9 September 2015
Tuk...tukk...tuk..
Aeri menghentakkan kakinya sambil bersenandung ria, senyum pun tak luput dari wajahnya ia selalu tersenyum dan menyapa semua orang yang bertemu dengannya.
Aeri selalu merasa senang dan gembira disaat hari ulang tahunnya, ya hari ini hari ulang tahun aeri yang ke 16 tahun.
"Semoga ini menjadi hari yang terbaik" aeri bergumam sambil menepuk bahunya sendiri ketika dia berada di depan pintu latihan dance.
Aeri membuka pintu dengan pelan dan menyapa orang di dalam sana tapi tidak ada satupun yang membalas sapaannya.
Aeri mengerutkan alisnya ketika merasa jika dia di abaikan oleh orang orang yang berada di ruangan itu.
Aeri berjalan ke arah haechan yang emang berada paling dekat dengan pintu masuk.
"Ya Lee haechan, ada apa disini?" Aeri bertanya sambil meletakkan tasnya di atas sofa.Haechan hanya diam menghiraukan aeri dan tetap fokus pada video gamenya, "ya kamu tidak mendengar ku ya?" Aeri menepuk bahu haechan perlahan.
Tapi aeri dikejutkan oleh sikap haechan yang menghempaskan tangan aeri yang berada di bahunya, aeri menaikkan alisnya sambil berfikir dia ada melakukan kesalahan apa.
Aeri yang hendak membuka mulut terhenti karna instruksi dari guru dancer yang mengajak mereka semua untuk memulai latihan.
-----
Aeri berjalan sempoyongan menuju sofa diruangan dance, ia merebahkan tubuhnya sambil menetralkan nafasnya, waktu berjalan sangat cepat sekali, sekarang sudah memasuki waktu malam.
Aeri kembali mengingat perlakuan para trainee lain kepadanya, mereka seolah olah menganggap aeri tidak ada, membuat aeri berfikir keras apa dia membuat salah dengan mereka.
Tinggal menghitung beberapa jam saja, hari ulang tahun aeri akan segera berakhir dan ia belum mendapatkan ucapan selamat ulang tahun dari para trainee yang lain dan juga orang tuanya.
Membuat aeri merasakan sesak di dadanya, matanya tiba tiba berkaca, air mata aeri sudah bersiap untuk meluncur bebas
Tapi sebelum itu terjadi tiba tiba saja lampu diruang dance ini padam semua membuat aeri panik.
Aeri benci kegelapan
Isakan dan air mata aeri tidak terbendung lagi, dia menumpahkan segala nya, menangis sekeras kerasnya, bahunya juga naik turun seirama dengan isakannya.
Takk...
Lampu kembali menyala, bunyi terompet dan nyanyian ulang tahun memenuhinya telinga aeri.
Selamat ulang tahun....
Selamat ulang tahun....
Selamat ulang tahun aeri..
Selamat ulang tahun....
Aeri membuka matanya perlahan dan melihat para trainee yang lain berkumpul mengelilinginya, membuat tangisan aeri semakin keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trainee
أدب الهواةMenjadi trainee di agensi yang besar dan telah berlatih disana selama bertahun tahun tanpa tahu kapan dia akan di debutkan. Melihat teman teman trainee nya yang sudah debut dan mengundurkan diri dari perusahaan membuatnya merasa sedih dan tertekan. ...