HAYOOII SPRRY FOR LATE UPDATE!!
HAPPY READING ALL! JANGAN LUPA SHARE DAN RAMEIN PART INI YA!
***
Saat makan malam berlangsung hingga selesai, Papa Langit memerhatikan putranya yang hanya diam selama makan malam. Ia sudah bisa menebak jika ada yang tidak baik-baik saja dengan putranya. Maka dari itu, sebelum tidur ia beranjak menuju kamar putranya. Apalagi ia belum sempat berbicara empat mata dengan Sky semenjak sang istri memberi hukuman pada putranya.Ia mengetuk pintu kamar Sky. "Ini papa. Papa mau ngomong sama kamu," katanya. Tak berlangsung lama, pintu kamar terbuka.
"Kenapa pa?"
"Suruh masuk dulu kali nih papanya," balas Papa Langit sedikit bergurau, guna untuk mengurangi rasa canggung antara keduanya. Entahlah, masalah yang Sky perbuat berhasil merubah suasana secanggung itu dan ia tidak ingin terus-menerus seperti ini.
Sky menggaruk tengkuknya, lalu mempersilahkan Papa Langit masuk ke dalam kamarnya. Ia duduk di ranjang sedangkan sang papa duduk di kursi belajarnya.
"Ada masalah apa tadi sore sama Angel?" Tanya papanya to the point.
"Cuma salah paham dikit sih pa," jawab sky seolah tidak ada masalah yang besar.
Papa Langit berdecak pelan. "Kai. Papa mau ngasih tau kalau dalam pernikahan nantinya enggak bisa disepelekan. Apalagi yang menurut kamu sepele, belum tentu sepele juga bagi pasangan kamu. Mungkin itu yang buat kalian tengkar tadi sore. Bagi kamu cuma tapi enggak bagi Angel," paparnya berhasil membuat Sky meneguk ludahnya dalam-dalam.
Sky menatap lekat wajah papanya. "Pa. Kayaknya bisa jadi. Tadi kita bahas tentang pendidikan Angel dan ya gitu," ucapnya.
Papa Langit geleng-geleng kepala. Ia sebenarnya yakin jika Sky bisa membangun rumah tangga, namun mau seyakin apapun, ia tetap harus memberi pemahaman lebih jauh lagi. Ia pindah duduk di sebelah Sky, tangannya menepuk-nepuk pundak putranya. "Perempuan itu sangat sensitif nak. Mau enggak mau, kita sebagai laki-laki harus memahaminya. Karena selamanya kita enggak akan bisa ngerti kalau kita belum merasakannya jadi setidaknya kita tidak berhenti untuk memahami."
Papanya benar. Sampai kapanpun ia tidak akan bisa mengerti suatu hal jika tidak pernah berada di posisi tersebut dan merasakannya. Tadi sore ia tidak memahami apa yang Angel rasakan, oleh sebab itu gadisnya marah atau bahkan sudah kecewa.
"Makin ke sini, papa semakin tau sifat kamu yang selama ini kamu pendam," lanjut Papa Langit.
Ia mengernyit bingung pada sang papa. "Maksudnya gimana pa? Kai enggak ngerti."
Papa Langit malah terkekeh kecil. "Intinya, papa enggak mau nanti kamu egois dalam rumah tangga kamu. Semuanya harus diobrolin sama Angel. Apapun itu. Masalah pendidikan kalian berdua, keuangan, anak, dan hal kecil apapun itu. Kamu jangan seenaknya sama Angel, Kai," balasnya tanpa menjawab pertanyaan putranya.
Sky sedikit paham kemana arah pembicaraan papanya. Ia menatap lekat wajah papanya. "Pa. Kai enggak bisa jamin itu tapi Kai—"
"Papa enggak mau tau Kai. Karena kamu sudah dewasa dan papa harap kamu selalu tau konsekuensi dari setiap keputusan serta tindakan yang kamu ambil. Dan satu hal lagi, papa ingin kamu merubah keputusan papa bahwasanya, pernikahan kamu dan Anara akan dilakukan saat kalian sudah kuliah. Karena menurut papa dan mama, menikahkan kalian diusia muda ini bukanlah hal yang tepat dan baik. Tapi sebelum itu, papa dan mama akan selalu pantau hubungan kamu dan Anara agar kejadian seperti waktu itu tidak terulang lagi. Paham?!"
Shit!
***
Sampai di hari Senin pagi, Anara benar-benar mengabaikan pesan serta panggilan dari Sky. Bahkan pagi ini, ia rela membawa bekal ke sekolah untuk berangkat lebih dulu dari Sky. Biarkan saja Sky ke rumahnya disaat ia berada di sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKYNARA (On Going)
ChickLitSEQUEL LANGIT | YOUNG MARRIAGE 16+ Anara Angel Dijiwa yang memberanikan diri untuk memberikan seluruh waktu dan masa depannya pada Sky El-Barack Putra. Hidup selamanya dengan lelaki yang kita cintai, siapa sih yang tidak mau? And finally, she said...