Part 4

2 1 0
                                    

ΔΔΔ

  
  
Libra's pov
  
 
"Dikit lagi, dikit lagi." aku berkata dalam hati.
 
 
 
"Hayo! lagi ngapain kamu?"
 
 
Aku terjingkut kaget. Lalu aku melihat kearah orang yang ada disampingku.
  
 
"Hayo.. mau bolos yaaa" seru lelaki itu.

Tinggi sekali lelaki didepanku ini. Aku sampai mendonggakan kepala untuk melihat wajahnya.
 
"Permisi, kak."

Aku mencoba pergi darisana tapi lelaki ini menghalangiku terus.

"Lah jawab dulu dong, malah mau kabur."

"Mau ke-"

Saat aku ingin menjawab pertanyaanya, dia malah menarik tanganku, lalu aku dibawa lari olehnya mau tak mau akupun jadi ikut berlari.
 
"Ehhh mau kemana, Kak?"
   
 
Dia tak menjawab apapun, fokus menarikku sambil berlari entah ingin dibawa kemana. Sampai di tempat yang tak jauh dari sana, aku dibawa dibelakang tembok perpustakaan.

Dia menarikku masuk untuk bersembunyi disana. Lalu dia mengintip keluar sana, tak lama dia melihat kearahku yang sedang ngos-ngosan.

"Huh..huhh.. huh."

"Capek?" tanya dia.

"Banget."

Lelaki itu tertawa.
 
Aku baru bisa melihat jelas wajahnya sekarang. Kalau dilihat-lihat ternyata ganteng juga ya hehehe.

"Ada apa si sampe lari-lari gitu?" tanya ku sambil mengusap peluh.

"Hm?.. Gada apa-apa si." jawabnya santai. Akupun langsung memasang wajah tak percaya.

"Terus ngapain tadi?"

"Iseng aja mau olahraga, seru kan?" ucapnya dengan wajah tanpa dosa.

("Binatang!") kataku dalam hati.
 
 
Akupun melengos berjalan keluar dari sana. Pas sekali di bangunan perpustakaan, jadi aku tinggal masuk saja deh.
  
 
"Libra!"

Seperti ada yang manggil namaku. Aku melihat ke setiap penjuru arah.

Ternyata si ketos itu, gawattt, aku harus cepat-cepat kabur. Namun belum sempat selangkah, ketos itu sudah sampai didekatku dan menahan lenganku. Oke, misi gagal.

"Mau kemana kamu? saya cariin kamu daritadi tau."

"Kenapa gak ke TU?" ucap ketos itu.

"Kan dibilang gak mau ikut."

"Ya, harusnya konfirmasi dulu, jangan kabur begitu."

"Ayo ikut saya ke TU." dia langsung menarik lenganku dan membawa ku pergi. Akupun pasrah tapi masih jengkel.

"Iyi ikit siyi ki tii." ejekku mengikuti perkataanya sambil menaruh muka mengejek. Ketos itu melirik sekilas.
 
 
 
Oh iya, kakak kelas itu kemana ya? aku melihat kebelakang. Ternyata dia masih melihat kearahku. Akupun melambaikan tangan.

Cowo itu tak membalas lambaian ku, malah tersenyum. Sial, ganteng banget.
 
 

 
 
Reader's pov
 
 
Bel pulang sudah berbunyi sedari tadi. Siswa dipulangkan cepat karena ada rapat guru sampai jam terakhir. Para siswa bersorak ketika mendengar pengumuman itu.

Akhirnya Libra memilih langsung pergi ke tempat kerjanya. Dia bekerja di sebuah toko peralatan serba ada, sejenis dengan Mr. DIY. Sudah setahun lebih dia bekerja di sana.

Libra sudah tiba ditempat kerjanya, dia sedang sibuk melayani pelanggan yang datang. Saat pelanggan sudah mulai berkurang, Wira, partner kerja Libra menghampirinya.

LIBRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang