"Kamu sendirian lagi?"
Satu pertanyaan sederhana yang memanggil kembali puluhan kenangan. Bahkan tanpa berbalik pun, Song Huanran mengetahui jelas siapa sang pemilik suara.
Itu Yongsheng...
Wajah itu sama, tetapi perbedaan yang kontras ada di sepasang mata phoenix sempit yang menyipit dan rambut pendek menyala.
..., kan?
Ini bukan Yongsheng, dia..
"Apa yang kamu lakukan sendirian malam-malam begini?" Jelas sekali nada bicaranya kaku.
Dia bukan Yongsheng, ini Presiden Nie, pemilik wajah yang sama dengan Yongsheng.
Gagal mengatasi suasana hatinya yang bergejolak, Song Huanran dipaksa untuk memeras butir-butir air mata. Kesedihan melintas di sepasang mata bunga persik yang indah.
"Kenapa... kenapa kamu muncul? A-aku tidak ingin melihatmu." Bahkan jika ini Presiden Nie, dia tidak takut.
Berjuang melepaskan diri dari rengkuhan pria itu, Song Huanran gagal menyeimbangkan beban tubuhnya untuk sesaat, limbung.
"Hati-hati!" Dia berbicara dengan cepat, seolah jantungnya akan siap melompat di detik itu juga, ketakutan.
Sekali lagi, Song Huanran di peluk Nie Yaoshan, aroma samar yang familiar mengelilinginya begitu erat, membungkus dalam kehangatan.
"Kamu... kenapa kamu muncul sekarang, apakah itu untuk menertawakan ku?" Ia tertawa getir menatap tajam ke sepasang mata hitam kelam Nie Yaoshan, lurus. "Kamu berhasil membuatku terluka, dan sekarang... ketika aku perlahan mulai melupakan kenangan menyakitkan itu, kamu datang padaku? Apakah kamu sangat ingin melihatku menderita?! Katakan padaku, ah!"
Song Huanran melampiaskan semua emosinya dengan memukuli dada bidang pria itu, walaupun dia tahu bahwa usahanya akan sia-sia. Nie Yaoshan berdiri diam seperti batu, membiarkannya melakukan apapun padanya, bahkan jika rasa sakit itu tidak pernah datang. Pukulan Song Huanran tidak lebih baik dari sekedar sapuan lembut dari helaian bulu angsa yang ringan, tetapi menggelitik sampai ke hatinya dengan ketidaknyamanan.
Lama kemudian ketika Song Huanran perlahan kehilangan tenaga untuk menyerang, terengah-engah bersama kabut putih tebal.
"!!!"
Nie Yaoshan segera menangkap pergelangan tangan kurus pria ini, membawanya ke dalam mobil. Di dalam, pengemudi yang bertindak buta dan mati rasa hanya menajamkan telinga untuk mendengar perintah pria itu.
Nyalakan pemanasnya.
Nie Yaoshan memasukkan pria itu dalam pelukannya sekali lagi. Berikan usapan-usapan lembut yang memanjakan.
"Kamu tahu, aku punya sesuatu untuk dikatakan..."
"Aku tidak mau mendengarnya!!!" Pekik Song Huanran menyela, mengejutkan Nie Yaoshan maupun pengemudi di kursi depan.
Apapun yang dikatakan Nie Yaoshan nanti, dia sudah bisa menebak kemungkinan terburuknya!
Nie Yaoshan juga tidak mau memaksa, tetapi rahasia ini, dia perlu menceritakan itu semua. Luruskan kesalahpahaman yang ada, dan... laksanakan tanggung jawab yang baru(?)
Meskipun Song Huanran berusaha keras menulikan pendengarannya, pria itu masih gigih menceritakan masa lalu yang kelam, rahasia di balik eksistensi pria yang ia cintai.
Kamu, haruskah menjadi begitu kejam??!
Dia berharap bisa pingsan dan melupakan semua yang dikatakan Nie Yaoshan, tapi kenyataannya berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Hamil Dengan Jenderal Perang Gila Yang Menyebrang.
ФанфикSong Huanran tidak berharap kehidupan normalnya yang biasa dan nyaman berubah seketika dengan kedatangan seorang pria aneh di depan pintu rumahnya. Pria itu dengan konyolnya mengaku sebagai Jenderal Perang dari Negara An. Dengan pakaian megah, rambu...