pipi

121 17 5
                                    

Tolong katakan jika Zaidan sudah gila hari ini, ia, benar. benar. sudah. GILA.

Jika ditanya alasannya mengapa bisa ia menjadi gila secara mendadak, tidak lain dan tidak bukan jawabannya adalah Junanda.

Mahkluk imut, lucu nan menggemaskan di depannya masih terus mengucapkan kata-kata terimakasih beserta kata pujian yang membuat Junanda menjadi seribu kali lipa lebih menggemaskan dari pada biasanya.

"Coba aja kalo ka Zai gak nungguin aku, ih kayaknya sekarang aku udah telat ya? kak zai kenapa baik banget deeeh, huhuu aku seneng banget kenal sama kak zai! ka zaai makasih banyak banyak ya sekali la-"

Cup!

Tolong seseorang sadarkan Zaidan sekarang juga, ia tidak bisa menahan dirinya untuk mencium pipi putih yang berona merah disebabkan oleh udara dingin pagi hari, dan bertambah merah setelah ia menyadari jika Manusia-kelebihan-hormon di sebelahnya mencium pipinya.

iya. MENCIUM. PIPI. NYA.

CIUM. PIPI. NYA.

Okay stop, mungkin itulah yang ada di pikiran Zaidan selama ia mendengarkan Junanda yang mengoceh tiada henti sampai Zaidan mencium pipinya.

"Udah? makasih banyak ya pujiannya, lo gak perlu bilang makasih banyak banyak kok ke gue, ini juga kan kemauan gue buat nganterin lo kesekolah yaaa mungkin suata saat lo gak bisa di jemput sama ka ian jadi lo bisa minta tolong sama gue, im always here"

Ok sekarang tolong sadarkan Junanda juga, duh kalau begini caranya siapa sih yang bisa menolak, Junanda sangat menyukai orang yang act of service dan Zaidan memilikinya!

"Kak Zai, kalo udah sepuluh kali bolak-balik nganterin aku nanti aku kasih reward!"

"Reward apa, nan?"

"... pacaran sama aku?"

Zaidan reflek membanting setirnya ke kanan, syukur jalanan masih sangat sepi sekarang jadi tidak ada kejadian aneh yang terjadi setelahnya.

Tapi Zaidan lah yang menjadi aneh, katakan kalau dia benar-benar SUDAH. GILA.

"Noted, setiap hari pulang-pergi sama gue"

"hEEEEEEEE????"

Semangat Junanda aku tau kamu bisa menghadapi manusia seperti Zaidan.











Hah... sepertinya ini adalah hari yang sangat amat indah bagi Junanda. Ia tidak berhenti tersenyum sejak ia turun dari mobil Zaidan sampai kedepan kelasnya, teman-teman kelasnya bahkan sampai heran karena tidak biasanya Junanda tersenyum lebar seperti habis di timpa uang satu miliar.

"Nan, kamu gapapa?" Ucap salah satu teman kelas Nanda yang duduk tidak jauh dari bangkunya.

"Enggak Mima, aku gapapa kok hehe" lagi lagi ia tersenyum, Yemima selaku ketua kelas pun makin heran dengan sikap Junanda hari ini.

Yemima pun memilih pergi keluar untuk menemui teman temannya yang lain, sementara itu Junanda langsung mengeluarkan bukunya, hari ini ia akan melakukan ulangan harian sejarah.

Kalau boleh jujur, ia tidak sangat tidak menyukai sejarah karena materi nya yang amat sangat susah untuk di mengerti, ia lebih menyukai sosiologi.

"Huh, sejarah lagi sejarah lagi, kenapa sih kita harus belajar sejarah"

Nanda terus menggerutu sampai tak sadar kalau sang guru telah memasuki ruang kelas dan segera memulai pembelajaran.

Mau tak mau Nanda pun harus tetap mengikuti pelajaran dengan niat walaupun ia tak suka pelajarannya, tapi tetap saja ia akan mendapatkan nilai yang tinggi meskipun ia tak suka pelajarannya.

























