Charlie duduk di samping Jeremy di pnggir ranjang menunggu ayah dan nenek nya meninggalkan mereka berdua karena ada yang mau ia katakan pada Jeremy, setelah Charlie yakin semuanya aman ia memegang tangan ayah nya hingga Jeremy menatap nya bingung.
"Pah, ada yang mau aku katakan saja pada papah"
"Katakan saja, kan hanya ada kita berdua"
"Uh aku dan Lorenzo jadian kemarin pah, aku awal nya agak ragu namun aku juga tidak mengerti mengapa aku menerima nya"
"Papah senang mendengarnya, cinta itu kadang tersembunyi jauh didalam hati kita hingga kita tidak sadar dan itulah sebab nya"
"Mungkin papah benar, oh ya pah aku sangat bahagia papah dan ayah akan menikah kedua kalinya jadi orang tuaku lengkap"
Jeremy tersenyum dan mengusap wajah Charlie yang tersenyum lebar.
Lorenzo senang Charlie menerima perasaan nya bahkan ia memanjakan Charlie dan tanpa ragu memamerkan kemesraan nya dimanapun dan Charlie tidak keberatan, Charlie jalan bersama Lorenzo dan teman teman nya.
"Kita makan dulu sebelum pulang?"
"Ya, aku lapar sekali"
Charlie bergelayut manja di lengan Lorenzo yang ia rangkul dan Lorenzo mencium bibirnya cepat, Charlie memandang sekitar dan ia hampir terkena serangan jantung karena dari kejauhan tampak Lee selesai makan malam bersama beberapa relasinya namun Lee hanya melihat dan masuk ke dalam mobil.
"Charlie ada apa?"
"Ayah melihat kita berciuman"
"Aku rasa semua akan baik baik saja, papah mu akan membantu menjelaskan mengingat ia merestui kita"
"Tetap saja aku takut, aku mau langsung pulang saja"
"Kau belum makan Charlie"
"Aku makan di rumah saja, kita makan bersama lain kali saja"
"Baiklah kalau begitu"
Keduanya masuk ke dalam mobil Lorenzo dan Lorenzo langsung mengantar Charlie pulang, di rumah Lorenzo ikutan masuk untuk memastikan semuanya baik baik saja dan tidak mendapat masalah.
Charlie takut melihat wajah datar Lee dan langsung menghambut ke pelukan Jeremy yang muncul dari kamar, ia langsung menangis.
Mereka semua berkumpul di ruang tengah yang besar termasuk ibu Lee yang ikut menenangkan Charlie yang masih sesegukan di pelukan Jeremy, Lorenzo terlihat tenang karena tidak ada yang melakukan kesalahan dalam hal ini.
"Jadi kalian berpacaran?"
"Ya om"
Lorenzo menyahut dengan tenang dan tersenyum.
"Mengapa?"
"Saya tidak tahu, saya sudah lama menyimpan perasaan pada Charlie dan saya tidak menyangka kalau Charlie membalas perasan saya. Jangan salahkan Charlie, salahkan saya saja karena semuanya karena saya"
"Bagaimana dengan orang tua mu nak?"
"Mereka sudah bertemu dengan Charlie, mereka suka dengan pilihan saya Om"
"Benar begitu Charlie?"
Charlie mengangguk pelan dari dalam pelukan Jeremy dan memang orang tua Lorenzo ikutan sayang dan suka gemas pada Charlie, setiap kali ke rumah Lorenzo ia selalu di manjakan.
"Lorenzo pulanglah ini sudah larut kalian tidak usah khawatir, hati hati di jalan"
Ujar Jeremy lembut dan Lorenzo mengangguk, Lorenzo memegang tangah Charlie lembut dan di balas Charlie lalu ia pulang.
"Sudah Lee cukup, ingat apa yang aku katakan di rumah sakit?"
"Aku hanya ingin memastikan kalau Charlie di terima di keluarga Lorenzo, Jer"
"Dan nak kau sudah dengar kan kalau Charlie di terima, jadi itu bukan masalah"
Sahut ibu Lee dan Lee mengangguk.
"Lorenzo"
Lorenzo berbalik dan ia tersenyum melihat kedatangan Charlie, ia segera menghampiri dan menangkup wajah Charlie.
"Apa semuanya baik baik saja?"
"Ya, keluargaku tidak keberatan dengan hubungan kita"
Akhirnya Lorenzo bernafas lega dan ia merangkul tubuh Charlie erat.
"Mereka tidak marah"
Chatlie tersenyum lebar dan menggeleng, keduanya berjalan menjauh dari yang lain agar berbincang lebih privasi dan mereka di kantin yang kebetulan sepi.
"Aku senang pengalaman mereka membuat mereka tidak ingin aku mengalami hal yan sama, karena itu ayah ku memberikan pertanyaan itu padamu"
"Apa yang terjadi pada mereka Charlie?:
Charlie menceritakan secara garis besar nya saja apa yang terjadi membuat Lorenzo paham mengapa orang tua Charlie sangat protektif, Lorenzo menggenggam tangan Charlie dan mencium punggung tangan Charlie.
"Aku tidak akan melakukan kesalahan yang sama, aku terlalu mencintai mu. Aku tidak akan biarkan ada air mata lagi di wajah manis mu, akan aku pastikan kau selalu bahagia bersamaku"
"Kau membuat ku merasa bahagia dan terbang tinggi"
Wajah Charlie bersemu merah dan ia merasa sangat beruntung, pilihan hatinya benar untuk menerima dan membalas perasaan Lorenzo.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Mantan Suami (End)
Romanceia hanya pergi dan berniat kembali ternyata banyak hal yang terjadi hingga ia menyesali kepergian nya membuat orang yang ia cinta menanggung beban berat sendirian.