"Kenn darimana?"
Kenneth berjengit kaget karena suara Olive yang tiba-tiba tepat dibelakangnya"aahh ini aku pengen nasi uduk jadi nyari-nyari kedepan" jawab Kenneth sambil mengangkat kresek yang dibawanya Olive yang mendapatkan jawaban tersebut mengerutkan dahinya
"kenapa gak minta tolong Mas Ardi?" seolah ia masih penasaran akan sesuatu pada Kenneth
"gak enak, Liv. lagian aku sekalian pengen cari udara seger"
setelah mengucapkan itu Kenneth berlalu begitu saja & lagi-lagi hal tersebut menimbulkan kerutan aneh pada Olive, tak biasanya Kenneth seperti menghindar pembicaraan.di dapur Kenneth mencari-cari keberadaan piring untuk digunakan sebagai alas nasi uduk yang sudah dibelinya.
Olive yang baru saja memasuki area dapur hanya menyilangkan tangannya melihat tingkah Kenneth saat ini dan menghela nafasnya.
ada apa sebenarnya dengan pria dihadapannya ini, bukannya tadi malam ia baik-baik saja & tidak ada keanehan yang terjadinya.
"Are u okay?" tanya Olive, Kenneth hanya mengangguk saja tak ada jawaban apapun
ketika ia akan bersuara kembali tiba-tiba Mas Ardi mengintrupsi"maaf menganggu, Non Tuan. saya ijin mau nyiram taman belakang"
"silahkan Mas Ardi"setelah mendapatkan persetujuan dari sang Nona pemilik vila, ia langsung meninggalkan kedua orang yang saat ini sedang sama-sama diramu pikiran yang rumit.
Olive yang gemas dengan tingkah Kenneth langsung menghampiri pria yang tengah mencari-mencari piring dan langsung memberikan piring tersebut pada Kenneth.
setiap pergerakan yang dilakukan si tampan tak lepas dari mata si cantik dan tak terduga ia memberikan satu piring pada Olive
"Makan liv." ucapnya singkat lalu berlalu dan duduk di mini yang semalam mereka gunakan untuk menghabiskan kopi instan & obrolan malam
Kenneth betulan seperti anak yang kehilangan induknya, ia makan dengan melamun bila kalian ingin tahu isi kepalanya sangat penuh saat ini namun ia tak mampu untuk meluapkannya pada Olive sehingga terdiam adalah jalan terbaiknya.
ia hanya berfikir dengan diam tak akan menjadi masalah apapun namun ia tak tahu bahwa dengan diamnya Kenneth justru membuat Olive kesal.
si cantik ikut terduduk di sisi kanan Kenneth persis seperti semalam, meskipun Olive kesal dengan tingkah diamnya Kenneth yang cukup membuat paginya muram namun ia tak bisa memuntahkan api kekesalan pada pria yang semalam menyatakan keseriusan untuk mengenalnya.
Kenneth sendiri berperilaku aneh seperti ini dikarenakan dengan kejadian tak terduga tadi pagi lebih tepatnya pukul 3 pagi, seperti biasa ia dibuat gelisah dalam tidur sehingga baru saja 2 jam ia memejamkan matanya ia harus kembali membuka matanya dengan keringat dingin yang membasahi tubuhnya, niat hati ia melihat jam di handphone miliknya namun hal tak terduga yang tertulis di bar notifikasi membuatnya tersadar sepenuhnya dan tanpa pikir panjang ia langsung meninggalkan begitu saja villa Olivia dan memacu kendaraan roda empat miliknya.
Namun setelah menempuh 45 menit perjalanan yang ia dapatkan sosok yang mengiriminya pesan tersebut terbaring dengan tenang diatas kasur sehingga ia dibuat tak mampu untuk membangunkannya, ia hanya mampu mengusap kepala & mencium sayang kepala sosok yang membuatnya tidak dapat hidup "normal" & menjauh dari semua orang.
memikirkan kejadian tersebut membuatnya menghela nafas kembali, ia seolah menyesali ucapannya pada Olive semalam yang menyanggupi untuk mengenalnya lebih dalam
boleh saja semalam ia percaya diri namun setelah kejadian beberapa jam yang lalu membuatnya ciut dan kembali diramu kebingungan "apakah tindakannya tepat? atau apakah ia harus lari kembali seperti sebelumnya?"Bila Kenneth dibuat bingung oleh tindakannya maka Olive dibuat penasaran oleh Kenneth bukan hanya tingkah aneh setelah membeli nasi uduk tapi ia pun dibuat penasaran dengan kepergian Kenneth yang secara tiba-tiba dan buru-buru tadi pagi, yaa Olive melihat semuanya karena ia terganggu oleh suara yang cukup menganggu tidur nyenyaknya ketika ia akan mengintrupsi Kenneth secepat kilat pergi dan meninggalkan vila dengan menjalankan roda empatnya secara kencang.
Olive menunggu dengan terduduk diatas sofa yang membelakangi pintu utama langsung hingga beberapa jam kemudian Kenneth masuk kedalam vila namun ketika Pria tersebut masuk sikap aneh tersebut membuatnya kembali penasaran. ia sebenarnya gatal ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi namun ia juga tak ingin membuat Kenneth merasa tak nyaman.
---
hingga menjelang pulang tak banyak ucapan yang keluar dari mulut Kenneth hingga Olive menyerah sendiri dan ikut terdiam.
sebenarnya Olive berniat mengajak Kenneth untuk menghabiskan waktu di curug yang tak jauh dari villa milik neneknya namun dengan sikap muram Kenneth membuatnya urung untuk mengajak melakukan kegiatan tersebut
Olive menatap Kenneth yang sedang bersiap untuk pulang, si cantik sendiri tak berniat pulang hari ini karena ia masih ingin menghabiskan waktunya di villa ini, Kenneth sendiri merasa tak bisa untuk berlama-lama di villa karena ia tak ingin membuat Olive terbebani emosional karena sikapnya, ia secara sadar membuat Olive kesal namun lagi-lagi ia merasa belum saatnya Olive tahu dengan apa yang terjadi padanya
sebelum betul-betul pergi Kenneth berdiri tepat dihadapan Olive dan memeluknya secara tiba-tiba, tentu saja hal itu membuat si cantik terkejut
"Maafin aku Liv sudah buat kamu kesal, Nanti saat waktunya tepat dan aku siap. Aku bakal jelasin semuanya yang terjadi." gumamnya pelan, tanpa sadar ketika mengucapkan itu ia mengeratkan pelukannya pada Olive
si cantik mengangguk pelan dan mengusap punggung besar milik Kenneth untuk menyalurkan ketenangan pada pria tersebut setelah dirasa tenang Kenneth melepaskan pelukannya dan menatap langsung mata cantik milik Olive
"hmm aku bakal nunggu sampai waktunya tiba" ucap Olive meyakinkan Kenneth bahwa ia mampu untuk menunggu Kenneth dan menenangkan pria dihadapannya itu
"terimakasih sudah mengerti keadaanku"
setelah mengucapkan kalimat tersebut, Kenneth undur diri dari Olive, ia tak enak sebenarnya meninggalkan Olive begitu saja namun ketenangan hati dan jiwanya lebih penting dan ia pun tak bisa membuat Olive terganggu secara mentalnya sehingga dengan berat hati ia meninggalkan Olivia di villa.
"yaa, aku bakal nunggu kamu, Kenn" gumamnya pelan dengan mata yang tak lepas dari mobil milik Kenneth yang perlahan menjauh dari tempatnya berdiri.
-TBC-
hai haiii i'm backkk muhehee
sebelumnya lebih tepatnya di chapter awal aku pernah bilang yaa kalo POV nya akan di POV cowok tapiiii ternyata kalo cuman di POV cowok aku merasa kurang seimbang jadi aku memutuskan untuk bikin POV cewek juga hehe [agak gak konsisten tapiii demi berjalannya cerita]but i hope u guys like this chapter dan terimakasih kepada teman-teman yang masih menunggu update cerita ini yaa, maaf kalo sering banget telat update yaa hehe
sampai jumpa di chapter selanjutnya yaa
-JR-
KAMU SEDANG MEMBACA
Elegi Cinta
RomansaKenneth tidak pernah sekalipun serius dalam menjalani kisah asmaranya, bukan karena ia seorang player yang tidur dengan ratusan wanita yang berbeda, hanya saja Kenneth terlalu lurus dalam menjalani kehidupan pribadinya namun dalam pandangan sahabatn...