5. Serupa Namun Berbeda
Kita pernah menjadi istimewa layaknya bunga ini namun kita sekarang tak lagi istimewa saat tau bunganya tak lagi sama. Serupa namun berbeda.
- Laut Dan Kisahnya.
***PAGI ini Sea sudah bangun lebih awal dari biasanya. Karena ia ingin pergi jalan-jalan pagi sebentar ke taman yang tak jauh dari rumahnya sebelum melakukan kuliah online pagi ini.
Sea menghirup udara pagi ini dengan menghayati sekali. "Segarnya udara pagi ini. Bikin tenang hati gue yang berhari-hari ini gak bisa tenang."
"Enaknya sarapan apa ya, hari ini?" tanyanya.
Disaat ia tengah berpikir sebuah gerobak tukang bubur ayam keliling membuatnya tertarik. "Bubur aja kali ya? Udah lama juga gak makan bubur ayam."
Ia pun menghampiri tukang bubur itu dan memesan satu porsi bubur ayam tanpa kacang dan bawang goreng yang banyak.
"Makasih, bang." Ia mengaduk bubur itu hingga menyerupai muntahan anak bayi. Namun, ia menyukainya, karena ia tim bubur ayam diaduk.
Ia melahap habis bubur pesanan dan membayar lalu ia beranjak pergi dari sana.
"Keliling sebentar lagi deh terus pulang," monolognya seraya berjalan pelan menyusuri taman komplek nya.
***
Pagi hari yang indah ini Laut sudah siap untuk melaksanakan tugasnya sebagai pengantar bunga. Ia sudah rapi dengan mengenakan kaos berwarna hitam dan tak lupa jaket hitamnya yang selalu menemaninya dari masa putih abu-abu hingga kini ia menjadi seorang mahasiswa.
"Gak kuliah kamu?" tanya Septiani membawa satu bucket bunga ditangannya.
"Kuliah tapi online, bu," jawab Laut.
"Oh, ya udah anterin ini dulu ya. Habis itu kamu boleh langsung kuliah online," ujar Septiani memberikan bucket bunga itu kepada Laut.
"Baik, bu."
"Alamatnya udah disitu ya."
Laut mengangguk.
"Oh, ya nanti yang jaga Marina ya. Saya mau pergi ambil stok bunga baru," ujar Septiani.
"Baik, bu."
Laut pun bergegas melajukan motornya menuju alamat yang tertulis di bucket bunga itu.
Sepanjang perjalanan Laut kebingungan mencari alamat itu. Namun, akhirnya ia sudah menemukan alamat itu.
Gerbang berwarna putih menjulang tinggi dirumah berwarna putih dengan bergaya modern itu.
"Gerbangnya tinggi banget. Kayak penghalang di kisah cinta pemeran utama novel punya Rissa," gumam Laut menatap gerbang yang menjulang tinggi itu.
Laut memencet tombol bel. Namun, seperti tak ada orang dirumah itu atau mungkin pemiliknya tak mendengar bel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Laut Dan Kisahnya (On Going)
Romance[𝙁𝙊𝙇𝙇𝙊𝙒 𝙏𝙀𝙍𝙇𝙀𝘽𝙄𝙃 𝘿𝘼𝙃𝙐𝙇𝙐 𝙎𝙀𝘽𝙀𝙇𝙐𝙈 𝙈𝙀𝙈𝘽𝘼𝘾𝘼, 𝘿𝘼𝙉 𝙅𝘼𝙉𝙂𝘼𝙉 𝙇𝙐𝙋𝘼 𝙑𝙊𝙏𝙀 𝘿𝘼𝙉 𝙆𝙊𝙈𝙀𝙉] *** ~𝐠𝐞𝐥𝐨𝐦𝐛𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐚𝐮𝐭 𝐩𝐮𝐧 𝐭𝐚𝐮 𝐤𝐚�...