chapter 5
Mari kita membadut bersama~
Jam sudah menunjukan waktu pukul 18.48 waktu dimana ia bisa pulang karena pada dasarnya Naira belum terlalu lama disini. Hari ini tepat setelah melihat perselingkuhan dengan menggunakan mata kepalanya sendiri. Ahh.. Beruntung nya si keparat itu tak menampakan wajah nya di depan Naira. Wanita itu tentu tak bisa menahan dirinya jika harus berhadapan dengannya tentu ia akan menyakar menjambak dengan kriminal bahkan jika kedua telur ceplok akan pecah ia pun tak akan ada rasa bersalah sedikit pun.
Ia sudah mengetahui perempuan yang bersamanya, saat saat tertentu Naira mencuri curi pandang wanita itu. Kasta nya memang sepataran dengan Naira. Tch pantas saja keparat itu merahasiakan hubungannya mengingat Naira ternyata hanya simpanan.
Kayak pino ya. Simpanan...
“Aku sudah selesai, aku akan segera kesana“ Naira menutup telpon nya tidak butuh perbincangan bertele-tele. Ini saatnya ia berada di pihak nya.
Walaupun ia akan memihak sementara, sampai ia Naira mencapai tujuannya dan akan meninggalkan itu semua.
Untuk selanjutnya apakah ia bisa meninggalkan semuanya begitu saja?
Tapi Naira tahu dia menghadapi seorang rubah berbulu beruk yang licik.
“Askara.. Aku tahu ini semua datang begitu saja, andai aku terlalu jauh bersama dia“ ucap Naira yang kini tak seperti sebelumnya. Ia mengatakan dengan lelah seperti tak ada harapan lagi untuknya.
“Aku butuh bantuan mu juga“ telak Naira yang sudah memberanikan dirinya berkata seperti ini. Ia sudah membuang jauh jauh gengsi nya yang besar. Namun pikirnya ini hanya sementara setelah itu dia akan meninggalkan Selatan.
Untuk sementara ini ia juga sudah menyusun nya baik baik.
“What's in it for me??“
Lawan bicara Naira seperti meremehkan nya seakan dirinya berbicara, untuk saling menguntungkan disini. Ah sudahlah lagi pula jika dia tidak memihak tengik ini dia akan kehilangan pekerjaan nya dan siapa yang akan membiayai Tio? Uang pensiunan bibi nya juga lama kelamaan akan habis.
“Ck! Baik Askara jika itu mau kamu aku ingin kita mempunyai kesepakatan...
Semua itu berlalu dan mereka mengakhiri pertemuan itu. Kini Naira tidak terlalu traumatis dengan resto itu untuk kedepannya ia akan selalu datang kesana untuk menghampiri Selatan setelah pulang kerja.
Permintaan yang langsung meluncur dari si pemilik nama Selatan.
Selatan, dimana Naira akan berjalan tepat kearah Selatan tanpa alasan yang jelas. Meskipun ia berjalan kearah utara langkahnya seakan di sesatkan dan melaju diarah Selatan.
Pada dia lah ia akan berpulang.
*Gweh jadi keinget lagu, ingat mati ingat mati..
Keesokannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Billionaire Problem!
Novela JuvenilNaira Chandrawira, tak ada habis nya kalau berbicara tentang finansial membuat wanita muda itu melakukan hal nekat. Saat dirinya lari dari kenyataanya ia sudah menggelapkan uang perusahaan. Namun tidak sampai situ saja dirinya kembali bertemu denga...