😺 Drama

70 13 0
                                    

"Yuju, sori banget," kata Eunha nyamperin Yuju yang lagi duduk sendirian di bangku kantin menikmati pop ice rasa permen karet.

Keadaan sekolah udah sepi, sisa beberapa anak aja yang lagi kegiatan ekstakulikuler dan piket kelas.

"Pergi, gue gamau ngomong sama lo," kata Yuju buang muka, gak sedikitpun mau ngeliat Eunha.

Eunha yang berdiri di samping Yuju lantas narik kursi yang ada di depan Yuju dan duduk di sana.

Bersamaan dengan itu, tepat ketika Eunha mendudukan dirinya di kursi, Yuju mengangkat dirinya.

"Gue mohon Ju, lo harus denger dulu penjelasan gue," pinta Eunha dengan muka memelas, narik tangan Yuju supaya Yuju gak pergi.

"Lepas, gue gamau denger apapun," tolak Yuju berusaha melepaskan tangan Eunha.

"Gue terpaksa Yuju! Gue terpaksa. Gue... gue..." kata Eunha terbata-bata, gak bisa menyelesaikan kalimatnya.

"Gue terpaksa nerima perjodohan ini karena kalau engga nama gue dicoret dari KK!" seru Hanse yang duduk gak jauh dari Yuju sama Eunha.

"Gue terpaksa nerima perjodohan ini karena kalau engga nama gue dicoret dari KK!" ulang Eunha.

"Terus, apa pelukan itu juga terpaksa? Gue liat engga tuh. Lo kayanya bahagia dan seneng banget dipeluk dan meluk pacar gue. Ah salah, maksudnya mantan pacar gue," kata Yuju dengan tangan terkepal kuat, mencoba menghayati perannya sebagai perempuan yang kekasihnya direbut oleh sahabatnya sendiri.

"Itu... itu..." kata Eunha terbata dan melirik Hanse. Tapi bukannya dapat bantuan, Hanse membuang napas lelah.

Ya gimana engga, ini udah latihan ke lima dan Eunha masih juga belum hapal dialognya. Padahal dua hari lagi udah harus siap tampil di acara ulang tahun sekolah.

"Udah ah cukup latihannya gue gumoh," kata Eunha pada akhirnya, kesel dan jengkel sama dirinya sendiri.

"Yaudah hari ini sampe sini aja, gue juga capek," kata Yuju kembali duduk di kursi dan menyedot habis pop icenya yang tinggal setengahnya.

"Padahal dialog lo tuh pendek-pendek loh, Na. Kok ya gak apal-apal sih?" kata Hanse ikut duduk bergabung sama Eunha juga Yuju.

"Gatau, kayanya ini gara-gara gue gak bisa nerima peran ini, deh," keluh Eunha jadi memangku pipinya.

"Lagian aneh, kenapa juga lo dikasih peran yang ngerebut pacar orang, pacarnya Yuju lagi. Aturan lo tuh dikasih peran anak sd," kata Hanse yang antara kasian atau ngeledek bedanya tipis.

"Pembagian perannya tuh pake undian, jadi kita gabisa milih," kata Yuju yang diangguki Hanse.

"Oooooh."

"Peran gue tuh kaya pedang bermata dua. Kalau gue bisa bawain peran ini dengan bagus, gue bakal dikenal sebagai Eunha si pelakor, tapi kalau bawainnya biasa aja, gue bisa dikatain. Hufffff, pusing banget gue," keluh Eunha.

"Gue jadi ngebayangin kalau kalian betulan ngerebutin satu cowok dan ternyata cowok itu gue, kira-kira gue harus pilih siapa ya?" pikir Hanse.

"DIH NGIMPI!"

"GAUSAH DIBAYANGIN!!"

"Begitu banget lo berdua sama gue," kata Hanse sedih tapi juga seneng karena jangan sampe deh salah satu dari dua cewek di depannya ini naksir dia.

"Lagian ya, tipe cowok kita itu beda. Kalau gue suka sama yang lebih dewasa, kalau Eunha nih suka sama tetangganya," kata Yuju bikin Eunha jadi ngomel.

"Dih, apaan, amit-amit," kata Eunha kemudian jadi mengomel. Eunha gatau aja kalau di masa depan dia betulan nikah sama tetangganya itu.

 Eunha gatau aja kalau di masa depan dia betulan nikah sama tetangganya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

250623

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ѕαнαвαтTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang