Jeremy memang super keras kepala membuat ibu Lee bimbang dan Lee tidak menyerah, ibu nya menatap putranya curiga saat mengatakan tinggal satu cara.
"Apa yang akan kau lakukan?"
"Menambah cucu"
Ibu Lee menjitak jidat anak nya.
"Apa maksudmu?"
"Harus bagaimana lagi, aku yakin Chalie akan senang punya adik dan Jeremy tidak punya pilihan selain tetap bersamaku lagian ibu sepertinya bisa menerima Jeremy sebagai menantu dan anak kami sebagai cucu"
Si ibu menelan ludah nya kasar dan ia mengangguk dengan terpaksa lagian iu benar, Lee tertawa senang.
"Aku semakin bertekad melakukan nya"
"Otak mu kau simpan ke dalam celana"
Ujar si ibu sebelum pergi dan tawa Lee semakin keras.
"Beneran Charlie tidak tahu apapun, aku takut ia akan berbuat nekat untuk mencari papah nya"
"Baby itu tugas mu mengawasi nya, aku juga memiliki kekhawatiran yang sama dan ingat kau juga harus tenang karena kehamilan mu kau tidak boleh stress dan lelah"
"Daddy saja yang membuat ku stress karena di kelilingi oleh gadis gadis seksi, itu menyebalkan"
Justin menangkup gemas wajah Blake hingga kaca mata Blake miring lalu menciumi wajah Blake mumpung Charlie masih keluar ia bilang bersama teman teman nya.
"Daddy hentikan"
"Daddy makin cinta"
"Huh gombal"
Justin tertawa dan mencium cepat bibir mungil Blake.
"Daddy sana kembali ke kantor"
Usir Blake karena Justin pulang untuk istirahat memastikan keduanya baik baik saja, saat dalam perjalanan ada telpon dari Lee.
"Apa kau sudah gila?"
"Ya, aku tergila gila padanya dan ia terus berontak hanya iu pilihan yang aku punya"
"Okay, tapi hasilnya bagaimana?"
"Uh aku membuat nya mendesah setelah ia berontak dan meminta ku mengeluarkan milik ku namun aku tidak perdulikan. Sial ia sama seperti...."
Justing jengah dan mematikan panggilan telpon Lee.
Charlie menjadi ragu sesampainya di luar pagar rumah mewah dengan taman dan halaman yang luas, ia pikir ia salah alamat namun saat sebuah mobil mewah keluar lalu berhenti di hadapan nya.
Pintu mobil terbuka dan tampak wanita paruh baya menatap nya sedih dan ada rasa bersalah menatap nya.
"Charlie?"
"Ya, bagaimana nyonya tahu nama ku Charlie?"
"Kau mirip sekali dengan papah mu sayang"
Dahi Charlie berkerut dan wanita itu memeluknya erat bahkan menciumi kening nya, Charlie masih bingung hingga ia tidak membalas pelukan wanita itu.
"Ini nenek mu sayang"
Wajah Charlie berubah dan menatap dengan tatapan marah ia berontak di pelukan ibu nya Lee hingga Charlie memegang dadanya, ibu Lee panik dan meminta supirnya memasukkan Charlie ke dalam mobil lalu ia di bawa kerumah sakit.
Lee di telpon ibunya jadi panik dan ia menelpon Justin yang akhirnya jadi Justin menelpon Blake (🙄 kok gini amat gue bikin cerita), mereka menuju rumah sakit selain Blake karena di minta Justin untuk tetap di rumah mengingat ia sedang hamil.
Justin datang bersamaan dengan Lee hingga mereka masuk bersamaan dan menemukan ibu Lee yang gelisah di selasar depan ruang gawat darurat.
"Ibu bagaimana ini bisa terjadi?"
"Ibu mengatakan kalau ibu adalah nenek nya dan ia berontak serta marah, ibu beusaha menenangkan nya namun tiba tiba ia memegang dada dan...."
"Ibu ia punya masalah paru paru sejak lahir"
Ibu Lee terkejut mendengar Lee karena ia tidak tahu itu.
"Aku sengaja tidak mengatakan nya pada ibu karena tidak mau ibu cemas dan ku pikir ibu tidak akan peduli, aku tidak bisa membayangkan berat nya Jeremy membesarkan anak kami yang memiliki masalah dengan paru parunya hingga ia memilki kehidupan yang normal seperti remaja pada umum nya"
Jeremy menyodorkan dua cup kopi pada Lee dan ibu nya Lee.
"Aku juga salut pada nya nyonya, ia sangat tegar dan aku tahu persis apa yang ia lalui dalam hidup nya"
"Aku merasa sangat bersalah, seandainya kami tidak melakukan kesalahan itu semuanya tidak akan seperti ini"
"Yang penting sekarang kita berharap semuanya baik baik saja nyonya, dan Lee apa kau akan mengabari ini pada Jeremy? Pasti Jeremy sangat khawatir dan marah, Charlie adalah hidup nya Jeremy"
"Tidak, aku tidak mau melihat nya sedih"
"Ya sebaik nya jangan di ceritakan"
"Bagaimana Charlie tahu rumahku?"
Ketiganya saling pandang hingga Lee ingat mengenai interview nya dengan majalah bisnis, majalah itu mencantumkan alamat rumah nya dan Lee tepok jidat nya.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Mantan Suami (End)
Romanceia hanya pergi dan berniat kembali ternyata banyak hal yang terjadi hingga ia menyesali kepergian nya membuat orang yang ia cinta menanggung beban berat sendirian.