Lagi-lagi Kenneth rasanya ingin memukul kepala Jonathan yang saat ini mengganggu ketentraman hidupnya dengan datang ke rumahnya ditambah ia saat ini bermesraan tak tahu dengan kekasihnya, bila digambarkan pasangan yang sebentar lagi akan membina rumah tangga itu duduk berdempetan dengan dagu Jonathan yang menumpu pada kepala kekasihnya."kalian punya apartement kenapa harus disini sih pacarannya?" Suara Kenneth
Bukan sambutan yang ramah untuk tamu namun bentuk kekesalan yang keluar dari mulut Kenneth pertama kali."Lo iri kan?" balas Jonathan dengan pedas, Kenneth hanya menggidikan bahunya.
Setelah pria tampan bergabung barulah Jonathan dan Sintia memisahkan diri, tentu saja! Karena apabila keduanya mempertahankan posisi sebelumnya Kenneth pasti tak akan berhenti mengeluarkan kalimat pedas.
"mau ngapain kalian kesini?"
"elahhhh sambut yang baik kek, sahabatnya dateng"
Kenneth hanya mengibaskan tangannya sebagai jawaban, jujur ia merasakan malas untuk bertemu orang pada hari ini terlebih moodnya sedang sangat tak baik, setelah kejadian hari kemarin moodnya belum menunjukan pada hal baik. Sehingga kedatangan Jonathan dan Sintia tak disambut baik ataupun ramah.
Pasangan yang saat ini duduk dihadapan Kenneth, memandang seksama pada pria yang ada dihadapannya. Mereka sangat tahu yang sedang dialami oleh sahabatnya itu, sudah sangat hafal bila Kenneth sudah berperilaku seperti itu. Jonathan dan Sintia hanya mampu menghela nafas beratnya karena bila sudah begini, butuh waktu yang cukup panjang untuk mengembalikan mood Kenneth.
Jonathan menghampiri sahabatnya yang hanya tertunduk memandang ubin dibawah, ia merangkul bahu besar sahabatnya sebagai bentuk penenang dan memperingati Kenneth bahwa ia tak sendiri.
"i do it again"
Suara Kenneth pelan, hal itu membuat Sintia seketika menahan nafasnya dan Jonathan yang seketika kaku dengan pernyataan Kenneth
Namun tak ingin membuat sahabatnya tambah berkecamuk pikirannya, Jonathan hanya mengusap pelan bahu Kenneth. Lalu, Kenneth mengangkat kepalanya dan memandang kedua sahabatnya dengan senyuman tipisnya"it's okay, take ur time. Kalo lo pengen udahin semuanya bilang ke gue ya?" Mendengar pernyataan itu justru membuat Kenneth menggelengkan kepalanya
"Gue gaakan udahin gitu aja apalagi gue udah janji sama Olive untuk nunggu gue."
Jonathan dan Sintia lagi-lagi dibuat terkejut dengan pernyataan Kenneth karena tidak seperti Kenneth biasanya, dua sejoli itu otomatis saling berpandangan dan tersenyum penuh arti sepertinya perjodohan mereka kali ini akan menunjukan pada hal baik.
"tapi jujur gue butuh waktu yang cukup buat jelasin semuanya sama Olive dan gue harus pastiin dia supaya gak mandang gue karena kasian" ucap Kenneth
Mendengar hal itu, kedua sahabatnya hanya mengangguk pelan. Jonathan maupun Sintia merasakan gembira yang teramat ketika Kenneth menunjukan perubahan sikap yang mau mengenal seseorang hingga meminta wanita tersebut untuk menunggu.
Sebelum-sebelumnya ketika hal seperti ini terjadi Kenneth tanpa fikir panjang akan pergi begitu saja hingga membuat sahabatnya kalang kabut untuk membereskan masalah yang dilakukannya. Namun kali ini sepertinya dua sejoli itu bisa bernafas lega.
Sintia kali ini bisa berlaku sombong pada Kenneth karena sudah menyodorkan wanita yang menjadi type idealnya meskipun ia tetap harus wanti wanti karena Kenneth itu sosok yang tak terduga dan ia tetap harus meyakinkan Olive untuk tetap bersabar menunggu, jujur saja ia pun tidak membuka banyak tentang kehidupan yang dijalani serta masalah yang terus mimpi buruk Kenneth karena ia merasa yang semestinya untuk membeberkan segalanya hanyalah Kenneth.
Dan memang Olive ini tipikal perempuan yang tidak ingin mengetahui kehidupan seseorang hanya berdasarkan dari keterangan orang lain sehingga Sintia fikir Olive ini cocok untuk Kenneth terbukti diawal Olive ini betul-betul tidak mengetahui sosok Kenneth seperti apa dan hanya diberi tahu nama saja.
Jonathan memandang sahabatnya dengan tatapan yang cukup teduh walaupun mereka terbilang sahabat yang sering sekali ribut namun rasa khawatir pada sahabatnya itu selalu menyelimutinya dan ia sepertinya kali ini bisa sedikit tenang karena sikap Kenneth yang bisa menerima diri serta menerima orang lain untuk masuk kedalam kehidupannya.
Sebenarnya niat ia menjodohkan Kenneth pada beberapa perempuan itu bukan mainan belaka ia ingin sahabatnya setidaknya lari sejenak pada masalah kehidupan yang terus menerus menjadi mimpi buruk meskipun ia beberapa kali harus menelan kekecewaan karena Kenneth akan menghilang bagai ditelan bumi ketika kejadian yang tak diinginkannya muncul dipermukaan.
Hingga dititik dimana ia harus menggunakan alasan menikah untuk menjodohkan sahabatnya, jujur saja ia sempat akan menunda pernikahannya dengan Sintia karena Kenneth. Ia sudah teramat sayang pada sahabatnya itu sehingga kekhawatirannya pada Kenneth selalu menghancurkan fokusnya dan beruntung Sintia yang memiliki otak cerdik merujuk licik akibat ia tak ingin pernikahannya ditunda menawarkan diri untuk ikut serta dalam memilihkan kandidat perjodohan dan jatuhlah pada Olive sahabat dari Sintia lebih beruntung lagi Olive mau untuk mencoba.
Dua sejoli yang akan melangsungkan pernikahan dalam hitungan bulan tersebut seperti bisa menikmati waktu-waktu sebagai pengantin baru serta bisa melaksanakan honeymoon dengan damai dan hanya berdua. Karena sebelumnya otak Jonathan yang terlalu Kenneth itu akan memboyong sahabatnya untuk ikut serta dalam trip honeymoon mereka apabila Kenneth tidak mau menerima perjodohan.
"like Jonathan said, Kenn. Take ur time, Gue yakin Olive bisa nunggu lo dan ketika lo beberkan semuanya juga dia bisa menerima lo bukan karena kasian tapi karena beneran sayang sama lo. Gue yakin itu." Suara Sintia memecah keheningan yang tercipta.
Kenneth memandang Sintia dengan tatapan yang tulus dan mengangguk pasti. Ia hanya butuh waktu untuk menjelaskan semuanya, entahlah Kenneth sendiri seolah tak memiliki keinginan seperti sebelumnya untuk pergi dan lari dari wanita ini. Ia merasakan kenyamanan yang teramat ketika didekat Olive apalagi sifat wanita cantik itu yang tak ingin mengorek lebih dalam apa yang ada di dalam kehidupan Kenneth. Ketika kemarin ia meninggalkan Olive di villa pun perasaan bersalah dan tak tega menyelimutinya namun seperti kata Jonathan maupun Sintia ia butuh waktu untuk menenangkan diri.
-TBC-
halooo, teman-teman kembali lagi sama Elegi Cinta
hampir 2 bulan yaa saya absen untuk update, i'm so sorry for that.
tapiii terimakasih banyak kepada teman-teman yang masih setia menunggu update dari Elegi Cinta.
saya harap teman-teman suka dengan Part baru kali ini.
Sampai Jumpa, di Chapter selanjutnya.
-JR-
KAMU SEDANG MEMBACA
Elegi Cinta
RomanceKenneth tidak pernah sekalipun serius dalam menjalani kisah asmaranya, bukan karena ia seorang player yang tidur dengan ratusan wanita yang berbeda, hanya saja Kenneth terlalu lurus dalam menjalani kehidupan pribadinya namun dalam pandangan sahabatn...