03 Balap liar

10 10 0
                                    

Drttt

Drttttt..

Drtttttttt...

tangan Aksa meraba kasur dengan mata yang masih terpejam. setelah mendapatkan apa yang dicari, ia pun langsung mengangkat panggilan dari seseorang itu tanpa melihat nama yang tertara dilayar ponselnya.

"hm, siapa?" tanya Aksa dengan suara seraknya.

"Eh Anjing Lo udah tidur jam segini?!" pekik seseorang di sebrang sana.

Aksa dengan malas membuka mata menatap layar ponselnya kemudian berdecak kesal "ck! Lo ganggu"

"Suara Lo jelek sa"

"Suara gue keren! berdamage" ucap Aksa tak terima. "Lo dimana? brisik banget"

"biasa"

refleks Aksa merubah posisinya menjadi duduk "Lo gak ngajak?!"

"pikun Lo? gue udah nunggu lo hampir setengah jam asal Lo tau"

Aksa tampak berpikir sejenak kemudian mengangguk "Soryy gue lupa"

"Buruan kesini! gue tunggu"

"hm" dehem Aksa lalu beranjak menuju kamar mandi setelah mematikan sambungan teleponnya.

.....................

sedangkan disisi lain seorang cowok dengan jaket hitam bertulisan V dipunggung dengan sabar menunggu kedatangan sahabatnya di atas motor sport miliknya. mulutnya tak berhenti mendumel lantaran terlalu lama menunggu.

hingga siluet motor milik seseorang membuatnya mendongak menatap ke depan dimana orang yang sedang ia tunggu mendekat kearahnya.

"udah mulai?" tanya cowok itu setelah sampai tepat di sampingnya.

sedangkan yang ditanya hanya diam dengan raut kesal.

cowok itu menepuk bahu sang sahabat kemudian terkekeh garing "jangan ngambekan jadi orang, muka Lo tambah jelek tor" candanya

"Aksa sialan!" desis viktor

Aksa tak menggubris ucapan Viktor ia melajukan motornya memasuki area balap liar kemudian membelah kerumunan diikuti Viktor dibelakangnya.

"Lo telat" ucap seseorang tepat disamping Aksa.

Aksa memutar bola matanya malas "udah siap menerima kekalahan?"

Cowok di samping Aksa berdecih kemudian mengenakan helmnya dengan songong.

Aksa tersenyum miring di balik helm full face nya, menatap Viktor yang berada diantara kerumunan penonton dengan tangan yang disilangkan. sahabatnya itu sangat gemar menontonnya bertanding tapi tak mau hanya sekedar memberi semangat padanya. huh sahabat Macam apa dia?

lamunannya buyar kala seorang wanita dengan pakaian kurang bahan berjalan di tengah-tengah dengan membawa bendera kecil ditangannya lalu memberi aba-aba untuk memulai pertandingan.

"3"

"2"

"1"

Suara peluit terdengar.

para pembalap menancapkan gasnya dengan kecepatan tinggi tak terkecuali dengan Aksa, ia sengaja berada diurutan paling akhir namun saat setengah perjalanan ia mulai menyalip mereka satu-persatu dengan mudah hingga ia berada tepat di barisan kedua, ketika ia hendak menyalip, orang itu berusaha menghalangi jalannya dengan berbagai cara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AksadilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang