08 - after last night

659 95 16
                                    

Semenjak malam itu, Nadia tidak bisa tidur.

Setiap dia mencoba, bayangan ciumannya dengan Gilang terus kembali. Setiap itu terjadi, wajah Nadia memerah, jantungnya berdegup tidak karuan, dan perutnya melilit. Ini udah nggak bener! Sama sekali nggak bener!

Nadia tahu betul apa perasaan ini. Mungkin saja, mungkin, Nadia sudah jatuh cinta pada Gilang. Kenapa mungkin, karena gadis itu belum begitu yakin. Perlu diingat, Nadia baru saja melewati putus cinta paling buruk yang pernah dia alami. Tidak mungkin kan, Nadia jatuh cinta begitu saja? Tanpa aba-aba dan tanpa permisi?

Nggak, nggak. Tenang, Nad. Tenang. Mungkin lo cuma baper. Nah! Baper! Itu kata yang tepat. Iya, baper!

Tapi kenapa, Gilang selalu masuk ke dalam mimpinya? Kenapa gadis itu selalu memikirkan Gilang setiap saat? Kenapa dia selalu menantikan pesan dari Gilang?

KENAPAAAAA?!

Pertanyaan selanjutnya... apakah Gilang merasakan hal yang sama sepertinya?


***


"Bengong aja lo kayak keong!" suara Yoga membuyarkan pikiran Gilang yang sedang diam terduduk di depan perpustakaan, menunggu Yoga dan Arjuna selesai kelas.

"Lama amat. Katanya jam setengah 3 beres? Ini udah jam 3 lebih ya..." omel Gilang, sambil menatap jam tangan digitalnya itu.

"Tau tuh, Bu Risma banyak bener ceramahnya. Gue ngantuk parah tadi di kelas. Mana tugasnya banyak bener... gini amat jadi mahasiswa semester 5." keluh Arjuna sambil memeluk tas ranselnya, memang terlihat mengantuk.

"Ya udah, makan yuk. Laper banget gue." Yoga mengelus perutnya yang keroncongan.

"Skip deh. Gue makan di rumah aja. Ngantuk banget gue. Kalian aja yang makan. Daaaaah." ucap Arjuna lalu melangkah gontai meninggalkan Yoga dan Gilang.

"Dasar anak rumahan. Lo makan sama gue ya Lang? Harus mau!"

"Kenapa lo gak sama Shanna aja?"

"Kenapa harus sama Shanna? Kan tadi udah janjian sama lu!"

"Ya lo berdua kan–oh iya, lo berdua gak pacaran."

Yoga menghela napas, "Salah gak sih gue, Lang? Dia juga gak pernah berharap apa-apa sih sama gue. Dan gue nyaman kayak gini."

Gak punya pengalaman pacaran, Gilang lebih memilih no comment daripada salah jawab. Apalagi, dia punya pandangan tersendiri tentang cinta. Menurutnya, jika orang sudah menjalin hubungan, pasti banyak malapetakanya. Dia meyakini, hubungan yang awet dan harmonis itu hanya ilusi. Jadi lebih baik tidak menjalankan hubungan sama sekali. Dengan begitu, lo akan terhindar dari yang namanya sakit hati.

"Ya udah, kalo lo emang nyamannya kayak gitu. Cuma ya, mau sampe kapan aja sih, Yog. Dari banyak kisah yang gue denger sih... cewek biasanya minta kepastian."

"Aaaah, pusing! Makan dulu deh! Belum makan bikin gue gak bisa mikir."

"Bawel bener. Ayok!"

 Ayok!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
this time, for real | revehours ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang