Prolog

4 2 1
                                    

"Gak usah macem-macem deh bel,
kagak mau gw kalo gitu! " Seorang cewek terduduk lesu di bangku caffe. yang baru satu bulan ini resmi menjadi miliknya. Namun hal mengejutkan terjadi ketika anak dari penjual caffe tersebut meminta caffe yang notabene-nya menjadi miliknya. Ingin di jual kembali.

Kayana Prieta, gadis yang baru saja memulai usaha dengan membeli sebuah caffe yang lumayan besar dari seseorang keluarga yang katanya keluarga yang cukup terpandang di kotanya, entahlah kay tidak begitu mempedulikan hal itu, yang penting ia bisa mempunyai usaha sendiri untuk menghidupi nya serta keluarganya.

Namun hal tak terduga terjadi, sebulan setalah caffe itu resmi menjadi miliknya, anak dari pemilik caffe sebelumnya meminta kayana menjual kembali caffe tersebut kepadanya. Jelas kayana menolak, di pikir ia tidak susah payah mendapatkan caffe ini, setelah melakukan persyaratan yang cukup rumit. Tapi anak mantan pemilik caffe tersebut, sebut saja anak pak pranadiva, tetap bersikukuh ingin mengambil alih caffe.

Kayana terus menolak, bahkan ia sampai di tawari dengan harga yang sangat fantastis, beda dengan harga awal yang ia beli dari pak pranadiva. Tapi kayana tetap bersikukuh, ia tidak mau menjual caffe miliknya. Anak dari pak pranadiva tidak tinggal diam, hampir setiap minggu bahkan tiga sampai empat hari sekali, orang-orang suruhannya selalu mendatangi caffe milik kayana. meminta tanda tangan kayana agar menyetujui penjualan caffe tersebut.

Sudah beberapa kali kayana menolaknya, namun hingga saat ini anak buah dari pranadiva selalu mengganggunya.

Emang agak sarap tu orang, ngapain di jual coba? kalo ujung-ujungnya minta kembali lagi!

"Terus? lo mau gitu? usaha gak tenang kayak gini, di teror terus sama orang suruhan dia. "ujar bella, sahabat kayana.

"Kagak tau! sumpah ya, tu orang apa si maunya, gw harus gimana bel? " rengek kayana kepada bella.

Bella mengetuk ngetukan jarinya ke meja, berusaha mencari solusi untuk temannya. "Apa ya? " ujar nya masih coba berpikir.

"Gw tau! " ujar bella sesaat kemudian. membuat kayana menoleh antusias.

"Apa? " semangat kayana.

Bella tersenyum penuh arti, "Lo pacarin dia, "

Kayana melotot. "Udah gila lo! "

Bella tertawa pelan, "ayolah kay, cuma cara ini yang paling ampuh. Supaya lo gak di gangguin lagi tuh sama anak buahnya si pranadiva, "

Kayana berpikir sejenak, hanya orang stress yang mau menuruti ucapan bella. enggak! Pasti ada cara lain, ya kali! kayana harus memacari anak pak pranadiva. Hanya karena tidak ingin usahanya terus terusan di ganggu.

Bella memutar bola matanya malas,
"Ck! kelamaan mikir lo! "

"Enggak! gw gak mau, lo yang bener aja dong. Ngasih saran konyol kayak gitu? "

Bella menggeleng pelan. "Ck, ck. kayana sayangku, terus lo mau pake cara apa? mau nyewa pengacara kah? buat ngebela huru hara caffe lo itu. "

Kayana berdecak, "Napa nyambung ke pengacara sih? gak nyambung lo!"

"Gini ya kay, lo kan ngerasa terganggu banget kan? sama orang-orang  suruhan anaknya pak pranadiva itu. Dan.... kalaupun suatu hari nanti hati lo kesel banget karena terus terusan di ganggu, pasti dong. lo bakal lapor polisi terus nyewa pengacara buat ngebela lo. Tapi yang jadi masalahnya, lo kan tau, pak pranadiva itu orang yang berpengaruh di kota ini, dan meskipun lo nyewa pengacara kondang sekaligus, bisa jadi dia nyewa pengacara yang lebih pro dari pada pengacara yang lo sewa. Dan jawabannya lo bakal tetep kalah, "jelas Bella panjang lebar.

Kayana menyesap kembali jus alpukat kesukaannya dengan lesu. Ia harus bagaimana sekarang? apa harus kayana menuruti saran konyol bella, yaitu memacari anak pak pranadiva.
rasanya tidak mungkin jika Kayana melawan anak dari pak pranadiva, secara mereka adalah orang-orang terpandang. Kuasanya banyak dimana mana.

" Gimana? mau ngikutin saran gw gak? "bella manaik turunkan kedua alisnya. "Kalo lo mau si____ gw bantu. Tapi kalo lo gak mau juga gak papa. "

Kayana menarik napas dalam-dalam, haruskah? kayana menuruti saran konyol bella, tapi tidak ada cara lain lagi selain saran bella. Meskipun sangat mustahil berhasil, setidaknya kayana sudah berjuang mempertahankan usahanya.

"Okay faint!  gw ikutin saran lo, " ujar kayana mantap. ya meskipun dengan nada bicara setengah terpaksa.

EX-grilfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang