WTH-Awal mula

208 17 11
                                    

Welcomeback to my story 👋
Ini story kedua aku tentang transmigrasi, yang pertama itu judulnya figuran, kalian bisa mampir ke profil aku semoga pada suka ya

Happy reading📖
Tandai typo 🗿

Awal mula seorang gadis imut dan polos yang bernama Naqila Arban yang sering di panggil Nana ini tengah berkunjung ke kebun binatang bersama keluarganya.

"Na liat itu mirip kamu" Ucap Abang naqila yang bernama Dera, sembari menunjuk seekor monyet dan menahan tawanya.

Naqila mengerucut kan bibirnya kesal hey dia ini cantik imut kiyowo kece baday kembarannya park bogum dibilang mirip monyet?! enak saja.

"Ishhh abang tuh itu tuh mirip banget sama abang gak ada bedanya wah apakah kalian orang yang sama Nana tidack menyangka" Ucapnya dramatis sembari menunjuk orang utan yang tengah bergaya? Ah ntahlah sayapun tak paham

Akhirnya mereka berdebat siapa yang paling mirip dengan kedua hewan itu.

Orangtua Naqila dan Dera hanya tersenyum paksa melihat pertengkaran itu pasalnya mereka kini jadi pusat perhatian, oh mereka malu, mereka pura pura tak tau saja kali ya?! Pikirnya.

"Bagus bagus lanjutkan perlu bunda kasih golok, sama kayu mau?! Hemm?" Mereka berdua tersenyum kikuk lalu saling merangkul seolah tak terjadi apa apa.

"Hehe bunda kita ini berjanda iyakan na" Ucapnya sembari saling menepuk pelan bahu mereka, "iya bundakuh yang cantik"

"Elehhhh alasann" Ucap bundanya julid

Sang ayah yang jengah melihatnya pun segera mengajak mereka untuk melihat satwa lain ketimbang nanti mereka di usir karna membuat masalah kan bahaya, dia sudah membayar mahal untuk kedua monyetnya eh anaknya maksudnya.

"Sudah sudah kita ketempat lain saja ayo, malu disini mah, takutnya kita di usir juga gara gara kalian ngereog"

Mereka yang ingin protes tak jadi karna tatapan sang bunda yang sudah seperti singa lepas kandang.

Mereka akhirnya pergi melihat satwa lain, pandangan Naqila tertuju pada gajah gajah yang tengah makan itu.

"Wah gajahnya gede banget" Kagumnya, namun.

Naqila menyikut abangnya yang berada di sisinya "bang, bang liat tuh kaya buntelan hitut" Bisiknya sembari menunjuk pada gajah yang makan bambu itu.

Dera tak kuasa menahan tawa mendengar ucapan sang adik, para pengunjung melihat mereka lagi, pasalnya bisikan Naqils tak bisa disebut bisikan karna ia bicara dengan nada yang dapat didengar semua orang alias seperti berteriak namun tidak

Itu karna suara Naqila yang cempreng, entah paham atau apa gajah itu menatap tajam pada Nana dan Dera,

Gajah itu melempar bambu yang ia pegang dengan belalainya karena kesal menuju kakak beradik not have akhlak itu.

"Nanaaa Deraaaaa" Teriak orangtua mereka
serempak

Arghhhhhh

Para pengunjung berteriak lalu berlarian menjauh dari gajah itu.

Mereka terjatuh cukup keras Naqila yang Terluka paling parah kepalanya yang menghantam langsung pada lantai, sedangkan dera ia mengalami luka luka bambu tersebut tak sepenuhnya menimpa dia karna Gajah itu menargetkan Naqila yang menghinanya.

Seolah puas dan seperti mengatakan MAMPUS gajah tersebut nampak seperti tertawa girang. Edan

"Nana Dera, bertahan sayang, CEPAT PANGGILKAN AMBULANS" Teriak Ayahnya, mereka yang ada disana langsung memanggilkan ambulans

Dera yang masih dalam keadaan sadar segera memeluk adiknya dan ibunya yang tengah terisak.

"Nana bertahan jangan tinggalin abang, abang bakalan lakuin apapun asal kamu bertahan, kamu suka martabak sama eskrim kan ayo kita beli sama abang abang yang jualannya sekalian ya?! bertahan ya sayang" Ucapnya sembari terus menerus memanggil Naqila

Ayah dan bunda tak kuasa melihatnya mereka benar-benar sakit sekali melihat kedua anaknya seperti ini.

Naqila hanya meringis ia membuka sedikit  matanya menatap gajah itu dengan tatapan tajam
'Hih si buntelan hitut, bikin Nana kaya gini sakit tau, Nana hantuin kamu tau rasa'

Tak kuat lagi yang ia lihat hanya kegelapan.
Mereka semua menangis melihat Naqila yang tak menutup mata dan tak bergerak, tubuhnya mendingin.

Bunda Dan Dera histeris tak beda jauh dengan ayah ia pun menangis tapi ia mencoba tabah ia harus kuat.

NAQILA ARBAN telah meninggalkan keluarganya untuk selamanya tak akab lagi ada ocehan dan reogan dari nana.

NAQILA ARBAN telah Meninggal, penyebab Dendam gajah.

~

Mampus Si Nana koid sapa suruh tu mulut asal nyeplos aja

Ih Nana kan kek gitu Suruhan Aca, buru cefattt hidupkan Nana lagi. 'Naqila'

Maksa banget lo 'author aca'

Nana hantui kamu 'Naqila'

Yain 'aca'

Nah prolog dulu gak sich menurur kalian gimana nih?aku bikin cerita ini baru aja dapet ide guys, jdi ya langsung aku bikin jdi kalo upnya lama harap di maklum

Votmen jangan lupa(•ө•)♡

What the hell?! [On-going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang