Nyatanya kekhawatiran Nie Yongsheng masih tak beralasan. Bahkan ketika sebulan berlalu, masih belum ada pergerakan dari pihak keluarga Nie. Memang, dia bisa bernafas lega untuk sementara, namun siapa yang tahu apa yang terjadi di masa mendatang.
Setiap harinya mau tak mau dia menjadi lebih waspada. Perilaku ganjil ini di sadari oleh Song Huanran yang sudah sensitif.
"Apa yang terjadi padamu, hmm? Mengapa kamu terlihat begitu was-was, ba?" Bersandar didada pria itu, Song Huanran menyipit dalam kenyamanan.
"...." Nie Yongsheng tidak mengira Song Huanran menjadi begitu sensitif. Tapi ini lah satu-satunya anggota keluarga yang dia punya, kesayangannya. Di tidak akan membiarkan siapapun mengusik ketenangan Song Huanran.
"Tidak ada, aku hanya mengkhawatirkan sesuatu yang tidak penting. Ran Ran, apakah kamu menginginkan sesuatu? Aku akan memasakkan sesuatu yang lezat." Lalu dia meninggalkan pria itu dalam balutan selimut hangat.
Merasakan sikap Nie Yongsheng yang jelas menghindari pertanyannya, Song Huanran berpikir dia masih gagal untuk menembus dinding pertahanan pria itu.
Tapi, itu tidak masalah selama pria ini masih berada di sisinya, dia tidak tahu dan tidak berharap untuk tahu.
Tak sampai setengah jam kemudian, Nie Yongsheng membawakan semangkuk mie yang lembut dan kenyal dengan kuah bening super gurih. Sangat cocok untuk dinikmati bersama di cuaca yang dingin.
-
Keharmonisan pasangan ini berlalu sampai sebulan ke depan, dimana kandungan Song Huanran telah memasuki akhir trimester pertama.Nie Yongsheng baru saja akan pulang ketika seseorang tiba-tiba memukul bagian belakang lehernya, kehilangan kesadaran.
Tidak!!! Dia harus bertemu Ran Ran-nya! Tidak bisa berakhir seperti ini!!
Ran Ran, maafkan aku..
Sepertinya aku gagal memenuhi janji ku...-
Tetap bersama.
-
Di perusahaan, Song Huanran tidak tahu apa yang terjadi tapi hatinya mendadak di landa kecemasan. Seakan sesuatu yang buruk mungkin terjadi baik padanya, maupun Nie Yongsheng.Khawatir, ia mengambil ponsel untuk menghubungi pihak lain, tetapi tidak ada yang menjawab.
Berusaha berpikir positif, mungkin dia sedang melayani pelanggan, Song Huanran menunggu beberapa saat lagi.
Kebetulan itu waktu untuk pulang ketika dia masih di sibukkan dengan suara operator yang mengatakan bahwa panggilan itu gagal.
Hati yang telah lama terusik tak dapat menahan lebih lama, dia berlari menuju toko bunga.
Pasangan tua terlihat selesai menutup toko, seharusnya Nie Yongsheng masih di sana, kan. Berpegang teguh pada keyakinan terakhir ini, pada akhirnya dia tetap di kecewakan.
"Eh, xiao sheng baru saja pulang setengah jam lalu, dia pasti tidak sabar menunggu mu di rumah. Jangan khawatir nak, dia akan baik-baik saja, percayalah."
Song Huanran berharap semua baik-baik saja seperti yang dikatakan nenek, namun tetap saja, perasaan aneh dan menyakitkan ini melekat erat membuatnya ketakutan tanpa sadar.
Setiap langkah yang ia ambil melambangkan keyakinan besar yang dipegang teguh. Semoga, semoga pria benar-benar menunggunya dirumah, menyambutnya dengan ciuman dan pelukan hangat, sesuatu yang telah dilakukan mereka dalam tiga bulan terakhir ini.
Mendapati ruangan yang sepi dan gelap, kekosongan tersirat di sepasang mata bunga persik yang terluka.
Dia benar-benar... pergi?
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Hamil Dengan Jenderal Perang Gila Yang Menyebrang.
FanfictionSong Huanran tidak berharap kehidupan normalnya yang biasa dan nyaman berubah seketika dengan kedatangan seorang pria aneh di depan pintu rumahnya. Pria itu dengan konyolnya mengaku sebagai Jenderal Perang dari Negara An. Dengan pakaian megah, rambu...