**✿❀ ❀✿**
“Hati-hati hyung.” ucap Namjoon pada Jun Sang sebelum Jun Sang turun dari mobilnya.
“Heum. Terima kasih sudah mengantarku.” sahut Jun Sang. Namjoon hanya tersenyum dan mengangguk. Setelah itu Jun Sang menepuk pelan pundak Namjoon sebelum akhirnya ia turun dari mobil pria Kim itu.
Hari ini Namjoon memang sengaja mengantar Jun Sang ke bandara. Selama lima hari Jun Sang menetap di Seoul karena ada beberapa pekerjaan yang harus di selesaikan di sana dan hari ini ia harus kembali lagi ke Melbourne. Namjoon-lah yang menawarkan diri mengantar Jun Sang ke bandara.
Meskipun Hyerin sudah pergi selama 2 tahun tetapi Namjoon masih tetap menjaga hubungan baik dengan keluarga Hyerin. Setidaknya dengan melihat wajah keluarga Hyerin, Namjoon merasa rindunya sedikit terobati pada Hyerin.
*
Selepas dari mengantar Jun Sang ke bandara—Namjoon berencana untuk tidak langsung pulang karena ia harus menjemput ibunya di stasiun. Hari ini ibunya datang lagi ke Seoul seperti biasa hanya untuk menjenguk putranya.
Sebenarnya Namjoon sudah melarang ibunya datang sendirian ke Seoul apalagi menggunakan kereta karena Namjoon kuatir jika terjadi sesuatu pada ibunya namun sayangnya ucapan Namjoon tidak akan mempan mencegah tindakan ibunya itu—yang ada malah Namjoon akan di omeli habis-habisan jika melarang ibunya berkunjung ke Seoul.
Namjoon sampai di depan gedung stasiun lima menit sebelum kereta sampai. Ia memilih menunggu di mobil karena nanti ibunya yang datang menemuinya di sana. Akan sangat berbahaya jika Namjoon turun dari mobil—takutnya akan membuat kehebohan di sana.
Sekitar 15 menitan Namjoon menunggu sampai akhirnya ia pun bisa melihat ibunya datang dari dalam gedung stasiun sambil membawa dua tas yang ditenteng di tangannya. Namjoon ingin sekali turun dan membantu tapi ia takut orang-orang akan mengenalinya karena stasius hari itu sedang ramai.
Lantas Namjoon cuma bisa duduk diam di mobil sambil memperhatikan ibunya dari sana.
Awalnya Namjoon biasa-biasa saja saat melihat kedatangan ibunya namun ketika ia melihat orang lain di sebelah ibunya—Namjoon seketika membelalak matanya karena orang tersebut adalah seseorang yang akhir-akhir ini sering muncul dalam kehidupan Namjoon yakni Choi Ji Ran.
“Apa yang dilakukan gadis itu?” gumam Namjoon. Ia benar-benar kaget karena nampak jelas gadis Choi itu begitu dekat dengan ibu Namjoon. Terlihat Ji Ran membantu membawakan barang-barang milik ibu Namjoon.
“Sejak kapan ibu mengenalnya?” gumam Namjoon—bersamaan dengan itu ibunya membukakan pintu mobil Namjoon.
“Aduel, kau sudah menunggu lama?” tanya nyonya Kim pada putranya.
“Belum bu.” jawab Namjoon. Ji Ran yang baru saja menyadari bahwa putra dari nyonya Kim adalah Namjoon. . . seketika ia membeku selama beberapa detik.
“Jjah, masuklah Ji. Biar sekalian Namjoon mengantarmu pulang.” kata nyonya Kim. Ji Ran yang masih dalam mode terkejut hanya bisa mengangguk kaku lalu masuk ke dalam mobil dan duduk di bangku belakang sedangkan nyonya Kim duduk di depan disamping Namjoon.
“Joon kenalkan dia Choi Ji Ran. Tadi kami tidak sengaja bertemu di stasiun. Dia habis mengantar temannya ke Busan lalu dia tidak sengaja melihat ibu membawa banyak barang jadi dia membantu ibu membawakannya.” ucap nyonya Kim.
Namjoon melirik Ji Ran dari kaca spionnya kemudian ia menyahut, “Ibu cepat sekali akrab dengan orang asing.”
Sontak nyonya Kim memukul pelan lengan Namjoon lalu berkata kepadanya, “Dia sekarang bukan orang asing.”
KAMU SEDANG MEMBACA
[SEQUEL] My Boyfriend Is An Idol
FanfictionNamjoon agak trauma menjalin hubungan dengan penggemarnya karena peristiwa di masa lalu yang membuatnya berat untuk membuka hati:)