❀❀
"BRENGSEK!"
BRUK!
Renjun jatuh ke lantai, kakinya lemas luar biasa. Seluruh tubuhnya bergetar hebat, dihadapannya ada Jae yang sudah hampir pingsan karna mendapat pukulan yang tak henti-henti.
"Ayo keluar, masih bisa jalan ga? Lemes? Aku gendong aja gapapa ya? Kalo mau pukul aku nanti aja, sekarang aku bawa kamu keluar dulu."
Bahkan hanya untuk mengeluarkan suaranya saja Renjun tak sanggup.
Tubuhnya diangkat, dibawa keluar dari keramain club malam itu.
"Tunggu bentar ya, aku beli air cepet aja oke."
Ia duduk didalam sebuah mobil yang sudah tidak asing baginya. Tangannya terus bergetar, airmatanya tak lagi turun dengan deras seperti tadi.
Tak lama pintu kemudi terbuka, menampilkan seorang pria yang baru saja menyelamatkan nya.
"Ini minum dulu pelan-pelan."
Tangan itu terulur, memegang tangannya yang masih bergetar itu dengan lembut.
"Tenang aja kamu udah aman."
Sepanjang perjalanan, tangannya terus diusap dengan lembut memberikannya sedikit ketenangan.
Mobil itu berhenti di sebuah pantai yang tak jauh dari apartemennya.
"Kita tenangin diri dulu ya sebelum pulang, biar sampai rumah kamu udah enakan. Ayo turun."
Tangan itu terus menggenggam, mereka duduk dipasir tanpa alas.
"Kalo mau nangis gapapa, nangis aja jangan ditahan nanti kamu malah sesak."
"Hiks.."
Tangisan Renjun pecah saat itu juga, Haechan yang berada di sampingnya hanya bisa diam mendengar suara tangisan yang membuatnya ingin sekali memukul wajah Jae lagi.
✿︎✿︎
KAMU SEDANG MEMBACA
BLIND DATE [ʜʏᴜᴄᴋʀᴇɴ] ✔
Teen Fictionᴅɪsᴄʟᴀɪᴍᴇʀ ‼️ • [ᴄᴇʀɪᴛᴀ ʙxʙ] • [ɪɴɪ ᴄᴜᴍᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ ᴋᴀʀᴀɴɢᴀɴ ᴊᴀᴅɪ ɢᴀᴜsᴀʜ ᴅɪ ʙᴀᴡᴀ ᴋᴇ ʀᴇᴀʟ ʟɪғᴇ!!] • [ᴛᴇʀɪɴsᴘɪʀᴀsɪ ᴅᴀʀɪ ᴋᴏɴᴛᴇɴ ᴅʀᴇᴀᴍ] • [ᴊᴀɴɢᴀɴ ᴅɪ ᴊɪᴘʟᴀᴋ ᴋᴀʀʏᴀ sᴀʏᴀ ʏᴀᴋ!] ᴀʏᴏ ᴊᴀɴɢᴀɴ ᴘᴀᴅᴀ ʟᴜᴘᴀ ɴɢᴀsɪʜ ᴠᴏᴛᴇ ᴄᴏᴍᴍᴇɴᴛ ɴʏᴀᴀ (☞ ͡° ͜ʖ ͡°)☞ __________ Tolong ingat...