Mata pelajaran pertama telah selesai, sekarang memasuki waktu mata pelajaran berikutnya tapi tadi sang ketua kelas mengatakan jika guru nya tidak masuk.

Kesempatan Bagus!

Katanya riang, ia pun langsung berlari keluar kelas dan menuju kantin sembari mengisi perutnya yang sudah teriak-teriak sejak tadi pagi.

"Nan, laper banget kayaknya?" Ah! suara itu, sudah lama nanda tidak mendengar suara itu menyapanya.

"Oh, Gian! halo, hehe... iya nih, aku lagi laper banget. Lama gak ketemu ya, kamu sesibuk itu sama osis?"

Itu Giano, teman sekelasnya dulu. Satu-satunya orang yang ia percaya setelah Yemima dan rifki saat ini. Tapi karena Gian adalah siswa yang aktif, ia jadi jarang bertemu dengannya.

"Iya... nanda, aku lagi sibuk banget. Sampai susah mau cari waktu buat aku sendiri.."










Nanda dan Gian pun melanjutkan obrolannya hingga bel istirahat pertama berbunyi.

"Eh udah bel aja ya? gak nyadar nih, keasikan ngobrol kita ya hehehe" Kekeh Nanda.

Gian tersenyum dan mengangguk, ia pun segera bangkit dari duduknya dan melanjutkan kegiatannya kembali.

"Minggu ini jadi ya Nanda! kita spending time barengan okay, aku batalin janjiku sama pacarku juga!"

"Eh jangan dong... nanti pacar kamu marah gimana?"

"Gak masalah, aku sama pacarku sering ketemu. Kita udah jarang, jadi kita harus spending time barengan juga!"

Mereka berdua sangat antusias sekarang, sampai-sampai tidak bisa menahan senyuman bahagia dari keduanya.

"Okay, Gian! ketemu nanti weekend ya, semangat!"

Nanda melambaikan tangannya ke arah Giano yang sudah melangkah jauh kedepan sana... yah... sekarang rasanya sepi lagi, Nanda kembali beranjak dari duduknya dan kembali ke kelas.













Nanda sudah kembali duduk di kelasnya, ia pun memilih untuk membuka ponselnya, melihat siapa saja yang mengirimi nya pesan saat ini.














Oh, ada beberapa pesan dari kakak kesayangan nya itu.

kak Zaidan
nanda, hari ini kamu pulang jam berapa? (1)

Cie.. pasti mau diajak pulang bareng, kan?

kak Zaidan
nanda, hari ini kamu pulang jam berapa?

You
halo kakak!
hari ini aku pulang seperti biasanya...
jam 3! ^___^

kak Zaidan
aight, nanda!
hari ini aku jemput ya? mumpung aku lagi banyak freeclass
sekalian ngelakuin misi pertama aku..
buat jadi pacar kamu?

Hatiku... Tolong....

Nanda diam tak berkutik, sudah Zaidan menjadi lembut, berbicara aku-kamu, lalu pesan terakhir darinya yang membuat nanda tersenyum tak karuan...

Kalau ditanya, katanya, hatinya mungkin lima belas menit lagi akan meledak.

"Fokus nanda, fokus, jangan keliatan saltingnya, pura-pura gatau aja okay" Ucapnya denial.

Belum sempat ia balas pesan dari kakak tersayang nya, ternyata guru mata pelajaran selanjutnya sudah datang ke kelas nanda. Tidak si sadari ternyata terlalu lama nanda terpaku di ruang obrolan antara dirinya dan kakak tersayang nya itu, sampai-sampai waktu istirahat jam pertama telah habis.

Kira-kira, jawaban apa yang akan nanda berikan?




T

o Be Continued

hehe ^___^ enjoy ya tementemen :D

iloveyou, akan aku tinggalin lagi sepuluh tahun =]

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

<woohwan> sepuluh kali.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang