Side Story II

1.1K 138 3
                                    

Song Huanran menikmati seluruh hidangan di atas meja dengan suasana hati baik. Tindakan kecilnya tanpa sengaja menarik perhatian Kaisar, dengan maksud tersembunyi.

"Jenderal Kita sangat memanjakan Nyonya Nie, luar biasa, pemandangan hangat yang manis." Puji Kaisar didukung oleh seluruh tamu perjamuan.

Mereka sependapat dengan komentar Kaisar, diantaranya bahkan memuji kesalehan Song Huanran sebagai istri Jenderal An. Sesaat yang lalu, dia jelas terlihat tidak baik-baik saja.

"Jenderal diam-diam pandai membujuk istrinya. Ini adalah hal yang patut untuk dicoba."

Banyak diantara mereka langsung memperagakan taktik yang sama.

Apa? Aku tidak melakukannya dengan sengaja!

Menatap sang istri dengan perasaan campur aduk, rona merah samar merambat di kulit Jenderal yang sedikit gelap. Warnanya samar, tetapi ekspresinya terlalu jelas sehingga sulit diabaikan. Ketika orang-orang ini menyaksikan pemandangan Jenderal muda mereka yang malu-malu, tawa menggelegar di semua sudut paviliun.

Bagaimanapun Nie Yongsheng masih anak-anak yang seharusnya menikmati romansa.

Song Huanran linglung, dengan semua kebisingan yang datang, pikirannya melayang sejenak ke arah pria ini yang sesaat lalu, tersipu. Yah, tersipu. Apakah dia pernah melihat Nie Yongsheng memerah? Bahkan ketika dia mabuk dan melakukannya, ekspresinya seperti biasa, kurang.

Topik kembali ke Kaisar dan seluruh pengikutnya, terdengar membosankan ditelinga Song Huanran dan Nie Yongsheng yang sudah mengetahui watak asli sangat Kaisar.

"...."

Bukankah mereka terlihat serasi?

Pesta perjamuan berakhir tanpa insiden buruk apapun. Ini seakan menandaka bahwa langit pun memberkati umur panjang Kaisar.

Tidak ada yang tahu, bahwa sebelumnya, Nie Yongsheng diam-diam menempatkan seluruh mata-matanya ditempat, menyelinap.

Keesokan harinya, Nie Yongsheng yang baru saja bangun dari tidur nyenyak diruang kerja dikejutkan oleh berita pingsannya Song Huanran. Pelayan mengatakan bahwa dia sempat muntah-muntah sebelum hilang kesadaran.

Dokter keluarga dipanggil untuk mengetahui apakah dia memakan racun dari perjamuan, tetapi berita yang datang justru mengejutkan seluruh kediaman Marquis Nie.

Song Huanran hamil!

"...." Hamil?

Yah, hamil! Haruskah dokter mengatakannya lagi?!

Denyut nadi yang bahagia ini tak pernah salah. Song Huanran memang hamil, ini baru beberapa bulan dan usianya berada dalam tahap rentan. Dokter meminta untuk hati-hati selama bulan-bulan awal ini.

Nie Yongsheng linglung, bawahannya-lah yang mengurus bayaran dokter juga menunjukkan kemurahan hati atas kehamilan Nyonya Nie kepada dokter.

Pria sakit-sakitan itu masih terbaring di tempat tidur lemah.

Nyonya Tua Nie, meski memiliki beberapa ketidakpuasan pada menantu ini, anak tetaplah seorang anak, apalagi sama sekali tak bersalah. Beliau memerintahkan dapur menyiapkan suplemen dan makanan sehat untuk Song Huanran nanti.

Kesehatan bayinya adalah yang utama.

Berita kehamilan Song Huanran berhasil membuat kediaman Marquis dipenuhi kegembiraan. Hanya ketika itu akan sampai ke luar, Nie Yongsheng melarang semua orang menyebarkan.

Tetap rahasiakan situasinya kali ini.

Diantara sekian banyak orang, hanya dia satu-satunya yang terlihat sangat tidak pada tempatnya, kurang bahagia.

[END] Hamil Dengan Jenderal Perang Gila Yang Menyebrang.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang