TTP 14

731 138 2
                                    

Mungkin kalian akan mengira Gracio akan melupakan Kejadian itu adalah kesalahan besar walaupun shani bilang mencoba untuk di lupakan namun bukan Gracio namanya kalau tidak keras kepala

"To the point" ucap gracio

"...."

"Oke,saya kesana."

Tut

Gracio langsung menyambar jaket nya dan dia memakai motor Shani sedang berada di rumah mama nya karena dia yang meminta dan juga sudah kangen rumah tidak perlu waktu lama Gracio sampai dia melirik kanan kiri dia tau kalau dirinya sedang di awasin

"Silahkan duduk"ucap orang itu dan gracio mengangguk singkat

"Ga suka basa basi Rencana ini tentu bukan hanya satu orang rencana ini pasti sudah di rencanakan lebih dari satu orang maybe"

"Apa lu tau orang itu Rey"

Rey menyerahkan laptop Milik nya dan di kasih unjuk oleh Gracio gracio melihat yang sudah Rey kerjakan tanpa sadar Tangan nya mengepalkan

"Gw harap lu bersikap biasa aja kita main halus aja dan mereka akan berfikir kita bodo amat padahal enggak"ucap Rey dingin

"Gw masih ga nyangka dia orang yang gw kenal dan gw percaya Rey"

"Jangan muda percaya sama orang sekalipun itu orang yang lu percayai bisa jadi dia yang bakal nusuk lu dari belakang "

"Gw ingetin kita juga lagi di awasi dan gw ngajak ke tempat ini karena tempat ini jarang ada yang tau"

"Mereka lagi mengincar shani.gw mohon jaga dia jangan sampai kecolongan lagi "

"Thanks Rey gw akan coba denger saran lu"

"Sama sama ga ada salahnya gw bantu Abang gw"Rey menepuk pundak Gracio dan pergi

Gracio menatap lurus di depan dia tersenyum Smirk dia sudah berani mengusik Gracio

Gracio melirik ada yang mengawasi nya dia melempar belati kesayangan tanpa harus menengok dan tepat sasaran menancap di mata orang yang mengawasinya

Gracio berjalan melihat orang itu sudah mati karena belati milik Gracio bukan belati sembarangan ini sudah di desain untuk keadaan genting

Gracio mencabut belati itu dari mata nya dengan kasar dia menelfon bodyguard nya untuk mengurus mayat di depannya ini

Di balik itu ada seseorang yang sangat takjub melihat Gracio yang asal melempar belati itu dengan tepat sasar

"Lawan kita bukan orang biasa dia adalah ketua mafia segala cara bisa dia lakuin namun kita mempunyai tujuan yang sama dan dendam yang sama"ucap orang itu melihat orang suruhannya sudah mati tak berdaya

"CK! Aku hanya benci dengan Shani bukan dengan gracio ingat itu!"

"Dan kau sudah beberapa kali tertangkap basah bahkan hampir di Bunuh olehnya"

"Itu hanya awal permainan saja"gumam orang tersebut dan pergi meninggalkan tempat itu

Gracio sudah sampai di rumah mertua nya dia tidak ada jadwal penerbangan karena masih sedikit ragu akan kondisi Shani waktu juga sudah sore dia ingin membawa Shani pulang

"Sayang"panggil Gracio lembut membuat Shani menengok ke Arah Gracio dengan sopan menyalimi tangan kedua mertua

"Abis dari mana aja kamu Gracio?"tanpa papa

"Owh kebetulan abis dari kantor pah ada pekerjaan mendesak"gracio beralasan

"Kamu mau jemput Shani kan?"

The Perfect pilotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang