extra part

10 1 0
                                    

Sekarang ini kinan dan teman-temannya berada di taman bermain air, mereka memutuskan untuk liburan setelah akhirnya dapat menyelesaikan ujian akhir semesternya

“YUUHUUUU ANJAYYY SENENG BANGET GWEH AAHAHHAANJING AYOKK NYEBURR"
Teriakan itu berasal dari jeva yang sekarang tengah berlari di tempat sambil berlompat lompat kegirangan

“udah kek bekantan lu" ucap hadnan sambil merangkul lidya di sebelahnya

“wajar, seneng si eta udah lama kan ga berenang" rayna yang tengah menutup tasnya ikut bicara

“yaudah kita ganti baju aja dulu" semua pun menuruti perintah Kinan

”ayy jagain tas aku nanti gantian aja ke ruang gantinya" mendengar ucapan lidya, hadnan pun mengacungi jempol

“eh anak curut, lu juga tungguin dulu ini tas kita" jeva menepuk tasnya sambil menatap sinis ke arah vino

“iyah teteh, udah sana ganti” vino mendorong pelan jeva,
Diikuti oleh kinan,Lidya dan rayna yang mulai pergi ke ruang ganti

“mau berenang?” tanya vino saat duduk disebelah satya, yang ditanya pun hanya mengangguk

“woy nan! Ngapain lu buka disini??" Aksa reflek melihat sekeliling saat hadnan membuka celana panjangnya di sana

“ahaha santai kali sa, gw pake kolor kok lagian juga gabakal terbang ni si jojo" mendengar itu aksa hanya memutar bola matanya malas

“udah buru lu juga ganti disini aja”ucap Hadnan kembali

“ogah, gw mau ganti di dalem” aksa membawa baju gantinya dan masuk ke ruang ganti pria

“eh tungguin” vino ikut mengejar

Satya hanya diam kemudian mulai membuka kaosnya hingga menampakan ukiran perut dengan 4 kotak tercetak jelas disana, hingga mengundang pandangan mata siapa saja yang lewat

“rajin olahraga lu?” mendengar itu satya melirik ke arah hadnan kemudian mulai meregangkan ototnya

“ga juga” jawabnya enteng

“ahkkkk satya!!! Anjing aurot mu bangsat” Hadnan dan Satya menoleh saat melihat jeva yang tengah menganga

“najis biasa aja muka lu” ucap Lidya kemudian mendekat ke arah hadnan

“emang ga bawa ganti?" Tanya Kinan yang dibalas gelengan dan cengiran oleh Satya

“zinah mata jev astaga” rayna menarik jeva untuk menjauh namun jeva malah setia menatap Satya tanpa berkedip

Namun tiba2 pandangan jeva gelap saat tangan besar menutup matanya

“heh!! Tangan berdosa siapa ini?? Ehh aksa hehehe” jeva tertawa canggung saat melihat aksa tengah menatapnya datar
“buru katanya mau berenang” 

“AYOOOO!!!” ucap jeva menarik aksa ke kolam

“CKK JEPA!! LU GA BISA BERENANG JANGAN YANG DALEM-DALEM!!” teriak vino namun tak didengar oleh jeva

“udah santai, ayo join” ajak satya kemudian membawa temannya itu ikut menceburkan diri ke kolam diikuti oleh kinan,rayna,Lidya dan hadnan

Mereka berenang sambil sesekali tertawa disana
Kemudian rayna yang mulai lelah memilih duduk di pinggir kolam sambil menurunkan kakinya ke air

“anjay rayna cakep banget gilaaa!!! Heh dugong lu maen dulu dah ya ama aksa, gw mau modusin rayna” ucap vino yang sedari tadi memegangi ban bebek yang dinaiki oleh jeva

“awas lu macem-macem ama temen gw” ancam jeva pada vino yang sekarang tengah tersenyum jahil sambil menjulurkan lidah kemudian pergi dari sana

“aksaaa dorong gw dong” rengek jeva kemudian entah ada angin apa aksa menuruti kemauannya

“na mau foto disana ga?” tawar Satya menunjuk tempat duduk di dekat kolam

“boleh, ayo” jawab Kinan dan mulai sibuk berfoto bersama Satya

“lu cantik na” mendengar itu wajah kinan memerah

“eh? Ga deh, gw ga secantik itu kali”

“dimata gw lu cantik, dan ga ada yang bisa ngalahin kecantikan lu” ucap Satya membuat Kinan susah paah menyembunyikan wajahnya yang malu-malu cat

“ayy gantian naeknya, aku juga mau naek bebek” Lidya menggoyangkan kaki hadnan yang tengah menduduki ban bebek kuning

“sabar napa baru juga bentar ayy” balas hadnan

“bukan bentar!! Tapi kamu udah naekin ini dari 15 menit yang lalu, gantian ihh” Lidya menyiratkan air ke arah hadnan

“gamau wleee” jawaban hadnan membuat lidya jengkel, hingga tanpa aba2 dengan sekuat tenaga dia membalikan ban bebek tersebut hingga hadnan yang diatasnya ikut berbalik

“ray, kok dipinggir aja?? Gamau berenang lagi?” tanya vino yang kemudian ikut duduk di sebelah rayna

“udah cukup kok tadi bentar, ini lagi jemur dulu” jawab rayna jemudian kembali mengayunkan kakinya di air

“eumm eh disana ada stan makanan, mau kesana ga?” tunjuk vino ke arah stand yangtidak jauh dari sana

“ayo, kebetulan emang agak laper sih” mendengar itu vino pun mengulurkan tangannya dan tidak disangka disambut oleh rayna

(Anjrit gw pegangan tangan ama rayna, nikmat mana lagi yang engkau dustakan)

Mereka pun mulai berjalan menuju stand makanan dan berbincang sebentar disana

“lu tau?? Sebenernya vino tuh tolol and ngeselin gw ga restuin dia ama si rayna yang polos dan kalem itu” ucap jeva sambil mengamati pergerakan vino yang tengah tertawa bersama rayna

“jangan ngatur dia sama masalah percintaannya, terserah dia mau suka sama siapa aja, terserah dia mau deketin siapapun asalkan itu ga melebihi batas” tutur aksa yang masih setia memegangi ban bebek yang dinaiki oleh jeva

“berarti gw juga gitu dong ya??” pertanyaan jeva membuat aksa mengerutkan dahinya heran

“apanya?”

“gw bebas suka ke siapa aja atau mau deket ke siapapun” jeva berkata sambil memasukan telunjuknya kedalam hidung

“terkecuali buat lu” mendengar itu jeva menghentikan aktivitas mengupilnya dan menatap ke arah aksa

“hahh?? Pa maksut!!”

“lu cuma boleh suka dan deket sama gw, bukan orang lain” ucap aksa kemudian tanpa aba2 menarik jeva hingga dirinya tercebur ke air

“tolol Aksa!!! Gw gabisa berenang” jeva mencoba menggerakkan tangan dan kakinya di air namun dia tidak bisa mengambang ke atas, dia memang tinggi tetapi kolam ini dalamnya hampir melebihi kepalanya sehingga dia tidak dapat menapakan kaki di dasar kolam, saat matanya terpejam ada tangan yang melingkar di pinggangnya membuatnya reflek membuka mata dan memegang bahu pria di depannya

“mau bunuh gw?? Udah tau gw gabisa berenang goblok” jeva terengah sambil terbatuk, namun yang dia lihat hanya aksa yang tertawa sambil memegangi dirinya

“ga lah siapa juga yang mau bunuh lu, ini buktinya masih gw pegangin”

“ambilin lagi itu si ban bebek gw!! Gw mau naek” pinta jeva namun tidak dihiraukan oleh aksa

“simpen bebeknya, gimana kalo coba naik perosotan itu? kita challenge, kalo lu teriak lu jadi pacar gw” jeva melihat kearah perosotan yang tinggi dan melingkar dengan warna pelangi, kemudian kembali beralih menatap aksa

“kalo gw ga teriak?” tanya jeva

“gw yang bakal jadi pacar lu” jawaban Aksa membuat mata jeva berbinar

“SETUJU!!!!”

Ehehe gatau gabut tiba2 kepikiran si jeva ama aksa yang belum berlayar, next time kita bikin couple kinan dan satya berlayar juga ya gess

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

School Attack (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang