28

218 13 4
                                    

Minggu pagi yang cerah
tidak seperti biasa para
penghuni mansion mewah
itu yang biasanya masih
terlelap di ranjang empuk
dikamar super mewah
mereka hari ini sedikit
beda semua anggota

Keluarga Wei terlihat
memasuki bukit pribadi
yang luas dan indah
dengan berbagai macam
jenis tanaman yang ada
tumbuh terawat sangat
baik dengan begitu
banyaknya bunga bunga
yang bermekaran di area
hijau itu dipinggiran
lapangan golf dipinggir
danau buatan yang luas
yang sangat sejuk dengan
pohon pohon yang tumbuh
disekitarnya yang tidak
begitu tinggi.

Suara burung menyambut
kedatangan mereka dengan
kicauan merdu yang terus
saling bersautan untuk
menyambut para penghuni
alam untuk mengawali
pagi dengan cerahnya sinar
matahari yang mulai naik
sedikit di ufuk timur untuk
menyinari bumi dimusim
semi ini.

Berbalut outfit casual
warna senada semua
terlihat memukau dengan
kacamata hitam bertengger
diatas hidung mancung
mereka dengan pakaian
dan sepatu olahraga merk
terkenal yang berwarna
putih yang melekat ditubuh
mereka rancangan disainer
ternama edisi khusus yang
belum ada dipasaran.

Wei Ying turun dari buggy
car dibantu sang suami
yang sudah lebih dulu
turun dan membantu dia
dengan memegang tangan
nya untuk keluar dari
kenderaan khusus di area
taman dan bukit belakang
itu,

Hua cheng dan Xei lian ikut
turun begitu juga dengan
Binghe dan shen yuan
di belakangnya keluar dari
kenderaan itu lalu semua
bergabung dengan si
bungsu yang sedang
bicara santai dengan
sang suami buchien nya
yang super tampan itu
sedang mengelus mesra
pipinya yang super imut itu.

Tanxian dan Wanning juga
mendekat kemudian
mereka semua mulai
mengambil tongkat golf
yang dibawa oleh seorang
body guard dengan buggy
car lainnya.

"Sayang jangan terlalu
lelah, kamu hanya boleh
main satu jam lebih oke."

Tanxian berujar pada
putri bungsu kesayangan
sambil mengecup pipinya
dengan penuh kasih
memeluk erat tubuh
mungil itu lalu dia
membenarkan sarung
tangan putri cantiknya
yang sangat manja itu.

"Oke, daddy juga tidak
boleh lama, kita jalan
jalan keluar sambil makan
siang di luar yaa dad.?"

"Mn, baiklah kita makan
siang diluar, ayo sayang
kamu dulu yang memukul
nanti daddy akan memukul
setelah axian lebih dulu."

"Hemn, axian duluan
baiklah."

Wei Ying memukul bola
setelah diletakan oleh
Robert didepannya semua
sudah bersiap untuk
bermain golf di lapangan
pribadi milik Wei family
yang maha luas itu.

Pukulan Wei Ying melesat
sangat jauh dan berada
persis dipinggir lubangnya
dan itu mendapat tepukan
tangan dari semuanya saat
melihat kemampuan si
bungsu yang mengalami
kemajuan pesat padahal
dia selama ini jarang sekali
mau ikut bermain bersama
kedua kakaknya kalau
daddynya tidak ikut.

Disusul pukulan Tanxian
juga melesat jauh karena
sudah sangat mahir dia
bermain olahraga yang
disukainya itu.

"Waah..daddy hebat."

Wei Ying bertepuk tangan
melihat pukulan sang ayah
yang melesat menyentuh
lubang.

Binghe ikut memukul
juga disusul Hua Hua
dan lan Wangji yang ikut
dalam olah raga kaum elite
itu memukul bola kecil
yang berwarna putih yang
melesat terbang jauh
di seputar danau buatan
yang sangat indah itu.

"Lan zhaan sangat keren
bisa menyamai bing ge
dan kakak Hua, aku
bangga padamu."

Wei Ying tersenyum
melihat pukulan sang
suami yang melampaui
target dari garis yang
sudah di finishin oleh
body guard yang berada
di sekitar danau itu
untuk mengambil bola
naik buggy car yang telah
tersebar disekitar bukit
golf pribadi itu.

Flowering HorrizonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang