bab 4

492 54 2
                                    

Happy reading

Halo guys, maaf ya keknya cerita ini bakal kebanyakan flash back, jadi klo banyak cerita gantung gitu atau apalah maap kan saya ya.
biar bikin penasaran gituhh kan seru ◡⁠ ⁠ω⁠ ⁠◡

Dan jangan sungkan buat komen/sarannya yaa, notip aing sepi soalnya ga ada doi yang ngechat >⁠.⁠<

⚠️Typo bertebaran

***

Cleo dan vano mulai memasuki mansion tersebut yang mengakibatkan seluruh mata yang berada di ruang tamu menatap dengan intens makhluk kecil yang tertutupi oleh badan besar vano.

"Sini duduk dulu nak" ucap Zeraya sang mommy vano

Mendengar ucapan mommy nya vano langsung berjalan menuju sofa dan masih setia dengan genggamannya. Vano duduk di sofa single dengan Cleo di pangkuannya.

"Bunda sama ayah ngapain disini?" Tanya heran Cleo.

"Adadehh~ habis ini juga pasti tau" jawab Caroline.

"Oke langsung ke inti aja, jadi keluarga Baskara dan Adhiyaksa sudah memutuskan untuk-" ucap Zeraya mengantung perkataannya.

"Untuk apa?" Tanya vano. Dan Cleo yang sudah menatapnya dengan tatapan penasaran.

Zeraya yang melihat itu hanya terkekeh geli dan akhirnya perkataannya dilanjutkan oleh Javier yaitu Daddy nya vano.

"Huftt dasar, jadi kita sudah memutuskan untuk melakukan pertunangan setelah mendengar jawaban dari kalian berdua" jelas Javier.

Perkataan sang Daddy mampu membuat kedua pasangan ini terkejut yang menciptakan keheningan, hingga keheningan tersebut dipotong oleh suara deheman.

"Ekhm!vano ikut keinginan Cleo" jawab vano dengan raut wajah b aja tapi berbeda dengan pikirannya yang sudah memikirkan pake adat apa.

"AHAHAHA, dasar kau ini, jadi jika Cleo memilih tidak kamu akan nurut!?" Sentak sang mommy karna tau vano sama dengan suami nya yang keras kepala.

****

Flash back.

"Gw kan udah bilang GAK!" jawab Zeraya melihat ke arah Javier yang mengikutinya terus

'padahal dah di tolak 95 kali kenapa gak nyerah aja sih!' Batin Zeraya geram karna traumanya pada cinta pertamanya masih tersimpan dalam dalam.

"Terserah gw dong~"jawab santai Javier yang melihat wajah merah Zeraya yang menahan amarah.

Hingga sudah bertahun tahun dan tetap saja masih seperti itu, yang pada akhirnya saat kelulusan SMA nya Javier menghilangkan ntah kemana, mulai lah perasaan nya tercampur dengan satu, marah, sedih, senang, khawatir. Selama 2 tahun ia merasa kehilangan hingga ia hanya bisa pasrah "ternyata semua cowo sama aja ya..." Begitulah kalimat yang selalu ia pikirkan.

Hingga saat berada di Amerika untuk meneruskan kuliah nya dan tentu saja untuk move on juga ia dikagetkan dengan seorang laki laki yang sudah berdiri jelas di bandara Amerika.

Strange World [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang