tujuh belas

86 10 3
                                    

"Jadi mendingan kalian sekarang balik ke kelas masing-masing gimana? Bisa kan?"

Kalian?

Mingyu sudah mengerutkan keningnya mendengar kata itu dari mulut Gyuri.

Kenapa dia juga termasuk? Dia kan nggak berniat cuma mengantar gadis itu ke kelas tapi ingin lebih lama bersama Gyuri disini sebelum jam perkuliahannya dimulai.

Berbeda dengan Mingyu yang kelihatan tidak terima, Younghoon dengan santainya mendengarkan perkataan Gyuri.

"Oh oke, earphones lu juga udah balik kok, jadi gue juga gabisa lama lama disini."

"Sekali lagi makasih ya, maaf gue ngerepotin." Balas Gyuri kikuk.

Younghoon hanya mengangguk sebagai balasan.

Namun melihat Mingyu yang sepertinya masih kuat bergeming meskipun punggungnya sudah di tepuk-tepuk tak sabaran oleh Gyuri yang mengisyaratkan nya untuk segera pergi, membuat sesuatu terlintas di pikirannya.

"Oh iya, semalem Yuju ngasih id lime lo? Boleh gue add?" Tanya Younghoon menghentikan langkahnya sembari merogoh ponsel sebelum benar-benar pergi.

Gyuri yang kaget, terlihat jelas menampakkan ekspresi bingung dan tak menyangka dengan permintaan Younghoon barusan, namun mengiyakan dengan cepat juga.

Mingyu sudah mengepalkan telapak tangan kirinya diam diam, menahan diri untuk tidak melarang karena jelas dia tidak punya hak apa-apa.

Sebelum semakin sulit menyuruh Mingyu keluar setelah ditinggal Younghoon pergi duluan, Gyuri segera berdiri dibelakang Mingyu memaksanya berbalik menuju pintu keluar dan mendorong punggungnya pelan agar mau berjalan.

Dengan terpaksa akhirnya Mingyu dengan berat hati mengikuti kemauan gadis itu dengan satu permintaan.

"Pulang bareng gue."

"Ga janji," Balas Gyuri sebelum menutup pintu setelah berhasil mendorong Mingyu keluar.

Gadis itu menghembuskan nafasnya lelah, seraya melepas pegangan pintu dari genggamannya, menyadari masih tersisa satu orang untuk dihadapi setelah yang lainnya pergi.

Yah. Temannya Jiwon si manusia super ceriwis yang ia kenal sudah menunggu.

Gyuri berjalan gontai menaiki undakan tempat duduk kelas melangkah menghampiri temannya yang entah kenapa melihatnya dengan mata yang berbinar-binar.

"GYURIIIIII, ASTAGA YA AMPUUUN, LO BENERAN GYURI YANG GUE KENAL? GAK MUNGKIN, GAK MUNGKIN. LO CAKEP BANGET."

Untung kelas masih sepi, kalau tidak dia pasti akan menyumpal mulut Jiwon dengan sepatunya atau minimal membekap mulut embernya itu sampai sesak nafas.

Kenapa sih dia berlebihan sekali? Apa maksudnya dia bukan dirinya yang ia kenal, memangnya penampilannya sebelum ini seburuk itu apa?

"Mending lo diem." Ancam Gyuri sebelum temannya mulai heboh lagi begitu ia duduk di sebelahnya.

Jiwon menurut. Namun hanya untuk beberapa detik karena selanjutnya ia sudah menghujani Gyuri dengan segala pujian dan berbagai macam pertanyaan.

"Gue udah dari lama sih merhatiin lu, kenapa kok gak pernah dandan padahal pasti bakal cantik banget kaya gini."

Puji Jiwon berlebihan, Gyuri masih diam.

"Tapi gue gak nyangka sekalinya datang kaya princess, langsung dateng sama dua pangeran sekaligus, mana speknya bikin rahim anget semua lagi, sumpah gue gak habis pikir Gyul!"

"Cukup. Pelanin suara lu sekarang juga kalau masih mau ngomong, karena udah mulai rame, jangan sampe gue jadi bahan pergunjingan gara-gara reaksi berlebihan lu ini Jiwon." Protes Gyuri melihat kini ruang kelasnya mulai dipadati teman kelasnya yang lain.

Comfortably Numb  [Kim Mingyu] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang