22

152 12 0
                                    

"Wuxian chu wei jun"

Binghe berteriak dengan
mimik wajah sedikit
berkedut bagaimana tidak
kamarnya yang teratur rapi
saat ini tak ubah seperti
kapal pecah,
ulah dari adik tercintanya
yang mencari barang
seperti tikus tanah.

"Bing bing ge,

Tiba tiba kepala mungil
muncul dari balik bawah
tumpukan pakaian yang
berantakan didepannya.

"Sayang apa yang kamu
lakukan, kamu butuh apa?."

"Bing ge maaf tapi Axian
tidak tahu kalau jadi
seperti ini, Axian butuh
barang itu tapi Axian
belum menemukannya."

Binghe memijat pelipisnya
kepalanya langsung sakit
berdenyut dengan hebat
melihat pemandangan
didepannya yang berantakan.
Dia mendekat memegang
tangan adik kesayangannya
dia sama sekali tidak bisa
marah pada wajah polos
dihadapannya.

"Sayang kamu mencari apa
kenapa tidak minta tolong
bibi may, Kalau begini
kan jadi merepotkan lebih
Susah untuk mencarinya."

"Axian mau pinjam baju
Almamater bing ge untuk
para pekerja dicafe foods
bazar kampus nanti untuk
mereka pakai axian butuh
dua, Satu sudah dapat dari
lemari kakak Hua, dua
bulan yang lalu Axian
sudah minta izin bing ge..
Axian mencari satu lagi
punya bing ge tapi axian
belum menemukannya."

Weiying meremas ujung
Pakaian kakak keduanya
merasa bersalah karena
sudah membuat kamarnya
sangat berantakan.

"Gege tidak menyimpan
disini tapi disana, Coba
lihat itu di samping sana.
agak tertutup dibalik
mantel mantel panjang
itu di walk in closet
sebelah.
Khusus mantel, kalau ini
Khusus pakaian gege yang
Casual dan pakaian sehari
hari."

"Yaaah.. kenapa bing ge
baru bilang saat Axian
sudah lelah kenapa tidak
bilang dari tadi
jadikan axian tidak perlu
cape cape membongkar
ini semua, Ini salah bing ge
sendiri, Axian kan jadi
lelah huuffh,"

Weiying berkata santai
sambil berjalan kearah
Kanan mencari almed
yang dicarinya tanpa
merasa bersalah dengan
ucapannya,

Binghe melongo dengan
mulut terbuka lebar
mencerna ucapan adiknya
otaknya langsung lemot
mendengar sang adik
yang baru saja bicara,
Setelah beberapa saat dia
menarik nafas panjang.
jika saja didepannya ini
bukan adik kesayangannya
sudah pasti akan segera
dikulitinya hidup hidup
mahkluk satu ini.
dia menghembuskan nafas
nya pelan pelan terus saja
sampai beberapa kali.

"Bing gee, Lihat.. Axian
sudah menemukannya
tanpa membuat semua
pakaian itu berantakan,
Axian hebatkan bing ge."

Weiying memamerkan
Almamater itu sambil
Tersenyum cerah langsung
menghambur memeluk
gegenya yang masih syok
dengan prilakunya.
Perlahan tanganya
mengusap sayang kepala
adiknya mencium lembut
rambutnya.

"Hebat sayang, Axian hebat
gege bangga, Lain kali
minta tolong maid atau
minta tolong sama gege
kalau axian membutuhkan
Sesuatu oke."

"Oke, Maafkan axian
Bing gege, Axian sudah
membuat kamar ini berantakan
seperti kapal pecah."

Weiying mendongak
menatap kakak keduanya
dengan mata berkedip
indah lucu menggemaskan

"Jangan dipikirkan biar
maid yang membereskan
ayo kita duduk disana."

Binghe membawa adiknya
duduk disofa disudut
kamar yang berada
didepan kaca jendela
kamar yang sangat
besar dan tebal itu.
Keduanya terlibat obrolan
Seru yang menyenangkan.
Sampai maid datang
mengetuk pintu
kemudian masuk setelah
mendapatkan jawaban
dari pemilik kamar,
membereskan semua
kekacauan itu tanpa
banyak bertanya, Mereka
sudah Sangat paham jika
semua kekacauan ini
pasti ulah nona muda
yang sangat cantik itu.

Flowering HorrizonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang