chapter 4“Masuklah Naira, lusa aku benar-benar sibuk, aku tak tahu lagi kapan kita akan menghabiskan waktu seperti ini“ tegas lelaki yang tengah membuka klip helm milik Naira.
“Terimakasih Nendra aku tidak apa-apa kok aku mengerti keadaan mu, aku juga akan sibuk melihat permintaan pelanggan yang semakin banyak aku juga harus kerja extra“ sahut Naira memaklumi lelaki maksudnya tunangannya, Danendra.
Danendra mengecup dahi Naira untuk perpisahan mengingat mereka kerja di bawah perusahaan yang sama dengan Danendra sebagai kepala tim pemasaran disana. Walaupun mereka kerja dibawah perusahaan yang sama jadwal mereka yang sama-sama sibuk tak bisa meluangkan waktu masing-masing. Danendra juga merahasiakan hubungan dengan Naira atas permintaan Danendra, Naira setuju untuk hal itu apalagi untuk yang lalu ia masih belum bisa sembuh dari masa percintaan nya.
“Masuklah Naira diluar dingin. You'll be cold, Darling.“
Naira tersenyum lembut, senyuman penuh affection and sincerely. Benar-benar bak Greek goddess.
"Alright, take care.."
Hari-hari berikutnya ia jalani dengan santai, adem ayem seperti dipantai melihat senja dengan secangkir kopi.
Kalau ku pandang kerlip bintang nan jauh disana eakk~
Bohong.
Naira merasa ini semua akhir dari segalanya, ia salah satu pelayan disalah satu Mall besar terkenal yang memiliki banyak cabang, Sea store.
Banyak sekali brand brand mahal yang terpajang disini. Bekerja disini saja ia sudah sangat bangga pikir Naira apalagi gaji nya yang terbilang sedikit lebih baik dari gaji pelayan lainnya.Namun tidak lama berkecimpung disana ia mengetahui setelah kunjungan direktur besar datang untuk sekedar survei lapangan.
“Sialan kau, Selatan“ keluar dari bibir ranum yang manis milik Naira. Ah rasanya ingin sekali Selatan kecup itu. Hahahaha bercanda belum halal say.
SEBENARNYA DIA PUNYA ANAK PERUSAHAAN BERAPA SIH? SEBERAPA KAYA DIA? SOK IYE
keren lu begitu? -Naira gondok sama beruk dufan
Haruskah dirinya benar-benar pindah lagi? Sekalian pindah negara.
“Sudah ku katakan Naira kamu tak bisa lepas dari saya. Kemana pun kamu berada saya bisa menemukan mu“ ungkap lelaki tinggi dengan bahu lebarnya mengurung Naira yang menatapnya dengan rasa kesal.
"Idgaf, fuck off!" gerutu Naira yang sudah iritasi melihat wajah Selatan. Padahal ganteng hey anda kalau gamau Selatan buat saya ajah :3
"You're such a little brat girl, Naira." sang dominan menyeringai kemenangan saat melihat Naira merasa kalah, karismatik nya yang benar benar terpancar hingga rasanya untuk sekarang Selatan terlihat arrogant berdiri di hadapan Naira.
Untuk sesaat Naira menggerutu menggumamkan sesuatu yang tidak dapat didengar Selatan.
Tapi itu bisa di pastikan umpatan bahasa Alien.
2 insan itu berada di gudang inventori Mall ini, yang tak jarang banyak pegawai sekedar memeriksa stok atau saat cuci gudang besar besaran namun jarang pegawai kesini jika sedang jam kerja. Mungkin jika kita flashback sebentar...
“Kunjungan direktur Naira kau harus rapi serapi mungkin tegap dan jangan malas“ ucap teman sepenanggungan nya.
“Baiklah“
Naira akan berdiri di depan pintu masuk namun belum sampai ia kesana melihat wajah familiar itu keluar dari mobil limosin miliknya dengan tampang tengiknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Billionaire Problem!
Teen FictionNaira Chandrawira, tak ada habis nya kalau berbicara tentang finansial membuat wanita muda itu melakukan hal nekat. Saat dirinya lari dari kenyataanya ia sudah menggelapkan uang perusahaan. Namun tidak sampai situ saja dirinya kembali bertemu denga...