Elegi Cinta

Part 1

Kenneth mengaduk-ngadukan sendok di dalam cangkir kopi entahlah ia sudah berapa lama melakukan  hal tersebut dan aktivitas tersebut tak lepas dari pandangan Jonathan sahabatnya yang sejak pagi tadi bersama.

Sahabatnya itu menarik paksa Kenneth untuk hangout karena kalau tidak dipaksa pria jangkung itu tidak akan mau untuk keluar rumah di hari dimana orang-orang menghabiskan waktu luang/ weekend.

“mmm Ken, Lu gak keberatan kan kalo Sintia gabung?”
Mendapat pertanyaan tersebut Kenneth menghentikan aktivitasnya dan menatap Jonathan datar

“terus ngapain lu ngajakin gue kalo ujungnya lu bawa pacar lu?!” Jawaban Kenneth membuat Jonathan menghela nafasnya panjang.

“ya biar rame aja.”

Tak ada tanggapan apapun dari Kenneth membuat Jonathan meragu untuk memboyong kekasihnya bergabung pada acara hangout kali ini. Sebenarnya Jonathan sendiri selain mengajaknya untuk hangout ia memiliki rencana tersembunyi.

Jonathan menggaruk kepalanya yang tidak gatal, ia menatap Kenneth lekat-lekat dan tindakan tersebut menarik perhatian Kenneth

“ngapain lu liat-liat gue?! Demen lu sama gue?”  pertanyaan tersebut menimbulkan reaksi tak senang dari Jonathan

“dih amit-amit dah! Mmmm sebenernya mm duh gimana ya gue jelasinnya.”

“apaan? Lu mau jodohin gue lagi?”

Kena lau – kalau katanya tiktokers bernama bima

Ucapan yang dilontarkan oleh Kenneth tepat pada point utama yang menjadi rencana tersembunyi antara ia dan Sintia kekasihnya.
Bukan tanpa alasan ia memiliki rencana tersebut namun ia sudah lelah melihat sahabat sejak kecilnya itu menjadi bujang hampir lapuk.

Karena sampai di usianya sekarang yakni 27 tahun, Kenneth tidak pernah sekalipun serius dalam menjalani kisah asmaranya bukan ia bukan seorang player yang tidur dengan ratusan wanita yang berbeda, Kenneth hanya terlalu lurus dalam menjalani kehidupan namun dalam pandangan Jonathan, kehidupan Kenneth terlalu monoton.

Kerja dan Pulang lalu repeat hanya sesekali main itupun harus dipaksa oleh Jonathan, ia sebagai sahabat merasakan sesak melihatnya selain itu hanya Jonathan kerabat terdekatnya yang terkadang sewaktu waktu hangout untuk menghilangkan penatnya kegiatan sehari-hari.

Jonathan yang sebentar lagi akan membina bahtera rumah tangga dengan Sintia pun merasakan iba karena bila ia sudah berumah tangga fokusnya akan terbagi sehingga pertemuan mereka pun akan semakin jarang dan otomatis kehidupan Kenneth akan benar-benar sangat membosankan.

Lain di Jonathan lain di Kenneth, bila Jonathan merasa kehidupan Kenneth itu monoton tidak dengan Kenneth ia merasa hidupnya sudah sangat nyaman, kuliah S2nya dan kerjanya berjalan mulus tanpa hambatan apapun meskipun terkadang penat namun ia masih bisa meluangkan waktu untuk dirinya sendiri tanpa memikirkan orang lain bukan ia tak peduli akan kehidupan percintaannya namun saat ini ia merasakan kenyamanan teramat luar biasa tak ada drama pertengkaran yang membuat otak kencang.

Beberapa kali ia juga ditanyakan mengenai sosok pendamping namun Kenneth seolah mengacuhkan pertanyaan-pertanyaan tersebut karena sekali lagi ia sudah nyaman dengan kehidupannya yang sekarang.

“mm ya gitu gue kan bakal bisa terus-terusan nemenin lu jadi –“

“ck basi banget deh lu, lu kalo mau kawin-kawin aja lagian gue udah nyaman kok sama diri gue yang sekarang.”
Potong Kenneth telak
Namun bukan Jonathan namanya kalo tidak teguh pada pendiriannya, ia berasumsi bahwa Kenneth butuh sosok pendamping setidaknya untuk sekarang kekasih.

“gaada alesan, Ken. Groomsman kawin gue kudu ada pasangan jadi lu mau gak mau ikutin kata gue. Gue janji ini yang terakhir dan gue berdoa ini bakal jadi pendamping idup ampe tua nanti.”

Pernyataan itu membuat Kenneth bungkam dan tak dapat membalas apa-apa lagi. Ia hanya mampu menghela nafas beratnya dan memijat kepalanya yang tiba-tiba terasa pening.

Percuma saja ia memberikan kalimat menolak dan tidak suka akan tindakan semena mena sahabatnya namun sahabatnya ini seseorang yang setiap ucapannya wajib untuk dituruti.
----
Sekitar 1 jam setelah terjadi perdebatan yang cukup sengit, Sintia kekasih Jonathan hadir diantara dua pria dewasa yang saat ini mulut keduanya benar-benar tertutup rapat.

“ada apa nih? Kok pada diem?” Tanya Sintia ketika sudah berada ditengah-tengah Kenneth dan Jonathan.

“tau tuh pacar lu kagak jelas banget.” Sahut Kenneth

“dihhh”
Sintia dilanda kebingungan dengan sikap keduanya, karena tidak biasanya Kenneth maupun Jonathan bersikap layaknya anak kecil.

“ini kenapa lu bedua kek bocah dah?” Tanya Sintia spontan

“iya si Jonathan mau jodoh-jodohin gue segala apaan coba pake bawa-bawa nanti kalo lu bedua kawin wajib bawa pasangan apaan coba gak jelas.”
Mendengar penjelasan itu Sintia tertawa, jadi itu alasan mereka diam-diaman?

“oalah, emang iya sih Ken. Groomsman kita wajib banget bawa pasangan.”
Jawaban Sintia membuat Kenneth mendengus apa-apaan pasangan ini membuat suatu peraturan seenak jidat saja.

“kalo gitu gue gak bakal dateng deh, gue tf aja buat hadiah kawin kalian.” Sahut Kenneth kesal.

Sintia langsung menggelengkan kepala.
“Ken, u must find someone. Lu butuh seseorang yang bisa dampingin lu dan ngasih support, gak selamanya lu akan menjalani kehidupan sendiri.”

Ucapan Sintia betul-betul membuat Kenneth bungkam, entahlah 2 sejoli ini seolah terobsesi akan kehidupan percintannya hingga dengan senang hati mereka mencarikan pasangan untuk Kenneth.

Lagi-lagi Kenneth hanya menghela nafas beratnya, bila sudah begini tak ada alasannya untuk berkelit dan pergi begitu saja. Meskipun hatinya dilanda kekesalan oleh 2 orang dihadapannya, pada akhirnya ia akan mengikuti alur yang telah diberikan oleh Jonathan dan Sintia.

“So, where’s my future partner?” Tanya Kenneth penuh penekanan

Mendapatkan respon “baik” dari Kenneth, pasangan tersebut tersenyum penuh kemenangan karena telah berhasil meruntuhkan tembok besar dalam diri Kenneth.

To Be Continue

Halloooooo teman-teman hari ini saya membawa cerita baru muhehe
Ini agak beda ya guys, soalnya saya ngambil POV cowok haha meskipun saya cukup takut, karena  takutnya disini saya memberikan kesan laki-laki yang terlalu sensitive mohon bantuannya teman-teman untuk sarannya yaa.

Karena saya ingin ngambil pov cowok jadinya saya ambil kisah dari beberapa teman-teman saya yang sudah sukarela membagikan kisahnya pada saya. Kisahnya satu sama lain saling berkaitan sehingga saya coba untuk gabungkan semuanya haha

Saya ucapkan terimakasih kepada teman-teman saya yang sudah sukarela membagikan kisahnya, heyyy bro ini kisah kalian akhirnya saya tulis! Haha
Selamat membaca ya teman-teman,

I hope u all like this chapter dan
Sampai jumpa di Chapter selanjutnya dahhhh

-JR-