05

241 22 9
                                    

























hallo gays,saya sebagai author cerita ini sangat amat meminta maaf jika bab sebelumnya banyak kekurangan,seperti sering sekali typo di sana,sejujurnya saya mengetik ini lumayan buru buru,bukan untuk cepat cepat update,hanya saja saya mengetiknya di komputer di tempat saya pkl,jadi sebisa mungkin saya manfaatkan waktu tersebut,sekali lagi saya mohon maaf sebesar besarnya,bab bab selanjutnya akan saya pastikan menjadi lebih baik lagi dan akan memuaskan kalian para pembaca, terimaksi suport kalian untuk mimin,semoga kedepannya akan lebih memuaskan




















































 jangan lupa vote yah gayss,biar mimin lebih semangat untuk menulis 










                                                       (warning 18+)





mahameru dan floris sedang berbincang bincang tentang apa yang akan mereka lakukan selanjutnya,floris yang sudah mengenakan pakaiannya lebih leluasa mengekspresikan dirinya di depan mahameru


jujur saja floris itu adalah orang yang pemalu,bahkan dengan orang yang dia sukai sekalipun,dia tidak pernah terbiasa menempatkan dirinya di depan seseorang dalam keadaan tidak berbusana


"sejujurnya kita sesama laki laki,untuk apa kamu malu denganku?"tanya mahameru yang langsung di balas tatapan floris yang sedang menikmati ikan panggan yang tadi floris tangkap dan akhirnya mereka makan

"bukan seperti itu,aku hanya tidak terbiasa"floris berbicara dengan mulut yang begitu penuh,membuat seseorang sedang melihatnya menahan rasa gemasnya

mahameru menggeleng gelengkan kepalanya dan akhirnya mengusap bibir floris yang terdapat arang di sana,dalam beberapa saat ada sebuah obor yang tiba tiba berada di belakang mereka

jujur saja itu membuat mereka berdua terkejut bukan kepalang,orang tersebut menatap floris dengan sangat lekat dan berbicar dengan nada paniknya

DARAH SANG MATA BIRUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang