HAPPY READING
Kesan first love bagi Junghwan?
Menurutnya, cinta pertamanya adalah bundanya. Kemudian barulah Haruto kesayangannya, tapi jika untuk first love baginya, adalah Watanabe Haruto.
Sosok yang pertama kali bertemu dengan dirinya, yang tidak sengaja duduk di halte bus bersama dengan Haruto, dan juga haruto yang menawarinya hoodie miliknya.
Flashback...
Beberapa hari setelah mpls berakhir, yang artinya sekolah sudah mulai berjalan seperti biasa. Dan hal itulah, membuat Junghwan kehujanan sekarang, ditambah dia tidak membawa motornya.
Junghwan memutuskan untuk berteduh terlebih dahulu, dihalte dekat sekolahnya sekalian menunggu ayahnya.
"Ck, basah." Decak kesal Junghwan.
Junghwan menyisir rambutnya, yang basah. Tanpa menyadari jika ada orang yang duduk, dibelakangnya.
Sebuah Hoodie, dengan warna ungu dan juga motif boneka marshmellow putih, terulur dihadapannya. Junghwan reflek menoleh kearah samping, dia terdiam dan termenung.
"Ini, nanti kamu sakit." Suara yang cukup halus, terdengar indah di pendengaran Junghwan.
Junghwan terpesona, demi bundanya yang cantik. Sosok didepannya adalah seorang remaja laki-laki, yang menggunakan baju seragam sama dengan yang digunakan juga.
Tapi walaupun laki-laki, justru sosok didepannya ini sangat-sangat cantik. Dan juga lucu, membuat Junghwan langsung mengalihkan pandangannya terpesona.
"Eh, kenapa?"
"Ambil aja, nanti sakit malah." Sosok didepannya, menepuk pelan pundak Junghwan.
Junghwan dengan ragu, menerima Hoodie lucu milik remaja tersebut. Yang langsung tersenyum senang, saat Junghwan akhir nya menerima hoodie miliknya.
"Nah! Pake, cepet!" Pinta sosok didepannya, menarik Junghwan untuk duduk.
"Thanks." Singkat Junghwan, masih terpesona.
"Sama-sama."
Dengan perlahan-lahan, Junghwan meletakkan tas miliknya. Lalu beralih melepaskan seragam yang melekat ditubuh kekarnya, yang sekarang justru menyisakan kaos putih polos, yang membuat otot dadanya tercetak jelas.
"Nama aku haruto, kalo kamu?" Haruto mengulurkan tangannya.
"So Junghwan." Singkat, namun tetap membalas uluran tangan haruto.
Haruto hanya mengangguk paham, dia menatap Junghwan lekat. Tepatnya pada dada remaja itu, kalo dipukul bunyinya kayak apa yah.
"Bunyi dug, nggak sih?" Pikir batin haruto.
Junghwan yang merasa diperhatikan oleh Haruto, menatap balik remaja tersebut.
"Apa?"
"Itu, kalo dipukul bunyinya apa?" Haruto bertanya dengan tatapan polos, tangannya menunjuk dada, bidang milik Junghwan.
WHAT the, Junghwan terdiam apa tadi pertanyaan ngawur itu. Sumpah ini sudah pasti, haruto itu polos banget, atau masih polos gitu.
Haruto menunduk, melihat Junghwan terdiam. Dia berpikir jika, Junghwan justru marah dengan pertanyaan tadi.
"M-maaf, haru nggak sopan." Haruto menunduk, sambil memainkan ujung seragam miliknya.
"Junghwan pasti marah yah?"
Junghwan diam, dirinya lebih memilih memakai Hoodie milik Haruto, yang ternyata sedikit pas dibadanya. Masih mencoba untuk menetralkan jantung miliknya, yang sedang berdisko, akibat pertanyaan polos haruto.
Sedangkan haruto, dia semakin yakin jika Junghwan marah dengannya, karna dia tidak sopan bertanya seperti itu.
"Nggak, gua nggak marah." Datar Junghwan.
Haruto langsung menatap Junghwan, dia menatap Junghwan berbinar senang dan secara refleks, tersenyum. Ternyata si Junghwan tidak marah kepadanya.
Dan itu langsung, membuat jantung Junghwan berdetak tak beraturan lagi.
"Beneran?" Tanya haruto.
"Iya." Singkat, padat, jelas, ciee jantungnya baperan.
Jawaban Junghwan, langsung membuat haruto cerah kembali. Dia mengambil sesuatu dari tasnya, ternyata itu sebuah gantungan berbentuk boneka donat.
"Ini, buat Junghwan!"
"Sebagai tanda pertemanan, dari haru." Haruto menyerahkan, gantungan miliknya itu.
Melihat respon Junghwan yang lambat sekali, haruto langsung mengambil salah satu tangan Junghwan, meletakkan gantungan tersebut. Membiarkan jika Junghwan syok.
Kemudian mengambil tasnya, berjalan sedikit berlari meninggalkan Junghwan.
"Dadah~"
"Sampai ketemu disekolah, Junghwan." Haruto melambaikan tangannya.
Tersenyum manis, lalu melanjutkan langkahnya pergi. Meninggalkan sebuah perasaan aneh, dihati Junghwan.
Junghwan menatap haruto dalam, hingga punggung sempit tersebut tidak terlihat lagi. Beralih menatap sebuah gantungan berbentuk sapi, yang haruto berikan tadi kepadanya.
"Gua jatuh cinta?" Junghwan memegang dadanya.
Flashback end...
Itulah kesan pertama, pertemuan dia dengan haruto. Bahkan gantung yang haruto kasih, masih tersimpan apik dikotak kaca khusus.
"Sampai kapanpun, Watanabe Haruto telah menjadi, first love seorang so Junghwan."
TBC.
Halo
Balik lagi bareng zian disini.Ini nih, flashback menurut pandangan Junghwan. Nanti ada kok versi haruto.
Jangan lupa vote sama komen juga, hati-hati banyak typo yang masih bertebaran dimana-mana.
Semoga suka.
Selamat membaca.
Tunggu chap selanjutnya.Terimakasih!!!
Salam manis dari zian.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story With You [ HIATUS ]
Teen Fiction[ Hiatus ] Kisah sederhana, tentang Watanabe Haruto dengan pemuda dingin sedingin kutub. Bernama so Junghwan, atau yang dijuluki sebagai The kutub. Haruto yang berstatus sebagai kakak kelas dan Junghwan sebagai adik kelas. Namun nyatanya Junghwan, l...