Pagi harinya, seperti biasa Chenle bangun tidur langsung bersih-bersih dan segera turun ke dapur untuk sarapan, tapi pagi ini terasa beda baginya, karena ia tak melihat sang ayah duduk di meja makan.
"Bunda, ayah ke mana?" Chenle melihat ke arah haechan yang tengah sibuk menyiapkan sarapan untuknya
"Ayahmu tadi pagi-pagi sekali sudah berangkat ke Jepang karena ada Meeting dengan Client, mungkin akan kembali lagi besok" Haechan pun menaruh sarapan yang ia buat di depan Chenle
Chenle membalas dengan anggukan, ia pun segera memakan makanan yang ada di depannya. Hanya ada obrolan ringan di antara mereka berdua. Setelah sarapan Chenle langsung pergi ke ruang tengah untuk menonton tv, Chenle menonton kartun favoritnya. Ditengah tengah film tiba saja bel pintu rumahnya berbunyi.
*Ting
Chenle langsung pergi untuk membuka pintunya,
"Iya sebentar" Chenle pun terkejut, ia melihat Jisung yang berdiri tepat di hadapannya."Kenapa datang kesini?"
Tanya Chenle tidak menatap wajah Jisung."kenapa? Memangnya tidak boleh datang ke rumah calon mertua sendiri?" Jisung terkekeh kecil
"yasudah apa mau mu kemari?" Chenle dan mengangkat satu alisnya
"Ini tidak disuruh masuk dulu?"
"Ck, yasudah ayo masuk" Chenle mempersilahkan Jisung masuk dan segera menutup pintunya lagi. Chenle duduk lagi di sofa yang ia duduki tadi sambil melanjutkan acara televisi yang ia tonton. Jisung melirik Chenle, ternyata kepribadiannya masih sama seperti anak kecil.
"Sudah besar kok masih nonton kartun" Jisung menghadap pada Chenle dan tertawa
"Kenapa memangnya? Kalau tidak mau menonton tak usah tonton, Lele juga tidak memaksa kau menontonnya" kesal Chenle dan melempar bantal kursi kepada Jisung
"Galak banget sih" setelah itu tidak ada obrolan lagi dari mereka, beberapa saat kemudian haechan datang untuk menyapa Jisung, karena tadi ia sedang bersih bersih jadi tak sempat.
"Ehh Jisung, sudah dari tadi?" Tanya haechan sambil duduk di kursi yang bersebelahan dengan sofa yang di duduki Chenle dan Jisung.
"Belum lama juga Bun" Jisung menoleh dan tersenyum ke arah haechan, berbeda sekali dengan Chenle yang dari tadi asik cemberut sambil menonton tv. Haechan juga heran kenapa mood anaknya itu cepat sekali berubah, padahal kan ada Jisung di sebelahnya, Haechan juga tidak melihat ada ke akutan diantara mereka berdua.
"Chenle kok cemberut nak, Lele kenapa memangnya? Itu Jisungnya di cuekin dari tadi"
"Lele tidak kenapa kenapa Bun"
"Tidak kenapa kenapa bagaimana? Itu muka Lele aja cemberut. Anak bunda harus senyum dong, tak boleh begitu"
Chenle pun menunjukan senyum manisnya, Jisung yang dari tadi hanya memperhatikan kegiatan mereka pun ikut tersenyum, lagi lagi karena tingkah Chenle yang seperti anak anak. Tak berselang lama Haechan pun izin untuk keluar sebentar karena ada janji dengan temannya. Sebab itulah haechan memanggil Jisung kemari untuk menemani Chenle.
"Loh, Lele mau ikut bunda, Lele tidak mau dirumah sendirian" Chenle merengek kepada sang bunda agar mengizinkannya ikut
"Kan ada Jisung, jadi Lele tak perlu khawatir" Haechan mengelus pipi bulat Chenle.
Setelah haechan pergi, tinggalah Chenle dan Jisung. Chenle sedang bermain dengan anjingnya Daegal, Jisung hanya memperhatikan mereka berdua, tiba" Daegal berlari ke arah Jisung yang sedang duduk menonton tv.
"Guk Guk Guk" Daegal melompat dan mengendusi Jisung, Chenle yang melihatnya pun heran
"Sepertinya daegal menyukai mu" Chenle pun mendekati mereka berdua, Jisung hanya diam sembari mengelus elus Daegal,
KAMU SEDANG MEMBACA
You Love Me? || Jichen
Fiksi RemajaSeorang anak tunggal yang manja mau di jodohkan dengan salah satu CEO Perusahaan yang terkenal, hanya karena untuk menaikkan saham perusahaan orang tua. Dan tentu saja CEO itu sudah mempunyai seorang kekasih, bagaimana ia harus menerima perjodohan i...