0.Prologg

102 48 41
                                    

                       Hell-o everyone.                           

Ini cerita pertama saya, jadi kalau berantakan ataupun banyak kurangnya maklum ya??

Saya minta vote dan komen kalian, satu ajaa, lebih juga boleh. Karena itu sangat berharga bagi penulis kecil kaya sayaa.

Thank you for your support, semoga kalian sukaa.

                      BONNE LECTURE                             
                                                        

"LO DIMANA RUU?! INI HARI PERTAMA KITA JADI MABA, JANGAN SAMPE LO TELAT!!" Pekik sabila dari sebrang sana yang sudah geram dengan kebiasaan arunaa yang selalu saja terlambat. masalahnya, ini adalah hari pertama mereka memasuki dunia perkuliahan.

Arunaa menjauhkan ponselnya dari telinganya, mendengar ocehan sabila akan membuat gendang telinganya pecah. Arunaa tengah berlari dengan secepat mungkin untuk mengejar waktu, walaupun akhirnya tetap akan terlambat juga nanti.

"ini gue udah lari bil, gue udah mau sampe kamp—"  Tutt....  Sambungan telepon antara arunaa dan sabila terputus, arunaa berdecak sebal, dia tau sabila melakukannya dengan sengaja.

Arunaa segera memasukkan ponselnya kedalam saku celananya dan melanjutkan perjalanan menuju kampusnya yang tidak jauh lagi.

Arunaa tengah menunggu lampu hijau untuk pejalan kaki menyala, dengan banyak orang yang juga akan menyebrang kesatu arah dan arah lainnya.

Tak lama kemudian lampu hijau telah menyala, arunaa segera berlari dengan kencang menembus kerumunan orang yang akan berkerja ataupun sama dengannya menuju kampus.

🎶; Losing us— Raissa Anggiani.

Brak!!!

Arunaa menabrak seorang laki-laki yang ada ditengah tengah keramaian itu, satu anak panahnya terjatuh ke tanah. Arunaa segera mengambil anak panah itu, menunduk meminta maaf lalu berlari kembali.

Pria itu mengambil sebuah foto yang terjatuh dari ransel arunaa, melihatnya dengan seksama. Mata laki-laki itu sedikit melebar setelah mengamati foto itu. Ia mematung tak bergerak sedikitpun, pria itu memandangi punggung arunaa yang sudah berlari menjauh darinya.

Itu? Arunaa? Ruby arunaa gistara?? Pria itu membatin.

Ada Miliaran lebih saraf di tubuhnya, tapi laki-laki itu hanya tertuju pada satu saraf yang sedikit menyakitkan. pikiran aneh dan sepertinya ada kenangan yang tiba-tiba tersirat diruang otaknya.

Pria itu masih berdiri dengan pandangan kosongnya, ingar bingar jalanan merebut pikirannya. Membuat pria itu harus tersadar, lalu segera berlari dari Zebracos itu, tak lupa menyimpan foto yang bisa dikatakan sedikit asing itu.

➹➹➹

"lo mau pilih tambahan apa sih? Dari kemaren belum juga lo pilih." Tanya reiga pada temannya, mata yuko bergerilya ntah mencari apa.

Yuko berlari ntah mau kemana, reiga menggelengkan kepalanya lelah dan pasrah sebelum menyusul yuko berlari.

Yuko berhenti didepan sebuah gerbang fakultas, membuat reiga juga ikut berhenti disana.

"lo apa apaan tiba-tiba lari, tiba-tiba berhenti! " Omel reiga.

Yuko tersenyum sangat manis dengan pandangannya, reiga mengikuti  apa yang dilihat oleh yuko. Terlihat Arunaa, Mei, dan sabila yang tengah berbincang ria disana. Namun yuko dan reiga tak mengenal mereka.

Yuko berlari karena ia tiba-tiba melihat arunaa yang berlalu dari pandangannya, dan entah mengapa yuko mengikutinya.

Beneran ini yuko ngeliatin cewe-cewe itu? Atau dia tertarik untuk masuk fakultas itu? Reiga membatin.

"lo nggak suka manah memanah, jadi nggak usah sok mau masuk kepemanahan deh ko." Ungkap reiga ingin beranjak pergi, namun tanganya sudah ditarik duluan oleh yuko untuk masuk.

"DIHARAPKAN UNTUK PARA MABA YANG BERMINAT MASUK KEPEMANAHAN, SEGERA BERBARIS DIDEPAN GEDUNG FAKULTAS." Ucap seorang pria menggunakan toa yang diketahui kating mereka.

Seluruh mahasiswa dan siswi segera berkumpul membentuk barisan. Arunaa, Mei dan Sabila berbaris didepan.

Manik hitam milik arunaa melebar ketika melihat pria yang baru saja keluar dari gedung itu, begitupun Mei yang juga menampilkan tampang kaget dengan mulut yang terbuka.

Tidak dengan sabila, sabila malah menampilkan tampang heran melihat dua temannya yang tengah terkejut entah karena melihat apa.

"G-gue nggak salah liat ruu?" Gumam Mei ragu.

Arunaa menggeleng pelan masih dengan mata yang melebar, sedikit tak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini. Arunaa berdiri mematung, maniknya masih mengamati pria itu.

                      FINALIZADO                      

Kira kira siapa ya yang diliat sama Arunaa dan Mei? Sabila aja sampe penasaran, Kalian penasaran nggakkk??

Segitu dulu prolog nyaa, Terima kasih udah mau baca tulisan saya.

                                Ciao>>                                              
                           💗💗

                   Beginning ; februari 2023
                  Revisi         ; 3 juni 2024

ARUNAA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang