04

284 35 28
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote&komenHapy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum baca
jangan lupa vote&komen
Hapy Reading
.
.

Vior menatap pantulan dirinya di cermin, Kini dia sudah siap berangkat sekolah dengan seragam rapi. Dua hari berlalu tanpa keberadaan Raga yang entah menghilang bagai di telan bumi. Ada rasa rindu di benak Vior, namun tak bisa di pungkiri tanpa lelaki itu dia merasa hidup nya tenang.

Tubuhnya sudah jauh lebih baik walau bahu nya belum sembuh sepenuh nya sehingga harus mengganti perban setiap hari. Vior sangat bersyukur, Aiden merawat dia dengan sangat baik, Aiden memang pantas mendapatkan Ainun sungguh di sayangkan ternyata mereka tidak berjodoh.

Disisi lain, Motor sport berwana hitam melaju memasuki gerbang sekolah. Aksa, lelaki itu memarkirkan motor nya di tempat dimana biasa murid memarkirkan kendaraannya. Sudah 4 hari berturut-turut hidupnya uring-uringan, kenapa hatinya merasa resah, sebenarnya apa yang salah? beberapa kali ia mengoreksi diri namun tidak ada yang salah. Sampai sekarangpun Aksa masih mencari jawaban itu.

Aksa melepaskan Helm full face yang menutupi wajah tampan nya. Beberapa kali siswi yang lewat mencoba menyapa nya tapi Aksa acuh dengan wajah tanpa minat. Kedua tangan di masukkan kedalam saku celana dengan posisi tubuh menyender di motor, matanya masih fokus ke arah gerbang dimana memperlihatkan murid yang baru saja datang.

Matanya langsung tertuju pada gadis yang baru saja menuruni Bis. Diam-diam Aksa mengikuti gadis itu dari belakang, sampai di koridor Aksa tanpa fikir panjang langsung menghalangi jalan gadis itu.

"Selama ini lo sembunyi dimana?" Aksa bertanya dengan wajah datar. Sebenarnya Vior bingung apa maksud perkataan Aksa.

"Aku nggak ngerti apa maksud kamu" Jawab Vior dengan wajah polos.

"Mencoba menghindar, setelah mempermalukan gua di depan banyak orang?"

Aksa menyenderkan tubuh nya di tembok dengan kedua tangan dilipat di dada, menunggu jawaban Vior.

Vior berfikir keras, akhirnya dia tahu apa yang Aksa maksud. Kejadian kemarin saat pertama kali mereka bertemu. Bukan kah Aksa yang seharus nya minta maaf pada dirinya karna sudah tidak sopan?

"Aku nggak merasa salah jadi buat apa aku minta maaf sama kamu" setelah itu Vior pergih meinggalkan Aksa sendiri yang sudah di gerumingi banyak murid.

"Aksa, sebenarnya kamu ada hubungan apa sama dia?" Tanya salah satu murid penggemar Aksa.

"Kalian keliatan nya deket"

Semua penggemar Aksa semakin berdatangan sampai dirinya kehilangan Vior yang sudah pergih. "Minggir" Ucap Aksa memperingati, semua nya diam dan langsung pada minggir setelah melihat wajah Aksa yang terlihat serius.

Pelajaran berjalan seperti biasa, sangat membosankan. Beberapa kali Vior menguap sambil memperhatikan guru yang sedang menerangkan pelajaran, sesekali ia mencatat materi yang penting.

ANTARIKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang