11

147 15 1
                                    

Meja makan masih sepi
Belum terlihat siapa pun
Padahal sudah jam
Tujuh pagi. Bibi May masih
Sibuk dengan masakannya
Koki juga sangat sibuk
Mengolah bahan bahan.
Mentah dari tepung yang
akan di jadikan sarapan
kesukaan untuk nona muda.

Pancake coklat merupakan
reguest nyonya besar Wei.

Binghe mengetuk pintu
kamar adik tercintanya.

"Sayang kamu didalam.?"

Tidak mendapat jawaban
dia masuk kedalam.
gundukan selimut seperti
kepompong diatas ranjang
terlihat jelas dia menarik
nafas pelan.

"Sayang bangun kamu
tidak kuliah? Sudah jam
tujuh, ayo bangun."

Cara tercepat kalau mau
membangunkan adiknya
mencium sampai merasa
terganngu tidak lama
Wei Ying membuka matanya

"Bing gege, pergi sana
Jangan gangu."

Mendorong kakaknya
dengan keras menarik 
selimut untuk mengubur
dirinya kedalam.

"Jam tujuh sayang bangun
kamu bisa terlambat."

"Apaa.. Bing ge kenapa
gak bilang dari tadi Xian
terlambat aaaaa.."

Langsung melompat
dari ranjang dengan
Selimut tebal yang masih
melilit membungkus
di tubuh nya sehingga
Jatuh tersungkur ke lantai.

"Aduh,!! Bing ge tolong
Ini susah, lepasin.!!"
Binghe yang melihat itu
tertawa menarik selimut
yang membelit tubuh
Wei Ying tidak bisa bergerak

"Ini salah Bing ge kenapa
gak bilang, udah jam tujuh."

Ucapnya merengut lalu
lari kekamar mandi
secepat kilat.

Binghe mendengus kesal
yang tadi dilakukan apa
bukan membangukannya
Yang sangat sulit Bangun
pagi sekalipun ada badai.
Adiknya tidak pernah
berubah tetap sama
meski saat ini dia sudah
Jadi mahasiswa.

Keluar dari kamar di
tangga Binghe berpapasan
dengan Cheng Hua yang
hendak turun juga

"Selamat pagi gege."

Selamat pagi Alou
Apa Axian sudah bangun.?"

"Sudah lagi mandi sebentar
lagi keluar ayo kita turun."
Binghe melangkah terlebih
Dahulu menuruni tangga.

CHENG HUA sekilas melihat
pintu kamar adiknya yang
tertutup rapat dia ingin
masuk tapi mungkin
adiknya masih di kamar
mandi percuma juga
kalau dia masuk kesana.

Hua menuruni tangga
mengikuti Binghe berjalan
ke ruang makan untuk
sarapan bersama.

"Selamat pagi Mommy
ku yang cantik."

Binghe memeluk Wanning
dengan riang sambil
mencium kedua pipinya.

"Pagi sayang bagaimana
tidur mu.? Axian sudah
dibangunkan"

Wanning yang sedang
menata makanan.
menoleh kesamping
Ke arah Hua."pagi Mom."
Hua mencium pipi kanan
Wanning lalu duduk

"Sangat baik."

"Sudah dia sedang mandi."

"Daddy belum turun.?"

Baru saja Hua bertanya
terlihat Tanxian datang
sambil mengendong putri
cantiknya di punggung.

"Selamat pagi semua."

Wei Ying menyapa mereka
dengan ceria Tanxian
mendudukan Wei Ying
dikursi di sampingnya.

"Sayang pancake coklat
kesukaanmu." Mommy
menyerahkan sepiring
pancake ke Wei Ying yang
menerima dengan senang

"Mommy ini enak
terimakasih."

Flowering HorrizonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang