Song Huanran kelelahan setelah membawa Nie Yongsheng berkeliling setengah hari penuh, tertidur lelap begitu menyentuh bantal.
Nie Yongsheng yang khawatir pria itu terganggu dalam tidurnya, mengikuti. Melepas sepatu juga pakaian luar yang mengganggu untuk dibawa tidur.
Kelelahan membuat pria itu sangat lengah, tidak bangun sedikitpun.
Selesai memastikan Song Huanran takkan mendapat masalah apapun selama tidurnya, Nie Yongsheng keluar kamar dengan nafas lega.
Sesaat sebelumnya, dia merasakan tubuhnya memanas disertai keinginan mesum dan tak senonoh seperti di malam itu. Tuan Song masih harus menjadi pria paling cantik yang pernah dia temui.
Jangan ragukan kualitas kecantikan darinya, bahkan seujung kuku pun terlihat indah apabila Song Huanran yang menjadi pemilik.
Xiao Sheng, mari tenang sebentar.
Mendongak, Nie Yongsheng menyemburkan nafas panas ke udara.
Kenapa malam ini cuacanya gerah sekali, ya.
#batin seorang cabul yang berpura-pura polos.
-
Pagi datang ketika Song Huanran melihat Nie Yongsheng yang bersiap kerja, mengenakan kemeja putih kasual bersama celana linen panjang, sosoknya yang tinggi membuat aura bossy yang kuat.Pria itu datang dengan tangan sibuk mengatur panjang rambut yang terurai.
Song Huanran tahu dia benar-benar tampan, namun dengan rambut merah mencolok mata, panjang sekalipun tak mempengaruhi ketampanannya sedikitpun. Melihat gerakan Nie Yongsheng yang kesulitan, ia datang membantu.
Menyadari niat baik dari tuan tanahnya, Nie Yongsheng menyerahkan ikat rambut hitam ke tangan si pria, sedikit menekuk lutut, gerakan manner leg.
Tidak tahu dimana bagian lucu itu berasal, dia bisa mendengar pria di belakangnya terkekeh pelan. Bertanya dengan penasaran, tapi pria itu menggelengkan kepala dengan santai, bergumam. "Tidak ada."
Sambil dengan terampil mengumpulkan helaian rambut yang tergerai, Song Huanran bertanya dengan pelan. "Tidakkah kamu menginginkan rambut ini dipotong? Aku melihatmu kesulitan mengaturnya setiap hari." Jika itu pendek, maka Nie Yongsheng hanya perlu mengaturnya sebentar dengan sisir.
Merasakan niat tersembunyi dari kata-kata Song Huanran, Nie Yongsheng langsung berbalik, memeluk rambut merah kesayangannya. "Tidak..."
Karena gerakan yang tiba-tiba, hidung keduanya nyaris bertabrakan. Song Huanran juga secara kooperatif berbalik. "O-oh. Baiklah." Dia hanya berbicara santai, kan.
Song Huanran tidak mengerti mengapa wajahnya terasa panas dengan detak jantung berpacu liar, dirinya mempercepat gerakan mengikat rambut Nie Yongsheng.
Entah mengapa suasana di meja makan setelah itu menjadi canggung. Yah, mereka tahu setiap hari juga sama, tapi hari ini rasanya berbeda.
-
Secara keseluruhan keseharian dua pria ini masih tetap sama. Ketika pagi, keduanya akan berpisah untuk bekerja, sementara di malam hari, selain makan malam, mereka mungkin menonton di ruang tamu bersama.Itu yang di harapkan Song Huanran pada awalnya, tidak akan mengira bahwa di suatu pagi dia akan berjongkok di depan toilet, muntah keras.
Kamarnya dan Nie Yongsheng mungkin terpisah namun tetap saja isolasi suaranya masih buruk. Pria itu berlari kencang ke kamarnya, mengikuti. "Tuan Song, anda baik-baik saja?"
Pria itu baru saja selesai mandi, separuh atas tubuhnya terbuka, hanya ada handuk melilit pinggang, bagian privasi.
Song Huanran masih di pusingkan oleh mual yang tajam dari perutnya, menggeleng lemah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Hamil Dengan Jenderal Perang Gila Yang Menyebrang.
FanficSong Huanran tidak berharap kehidupan normalnya yang biasa dan nyaman berubah seketika dengan kedatangan seorang pria aneh di depan pintu rumahnya. Pria itu dengan konyolnya mengaku sebagai Jenderal Perang dari Negara An. Dengan pakaian megah, rambu...