Laut Dan Kisahnya (On Going)

P R O L O G

Hallo?

Welcome to my story.

Call me Pinnky or Kak not author, thor, othor, okey?

0. Prolog

Tak sengaja dipertemukan kembali oleh radar semesta, membuat rasa yang kemarin hilang kini kembali hadir.

-Laut Dan Kisahnya.

***

HUJAN deras disertai angin yang begitu kencang tak menggoyahkan tekad seorang laki-laki muda yang sudah basah kuyup sejak tadi untuk meneduh.

Laki-laki itu terus melajukan motor jadulnya yang sudah sangat usang menuju rumahnya selepas bekerja menjadi pengantar bunga.

"Gue harus cepet pulang! Pasti Avi sama Rissa udah tungguin gue," ujarnya seraya melajukan motornya hati-hati.

Laki-laki itu adalah Laut Abaraksa Bragaszah, seorang pengantar bunga biasa. Yang hidup di kota dengan 6°12' lintang selatan dan 106°48' bujur timur, yang sungguh keras akan kehidupan.

Di Kota yang sungguh keras itu ia harus menghidupi kedua adiknya yang masih duduk di bangku SMA kelas dua dan SD kelas satu.

Dari arah berlawan tanpa diduga ada sebuah mobil yang melaju dengan kencangnya menuju arahnya.

Laut yang sadar segera menghindar namun naas motornya terserempet hingga membuatnya dan motornya jatuh ke trotoar.

"Sialan tuh mobil!" umpatnya saat melihat mobil itu terus melaju tanpa memperdulikannya.

Laut mendirikan motornya kembali dan memeriksa sikunya yang sudah berdarah karena terhantam lantai trotoar.

"Awas aja tuh mobil! Gue tandai lo!" janjinya lalu Laut menghidupkan kembali motornya namun, sialnya motornya tak mau hidup, mungkin karena jatuh tadi, atau malah memang sudah waktunya diganti saja.

"Ah sialan!" umpatnya lalu mendorong motornya melewati hujan yang sangat deras itu.

***

Seorang gadis cantik berparas blasteran yang baru pulang dari study diluar negeri itu mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh menuju rumah sakit tempat mamanya dirawat.

Gadis itu sangat tergesa-gesa setelah mendengar kabar jika mamanya drop kembali setelah kemarin sadar dari komanya.

"Mama bertahan ya. Sea sebentar lagi dateng," pintanya.

Gadis yang diketahui bernama lengkap Sea Valerien Thanvansa, itu melajukan mobilnya dengan sangat cepat membelah kota metropolitan yang sedang diguyur hujan semenjak pagi tadi, sehingga ia tak melihat jika dari arah berlawan ada seorang pengendara motor yang sudah basah kuyup.

Tanpa diduga-duga Sea menyerempet pemotor itu karena ia pikir tak ada orang disana hingga suara benda jatuh membuat tersadar.

"Aduh, pake nyerempet orang lagi! Ah bodo amat lah! Gue lagi buru-buru juga," ujarnya lalu melajukan mobilnya semakin cepat meninggalkan tempat kejadian.

Tibanya Sea di rumah sakit ia langsung menuju ruang tempat mamanya dirawat.
Sea langsung menerobos masuk ruang rawat Mamanya.

Dan sedetik kemudian kaki-kaki Sea seakan tak berdaya setelah melihat Sang Mama sudah ditutupi dengan kain putih juga alat-alat yang terpasang kini sudah dilepaskan.