00:00

344 48 0
                                    
























1809 perang telah usai yang membuat ribuan korban terjatuh atas perang besar besaran pada masa itu.

1810 Di tahun ini semua orang yang telah di asingkan kembali menjadi pakasaan masing masing, Kakek moyang dari Mahameru telah menjadi denan untu muntu di tahun 1810 yang telah berhasil selamat dari perang tondano mengasingkan diri ke hutan terdekat

Di tahun 1920 lahirlah ayah dari Mahameru, lelaki gagah perkasa, yang di berikan dengan nama yang sangat membuat nya mudah di kenal

Kassab albatros kairupan yang berarti seorang pemenang dalam sebuah kelompok dengan penuh kekuatan

Lama kelamaan lelaki itu tumbuh menjadi lelaki dewasa yang sangat tampan, keberanian, kekuatan maupun sifat yang membuat nya mudah di segani, di hormati

Pada Tahun 1943 dia bertemu dengan seorang perempuan, perempuan yang cantik, putih, dengan rambut panjang yang indah, mata coklat keemasan, dengan senyuman semanis madu

di pandangan pertama ia jatuh cinta dengan wanita tersebut, tetapi itu hanyalah cinta dalam diam, dia tidak berani untuk mengungkapkan perasaan nya, karena banyak sekali yang datang kepada wanita tersebut, namun di tolak, lalu apakah dia akan bisa mendapatkan wanita secantik itu?

Walaupun dia putra seorang denan untu muntu, pemimpin dari berbagai pakasaan, dia tetap tidak bisa menghadapi seorang gadis

lelaki kekar pun bisa tunduk dengan seorang gadis cantik? Itulah kassab, dia bisa menaklukkan seekor singa hanya dengan jentikan jari, tetapi dia malah di taklukkan dengan sebuah senyuman yang manis melebihi madu seekor lebah

beberapa bulan pun berlalu, dia kembali mendekati diri ke sang perempuan yang di beri nama srikati gadiemerti

"Apakah seorang gadis cantik jelita seperti mu tidak ingin menikah? Srikati" Tanya kassab dengan godaan nya, sambil Melintir dedaunan menghilangkan kegugupannya

"Ayolah bicara padaku, aku sudah melihat mu sepanjang hari, ini sudah lelah" Abbas terduduk lemas di tepi semak semak belukar, wanita cantik tersebut terkikik tertawa karena lelaki itu cemberut

heyy siapa sangka? Seorang laki laki perkasa, berotot besar, bertubuh tinggi ini cemberut di hadapan seorang gadis

"Bangkitlah pemuda, apakah kau tidak malu di tertawakan gadis gadis di belakangku?" Yatuhan suara indah itu membuat Abbas menjadi Mabuk

"Kau cantik" Abbas berlarih menaruh bunga entah dia dapat dari mana menurunkan di sela kuping sang srikati yang memikat hati gadis tersebut

selama setahun mereka bersama, akhirnya srikati di lamar oleh Abbas, cinta mereka abadi sekarang, cinta yang membuat semua desa cemburu

Seorang pria tampan dan gadi cantik menikah, akankah itu takdir? Apakah mereka akan melahirkan anak kecil yang berlumuran kulit emas? Entahlah itu hanyalah fikiran antara desa ke desa

Tahun 1944 lahirlah seorang anak laki laki berparas tampan walau masih bayi, berambut keriting dan mata sedikit sipit, dari kecil dia sudah nakal dan setelah ketahuan ibunya, dia hanya tersenyum kecil karena puas membuat ibunya kewalahan

Tetapi semua itu sirna

7 desember 1944 ibunya terbunuh oleh belanda, sebab belanda tergoda dengan kecantikan srikati, kecantikan yang tak pernah runtuh oleh usia membuat tentara Belanda gelap mata

"tuan Abbas!!" Teriak salah satu masyarakatnya pejuang di tanah kepemimpinan AbbasAbbas

Abbas sekarang adalah seorang denan untu muntu tergaket mendengarkan suara orang tersebut yang lantang

"Ada apa denganmu? Apakah kau tidak tau kata sopan untuk menghadapi ku?"

"Maitua tuan terbunuh"kaget dengan kata tersebut, Abbas berdiri dan melntangkan suaranya

"Siapa yang melakukannya??di mana srikati!"Abbas berteriak frustasi karena berita tersebut

"Nona srikati di perkosa oleh tentara Belanda tuan,kami tidak bisa membantu nona, karena mereka sudah menembak separuh pejuang kita"pejuang tersebut menangis terseguh seguh karena srikati, wanita yang di cintai oleh masyarakat sekarang sudah tewas mengenaskan

"Kurang ajar!"dengan amarah Abbas berlarih keluar, melihat mayat sang istri tercintanya dengan tubuh yg sudah mengenaskan

Abbas Menangis dengan amarah, Mahameru yang melihat kejadian tersebut hanya bisa terdiam Kaku, umur Mahameru saat itu masih terbilang kecil baru beranjak 1 tahun















"Saya bersumpah tidak akan pernah sudi menerima darah borga mengalir di darah keluarga kairupan" Sumpah serapah Abbas yang membuat semua penduduk ikut membenci darah borga yaitu campuran eropa atau Belanda dengan suku minahasa





















DARAH SANG MATA BIRUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang