"KALO jALAN PAKE MATA ANJ***!! SERAGAM GUE JADI KOTOR!"
"k-kak maaf, gue gak sengaja" ucap adil seraya menundukkan kepala tak berani menatap ke arah kakel nya itu.
Adil sedikit melirik ke arah seragam cowok itu yang terkena noda ice Cream miliknya.
kakel (kakak kelas)
"MAAF LO BILANG?!!"
"udahlah rez, dia gak sengaja"
Cowo yang diketahui bernama Reza itu meraih ice Cream yang ada di tangan adil dengan kasar lalu membuangnya tepat mengenai sepatu yang adil kenakan.
Reza menarik kerah seragam adil dengan kasar "Adil Aditya pradipta" ucap Reza melirik name tag di bahu kiri adil.
sedangkan adil hanya bisa pasrah, ingin melawan tapi tenaganya tak sekuat Reza. Percuma saja.
"hari ini lo gue lepasin--" ucap Reza lalu mendekatkan bibirnya ke telinga adil "tapi lain kali Lo gue habisin" lanjutnya kemudian menarik adil kesamping dan tanpa aba-aba Reza mendorong bahu adil hingga membentur tembok.
Adil meringis merasakan nyeri di punggungnya.
tak sampai disitu Reza bahkan mencekik leher adil hingga membuatnya kesulitan untuk bernapas.
"REZA udah! kasian woi" Cowok yang berada di belakang Reza menarik kuat sang empu hingga menjauh dari adil.
Adil terduduk di lantai dengan tangan yang memegang lehernya. "sakitt"
kenapa tidak ada yang menolongnya?
kenapa mereka hanya asik menonton saja?
terbesit pikiran adil yang menggarah pada Aksa.jika ada Aksa..
jika ada Aksa disampingnya, mungkin adil tidak akan seperti sekarang. padahal, ini baru pertama kalinya Aksa tak masuk sekolah.Aksa sakit? dia akan tetap pergi ke sekolah dan anehnya dia masih bisa membuat adil kesal waktu itu.
Aksa terluka? dia akan tetap berangkat dan menyuruh adil untuk mengobati lukanya.
.........................
"Adil udah baik-baik aja ibu"
"Baik-baik aja gimana?! ini leher kamu merah adil" ucap zalfa menunjuk leher adil
setelah kejadian di kantin tadi adil menghubungi zalfa untuk menjemputnya. ia pun sudah izin untuk pulang lebih cepat dengan alasan sakit.
sebenarnya bukan alasan, adil memang sakit. semua tubuhnya terasa remuk karena ulah Reza si kakel gk punya perasaan.
Adil juga sudah menceritakan ke zalfa apa yang terjadi padanya dan sekarang lihat, ibunya begitu khawatir padanya sekarang.
"Adil gak papa, adil cuma butuh istirahat" ucap adil kemudian merebahkan tubuhnya di atas kasur.
"Kamu belum makan?" tanya zalfa melihat putranya yang tampak lemas.
"Udah" jawab adil cepat
"Makan apa?" tanya zalfa lagi sembari menaikan sebelah alisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksadil
Teen Fiction"Genggam tangan gue Dil, jangan diliatin doang" ucap Aksa "Ogah" tolak adil dengan raut kesal "dih, nama Lo adil tapi Lo gak adil banget sama gue" "Apaan! gak jelas Lo Aksa"