SKYNARA: 04

295 15 0
                                    

HAI! I'M BACK! MAKASIH YA UDH VOTE!

BOLEH RAMEIN LAGI GA??

HAPPY READING!!

***

"Mami pulang-pulangnya ke rumah cuma mau ngasih kabar buruk ini? Mending enggak usah pulang kalau gitu Mi," ucap Anara dengan nada yang bergetar, menahan tangisnya.

Papi Arya sudah bungkam karena mau tak mau, putrinya mengetahui hal ini.

Ia bangkit dari duduknya lalu pergi keluar rumah tak lupa ia mengirimkan pesan singkat pada Sky supaya menemuinya di taman dekat rumahnya.

Sembari menunggu kedatangan Sky, ia menangis sepuasnya. Ia benar-benar merasa hancur melihat apa yang terjadi pada keluarganya. Selama ini, yang ia tahu kedua orangtuanya saling mencintai namun semenjak maminya jarang pulang, ia tak bisa menebak apa yang terjadi selanjutnya.

Ia memejamkan keduanya matanya dengan tubuh yang bersandar pada kursi taman.

"Sayang! Hey?! Kamu kenapa?" Sky datang dengan wajah yang begitu panik apalagi melihat kekasihnya sudah menangis tersedu-sedu, segera ia bawa Anara ke dalam pelukannya. Tangis Anara semakin pecah. "Kenapa? Apa yang terjadi Anara? Aku nyakitin kamu? Atau ada hubungannya dengan obrolan kita semalam?" Sky terus mencecar Anara dengan pertanyaan-pertanyaannya.

Anara menggeleng lemah. "Terus kenapa Nar? Cerita sama aku. Aku benar-benar enggak tau kenapa kamu-"

"Papi sama mami aku mau cerai, Kak," jawab Anara pada akhirnya.

Tubuh Sky menegang hebat. Ia mengeratkan pelukannya pada Anara. "Ada aku disisi kamu, Anara. Aku akan berusah buat nguatin kamu semampunya aku," bisiknya pelan.

"Kak, aku-aku mau nikah sama kamu. Aku mau pergi dari rumah itu. Aku enggak mau disana," ucap Anara membuat Sky melepaskan pelukannya, menangkup kedua pipinya.

"Liat aku Nar. Aku beneran enggak mau maksa kamu buat nikah muda sama aku. Dan jangan ambil keputusan disaat kondisi kamu kayak gini," peringatnya pelan.

Anara dengan wajah sembabnya itu menggeleng pelan. "Aku yakin sama keputusan ini, kak. Kalau aku enggak nikah sama kamu, terus kita bakalan berjarak dan aku semakin sendirian di rumah itu. Aku enggak mau, kak. Aku tetep mau dideket kamu. Kamu ngerti maksud aku kan?"

Jujur, Sky cukup lega mendengar keputusan Anara namun bukan berarti ia tidak empati dengan keadaan keluarga Anara saat ini. "Kamu yakin, Nar?" Tanyanya sekali lagi. Anara mengangguk mantap. "Masuk ke dalam pernikahan itu semuanya bakalan berubah Nar. Hidup kamu, waktu kamu, kebebasan kamu, semuanya bakalan berubah," lanjutnya meyakinkan Anara sekali lagi.

Karena sekali Anara masuk kedalam dunianya, maka Anara tidak akan bisa lepas begitu saja.

"Aku yakin kak."

***

Selama perjalan menuju rumahnya, Sky terus meyakinkan Anara bahwa semuanya akan baik-baik saja. Ia tidak ingin kekasihnya ini merasakan takut yang luar biasa untuk bertemu dengan orangtuanya.

Sky mematikan mesin motornya, turun dari motor lalu melepaskan helm dari kepala Anara sembari berkata, "jangan takut Anara. Semuanya bakalan baik-baik aja."

"Aku, aku takut mama kamu kecewa sama aku, kak dan aku juga malu."

Ia menangkup kedua pipi Anara seraya mengelus pelan. "Ada aku, Anara. Kita udah janji buat lewatin ini bareng-bareng kan? Setelah ini kita bakalan hidup bareng-bareng terus. Oke?"

Anara mengangguk pelan lalu keduanya berjalan memasuki rumah. Tangannya semakin dingin namun Sky memberikan kecupan singkat di punggung tangannya, seolah menyalurkan keberanian untuknya.

SKYNARA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang