SKYNARA: 01

939 30 2
                                    


MALMING KALIAN AK KASIH KEJUTAN SEQUEL INI! HEHEHE! RAMEIN YAK BIAR AK SMNGT TERUS NGETIKNYA☺️🙏

HAPPY READING ALL!

***

Tidak selamanya seseorang memandang jatuh cinta semenyeramkan itu. Ya memang disaat kita mencintai seseorang, maka kita harus siap dengan selaga konsekuensinya. Harus siap jika suatu saat perasaan kita tak terbalaskan. Siap jikalau memiliki akhir yang tidak bersama atau bahkan siap jika harus ditinggalkan. Namun bagi seorang gadis bernama Anara Angel Dijiwa memiliki pengalaman pertama jatuh cinta yang cukup indah.

Semuanya terasa berjalan dengan cepat. Tiba-tiba sudah hampir satu tahun ia dicintai oleh sosok yang tak pernah ia duga dalam hidupnya. Entah kenapa semesta mempertemukannya dengan Sky El-Barack Putra, si pria berambut sedikit panjang yang berhasil membuatnya luluh setiap detiknya.

Ia teringat saat dimana Sky mulai memberikan sedikit perhatian untuknya. Saat itu, Anara tengah berjalan dikerumunan orang yang hendak melihat acara sulap di pasar malam. Badannya yang lumayan kecil; tingga hanya 155 cm dengan badan mungil sudah berhasil membuatnya tenggelam. Namun siapa sangka jika kedua tangan Sky berada di sisi tubuhnya.

Ia sedikit mendongak, menatap Sky dengan alis berkerut karena kesal dengan orang-orang yang mendorong tubuh keduanya. "Udah gue bilang, enggak usah liat beginian. Gak sadar apa kalau lo boncel gini ha?" Sky menggerutu tanpa menatap Anara. "WOY AWAS TANGAN LO!"

Anara hanya mampu terkekeh dengan pipi yang merona. Siapa yang bisa biasa saja jika diperlakukan seperti itu?

Lalu ia juga teringat saat dimana Sky mengungkapkan segala perasaan untuknya. Waktu itu bertepatan dengan Sky yang hendak pulang dari rumahnya, setelah mengantarkan pulang dari sekolah. Oh iya hampir lupa. Papinya mengenalkannya dengan Sky saat ia baru masuk SMA yang berarti, Sky sudah kelas sebelas.

Sky menahan lengan Anara yang hendak memasuki rumah. "Nar. Eum—" Sky tidak melanjutkan kalimatnya. Lelaki dengan rambut yang sedikit diikat itu malah menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal. "Gue enggak tau sejak kapan ngerasain ini. Intinya gue mau lo terus, Anara," ungkapnya dengan sekali nafas.

Anara tercengang tidak percaya. Secepat itukah? Waw.

"Gue gak suka kalau ada cowo lain yang ngedeketin lo, gue enggak suka kalau lo bagi perhatian ke cowo lain dan gue enggak rela kalau lo luangin waktu buat orang selain gue," lanjut Sky dengan tangan yang memegang kedua bahunya.

Yah. Itulah beberapa momen yang tidak bisa ia lepaskan dalam benaknya begitu saja. Namun semuang tidak seindah yang ia bayangkan. Hari ini, tepatnya dimana ia dan Sky hampir melakukan suatu hal yang sangat jauh dalam hubungannya dan ia tidak tau harus bersyukur atau tidak disaat kedua orangtua Sky memergoki mereka. Ia merasa malu, sangat. Namun ia juga lega karena dapat memberhentikan aksi Sky yang sudah hampir.

Kepalany terasa pecah menghadapi hari ini. Sudah hampir dua jam lebih ia menunggu kabar dari calon tunangannya, namun tak kunjung ada notifikasi di ponselnya. Saat ia tiba di rumah, keadaan rumah yang seperti biasanya, tidak ada mami dan papinya. Entah kemana perginya merekanya berdua. Terakhir ia melihat sang papi kemarin lusa, kalau mamanya satu Minggu yang lalu. Gilak! Papi bekerja di kantor menjadi wakil direktur, sedangkan sang mami bekerja sebagai pejabat daerah. Ia hanya seorang anak tunggal yang malang.

Anara melepaskan seragamnya, menyisahkan tank top di tubuhnya. Ia dapat melihat bekas kelakuan Sky pada tubuhnya. Kenapa bisa seperti ini?

Ini bukan sepenuhnya salah Sky karena ia sendiri kurang tegas untuk menghentikan aksi Sky. Duh, bagaimana keadaan Sky disana ya? Pasti Sky dimarahin lalu apakah hubungannya dengan Sky akan baik-baik saja setelah ini?

SKYNARA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang