5 ⚠️🔞

1.4K 90 50
                                    

Piw piw update nih piw haha

Bacanya sambil komen sabi nih..

Selamat membaca..

.

.

.

.

.

Jay membungkukkan tubuhnya kembali guna memposisikan Jungwon agar lebih mudah untuk duduk di atas ranjang kasur kamarnya.

Benar. Posisi mereka saat ini berada di dalam kamar milik Jungwon. Sejak tadi Jay masih saja menggendong Jungwon hingga tiba di kamar si manis dengan alasan bahwa ia juga ingin mampir guna mengobati luka yang ada di lutut Jungwon.

"Hufft.." Jay menghela nafasnya lega ketika ia telah meluruskan posisi berdirinya kembali setelah mendudukan Jungwon ke atas ranjang.

"Sorry. Malah ngerepotin lo Jay" Ujar Jungwon tak enak hati.

Jay tersenyum kemudian mengusak surai lembut milik Jungwon. "Santai aja kali Won, kaya sama siapa aja.." Ujar Jay enteng.

Ia menengok ke arah sekitar guna mencari sebuah kotak P3K sekaligus mengamati sekeliling kamar Jungwon. Baru kali ini ia bisa melihat isi kamar Jungwon secara jelas. Biasanya ia hanya bisa memantau menggunakan teropongnya dari bawah jendela kamar Jungwon.

Kamar yang tertata rapih serta di design manis dengan dinding bercatkan warna biru muda yang menambah kesan imut dari diri si pemiliknya.

Jungwon yang mengamati Jay tak menaruh rasa risih atau curiga sama sekali.

"Nyari kotak obat ya ? Itu di deket wastafel yang di depan kamar mandi Jay" Ujar Jungwon sembari menunjuk ke arah yang di maksud.

Jay mengalihkan pandangannya ke arah yang di tunjuk oleh Jungwon seraya setelahnya ia mengangguk. "Ah ok.."

Jay pun berjalan ke arah kotak obat itu.

Setelah ia berhasil menemukannya, Jay pun membawa kotak obat itu ke arah Jungwon kemudian meletakannya di atas lantai. Jay pun turut mendudukan dirinya di lantai menghadap ke arah Jungwon yang saat ini masih terduduk di atas ranjang. Posisinya saat ini Jungwon lebih tinggi dari pada Jay.

"Gue obatin ya.." Ujar Jay sembari mendongak dan tersenyum.

Dengan ragu Jungwon mengangguk. "Pelan pelan ya Jay. Perih banget anjir" Ujar Jungwon setengah merengek.

Jay pun tersenyum sembari mengangguk.

Pria berahang tegas itu langsung saja menggulung ke atas celana kain milik Jungwon hingga sebatas paha. Sejenak Jay meneguk ludahnya dikala ia dihadapkan dengan paha mulus milik Jungwon. Ia berusaha mengembalikan kewarasan otaknya agar ia tak sampai kelepasan dan meluncurkan hasratnya untuk membelai paha yang mulus itu.

Jay mulai menuangkan alkohol ke atas kapas untuk mulai ia usapkan ke luka yang ada di lutut Jungwon. "Tahan ya.." Ujar Jay lembut sembari mulai mendekatkan kapas itu ke luka Jungwon.

Ia mulai menempelkan secara perlahan kapas itu ke luka Jungwon dengan sangat berhati-hati.

"Eummnhh"

Jay seketika mendongak dikala mendengar suara lirih desahan Jungwon yang menahan rasa perih. Jujur saja pada saat mendengar suara desahan Jungwon itu sekujur tubuh Jay rasanya sangat amat merinding. Ya, libidonya seketika naik hanya karena mendengar suara Jungwon itu. Angannya seketika membayangkan betapa indahnya alunan desahan Jungwon dikala nanti ia dapat bercinta dengan lelaki manis itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OBSESSED (Jaywon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang