7

1.3K 137 2
                                    

❀❀

"Main hp mulu kak, guenya dianggurin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Main hp mulu kak, guenya dianggurin." Renjun mematikan ponselnya dan menatap sinis pria yang sedang duduk di depannya ini.

"Buruan sih lo makan nya, gue mau pulang."

"Gak boleh tau kak ngeburu-buruin orang yang lagi makan. Emang kakak mau tanggung jawab kalo aku tiba-tiba keselek?" Renjun memutar matanya kesal, ingatkan dia untuk melingkari kalendernya hari ini sebagai hari paling sial yang pernah ia lalui.

Haechan berusaha menahan tawanya ketika melihat wajah marah pria yang setahun lebih tua dari nya itu.

Benar, Haechan lah yang memilih gantungan kunci bergambar kunadil milik Renjun.

"Ck, lagian lo ngapain pake acara ngambil gantungan kunci sih, kan lo bisa ngambil pulpen aja tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ck, lagian lo ngapain pake acara ngambil gantungan kunci sih, kan lo bisa ngambil pulpen aja tadi."

"Ya kenapa gue harus ngambil pulpen kalo gue maunya ambil punya lo kak?" Tanya Haechan dengan santai.

"Lo tau itu gantungan punya gue?"

"Gue nebak aja sih, dan ternyata tebakan gue bener. I'm a lucky guy." Ucap Haechan disertai kedipan di sebelah matanya yang membuat Renjun ingin sekali memukul wajah tengilnya itu.

"Inget gak kak sama apa yang gue bilang waktu di club?"

Bukannya menjawab, Renjun kini malah bertanya balik "Kita pernah ketemu di club?"

"Wah parah banget, muka gue yang ganteng ini dilupakan gitu aja."

Dramatis

"Tapi kalo lo gak inget gue, napa lo sensi banget kak sama gue sekarang?" Haechan bingung pasalnya Renjun seperti enggan melihatnya dari tadi.

"Muka lo ngeselin."

Eh

Sepertinya ia pernah mengatakan hal yang sama sebelumnya, tapi dimana dan kapan?

"Masih belum ingat kak? Apa mau pura gak ingat?"

Sejujurnya Renjun memang benar-benar tidak terlalu mengingatnya, ia bukan tidak bisa minum alkohol tapi ketika ia sedang banyak pikiran dan meminum alkohol maka presentasi ingatan yang akan ia ingat hanyalah 2%

Ia hanya akan merasa seperti dejavu.

"Kak? Kok malah bengong sih, gini deh kalo emang lo lupa biar gue yang ceritain ya supaya lo inget. Pertemuan pertama kita waktu itu di mini market 127 , waktu itu lo nolongin gue bayar belanjaan gue karna gue lupa bawa dompet. Nah yang kedua itu dua hari lalu di Dreams Night Club , lo duduk sendiri di meja bar sambil minum coctail trus gak lama temen lo datang ngajak pulang. Kalo gak salah itu kak Jaemin bukan?"

Ah, sepertinya ia ingat sekarang walau belum terlalu jelas tapi ia ingat dua hari yang lalu ia memang mengajak Jaemin ke club langganan mereka.

"Kak?"

"Iya itu Jaemin."

Haechan bersorak senang, "Bener kan! Trus kata-kata gue waktu itu lo ingat gak kak?"

Renjun mendengus, "Ingat ketemu lo aja baru sekarang, gimana mau nginget lo ngomong apa."

"Its okey kak, jangan dipaksain. Biar gue yang kasih tau aja yaa, waktu itu gue bilang kalau pertemuan kedua kita itu takdir nah kalau sampe kita ketemu lagi yang ketiga kalinya itu artinya apa kak?"

"Artinya gue harus jauh-jauh dari lo."

"Net nott! Salah besar. Pertemuan ketiga itu artinya kita jodoh kak hehehehehe."

"Sinting."

✿︎✿︎

BLIND DATE [ʜʏᴜᴄᴋʀᴇɴ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang