Chapter 1

29.1K 1.3K 62
                                    

"Kau dipecat, sekarang kau bisa keluar dari tempat ini!"

"Tetapi aku hanya terlambat lima menit saja."

"Keluar dari sini sekarang juga!"

Brengsek, hanya kata itu yang terus aku umpat di dalam hati. Bayangkan dirimu dipermalukan dimuka umum, dipecat secara tidak terhormat bahkan menjadi sorotan semua mata. Hal paling memalukan dalam hidupku. Kesalahanku tidak lah besar, aku hanya terlambat datang lima menit dari jam kerjaku karena urusan kuliah. Hanya karena kesalahan kecil dan hal itu membawa dampak yang sangat besar. Aku sudah resmi kehilangan pekerjaanku sebagai seorang barista disebuah kedai kopi.

Aku berjalan gontai dibawah terik sinar matahari yang menyoroti ibu kota Sacramento. Keringat sedikit menyucur didahiku karena aku terus saja berjalan tanpa arah tujuan. Mataku menatap jalan raya yang cukup ramai, terlihat bila orang-orang yang bergelimang harta sedang menikmati perjalanan dengan mobil mewahnya tanpa harus terkena teriknya sinar matahari sepertiku. Aku bukanlah gadis beruntung layaknya mereka, aku hanya seorang gadis yang jauh dari kata berkecukupan.

Satu hal yang aku fikirkan saat ini adalah dimana aku akan mendapatkan uang? Aku tidak mungkin membiarkan kedua adikku tidak menikmati makan malam untuk hari ini. Setiap hari aku selalu ingat bagaimana antusias mereka menungguku pulang bekerja agar kami bisa berkumpul untuk makan malam bersama. Dan sekarang aku dipecat, bahkan aku tak memiliki sepeser pun uang membeli makan malam.

"Berapa total yang harus kubayar?"

"Totalnya $500, Nyonya."

Percakapan antara seorang wanita yang kuasumsikan usinya sekitar tiga puluh tahun dengan seorang montir membuatku cukup tertarik. Uang yang keluar dari dompet wanita itu cukup membuatku tergiur. Bahkan bagiku untuk mendapatkan setengah dari uangnya pun sangat sulit.

'Lakukan sesuatu agar kau bisa mendapatkan uang sebanyak itu, Sheren.' Gadis batinku berubah menjadi seorang devil berwajah merah dengan seringaiannya. 'Tidak, jika kau ingin mendapatkan uang, bukan begitu caranya, Sheren.' Dan seketika ia berubah menjadi angel yang bersayap lebat. 'Lakukan atau adikmu akan kelaparan malam ini.' Lagi, devil itu muncul dengan taringnya yang tajam.

HAP!!

Dalam satu tarikan aku berhasil mendapatkan apa yang aku inginkan. Ini kelewatan, aku bahkan sadar akan hal itu namun gadis batinku yang berubah menjadi devil itu benar, aku tak mungkin membiarkan kedua adikku kelaparan. Aku tidak punya pilihan lain, aku sangat terdesak. Aku bisa mendapatkan uang walau dari hasil mencopet. Ini adalah pertama dan terakhir kalinya aku melakukan hal ini.

"Pencopet! Tolong kejar dia!"

Suara teriakan wanita itu membuatku mempercepat langkah kakiku. Jika sampai aku menoleh kebelakang, aku akan mengambil resiko yang sangat besar. Aku bahkan sadar bila saat ini massa sedang mencoba untuk mengejarku dan bila aku tertangkap maka habislah aku, aku bisa mati dikeroyoki. Langkahku semakin cepat ketika langkah mereka semakin dekat denganku, namun lagi kesialan menimpaku karena yang aku temukan diujung jalan adalah sebuah jalan buntu yang dibatasi dinding yang menjulang tinggi.

Mati sudah kau, Sheren.

"Jesus, aku tak ingin mati muda, bagaimana ini?" gumamku panik. Sekujur tubuhku sudah bergetar tak tahu harus berbuat apa, hanya tinggal menunggu kematian.

Saat aku menyerah disanalah aku menemukan sebuah pertolongan utama. Aku kembali mempercepat langkah kakiku untuk mencapai sebuah mobil sedan hitam yang terparkir diujung jalan, meraih pintunya yang tak terkunci, aku pun segera masuk kedalam dan menundukkan kepalaku agar tak terlihat dari sisi jendela luar. Suara bergemuruh dari luar mobil ini dapat aku dengar. Setelah beberapa detik kemudian suasana menjadi sepi dan aku memberanikan diri untuk mengedarkan pandanganku ke luar jendela. Oh bagus, mereka sudah bubar.

The Rumours [h.s]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang