HAPPY READING
Sudah sekitar lima hari haruto menginap dirumah sepupunya, tentunya selama itu tidak ada kebosanan yang melandanya karena selalu ditemani teman-temannya.
Hal itu membuat kediaman Yoshi tidak pernah sepi, karna teriakan-teriakan yang berasal dari haruto bersama dengan para uke. Untungnya haruto tidak merasakan terganggu, justru ikut menikmati waktu mereka berkumpul walaupun harus yah mengorbankan rumah yoshi.
"Gapapa sumpah." Batin yoshi tersenyum paksa.
Seperti saat ini, para seme sedang terlihat bakar-bakaran ikan bersama. Sedangkan para uke, mereka dibiarkan untuk tidak mencampuri para seme dan menemani haruto.
"Mereka bakar-bakar apa kak cio?" Tanya haruto, yang masih lesu karna baru bangun tidur.
"Bakar ikan, sini duduk liat bareng." Ajak hyunsuk menarik pelan tangan haruto.
Acara bakar-bakar dadakan ini, adalah berasal dari kedatangan doyoung yang membawa hanya ikan hasil dia mancing di kolam ikan pamannya, yang kebetulan sedang panen. Dan berakhir seluruh alat untuk membakar keluar, dari gudang rumah yoshi dan terjadilah bakar-bakar dadakan ini.
Tapi para seme melarang para uke untuk membantu, lebih menyuruh mereka untuk mengawasi haruto yang sedang tertidur nyenyak. Karna takut anak itu tiba-tiba bangun dalam keadaan sendiri, justru akan membuat trauma haruto kembali kambuh.
"Ikan?" Tanya haruto dengan binarnya.
Yedam mengangguk. "Iya, haru suka banget kan sama ikan."
"Iya haru suka! Mau yang banyak."
Mereka menggeleng melihat haruto yang sangat bersemangat, jika menyangkut soal ikan haruto adalah jagoannya. Satu piring pun mungkin akan habis olehnya sendiri karena terlalu suka, makannya untuk itu Doyoung membawa lebih banyak dari jumlah mereka semua.
"Haru, kamu kenal sama julia?" Junkyu bertanya, sesuatu soal beberapa hari yang lalu.
Haruto menoleh, memasang pose berpikir dia kenal. "Kak julia? Iya haru kenal."
"Kakak itu, sering banget tanya-tanya soal Juju ke haru. Tapi nggak haru jawab jujur."
Jawaban jujur dari haruto, langsung saja membuat mereka saling pandang. Dan ternyata dugaan mereka benar, jika julia menggunakan haruto sebagai tumpuan untuk mendekati Junghwan, namun tidak secara langsung.
"Kadang juga, haru dikasih tau kalo kak julia sering foto-foto juju diam-diam."
Mereka menoleh langsung kearah haruto dengan terkejut.
"Haru juga pernah lihat, kak julia itu ngelukain murid perempuan yang ngasih coklat buat juju, tapi juju tolak."
Jelas haruto terus berceloteh, sambil memakan camilan yang ada didepan matanya, tanpa menyadari jika seluruh ucapannya membuat mereka terdiam menegang.
Hyunsuk langsung menarik haruto kedalam pelukannya, mengelus pelan surai haruto yang membuat sang pemilik sedikit heran dengan perlakuan kakak kelasnya itu.
"Kak sukkie kenapa?" Tanya haruto polos walaupun tetap diam, dalam pelukan hyunsuk.
"Nggak papa, cuma pengin peluk haru." Jawab hyunsuk, membuat haruto kembali acuh dan fokus memakan kripik singkong favoritnya.
Hyunsuk menatap yedam, Junkyu, dan juga mashiho dengan tatapan serius. Mereka bertiga pun sama, ternyata tidak mudah untuk membuat Haruto tetap aman dalam perlindungan mereka, karna akibat otak polos anak itu dia lebih mudah untuk diincar oleh musuh-musuh Junghwan dan perempuan gila, bernama julia Robert.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story With You [ HIATUS ]
Teen Fiction[ Hiatus ] Kisah sederhana, tentang Watanabe Haruto dengan pemuda dingin sedingin kutub. Bernama so Junghwan, atau yang dijuluki sebagai The kutub. Haruto yang berstatus sebagai kakak kelas dan Junghwan sebagai adik kelas. Namun nyatanya Junghwan, l...