usaha sendiri.” sahut Jungkook yang langsung memutar badannya menghadap ke komputer lagi. Hampir saja Jimin memukul batang leher pria itu beruntung ia masih bisa menahan dirinya karena saat ini hanya Jungkook satu-satunya orang yang bisa membantunya mendekati Ji Ran.
*
Sudah menjadi kegiatan rutin bagi Ji Ran dalam seminggu ia pasti akan berkunjung ke toko buku entah untuk membeli buku ataupun hanya sekadar baca-baca komik di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
[SEQUEL] My Boyfriend Is An Idol
FanfictionNamjoon agak trauma menjalin hubungan dengan penggemarnya karena peristiwa di masa lalu yang membuatnya berat untuk membuka hati:)