Chapter 8

9.9K 826 33
                                    

Aku hanya mengikuti Sierra yang masuk ke dalam terlebih dahulu, gadis ini tak merasa canggung dengan suasana apartemen Harry, tampak bila sudah akrab dan tidak asing baginya. Namun disisi lain aku merasa tidak enak pada Harry karena telah mempersilahkan orang lain masuk ke dalam apartemen tanpa seijinnya.


Aku juga ingat bagaimana Harry memperlakukan Sierra saat terakhir kali mereka bertemu, tampak Harry yang tidak menyukai kedatangan Sierra dan malah mengusir adik tirinya ini secara tidak terhormat. Aku bahkan belum tahu apa yang menjadi masalah dibalik sikap dingin Harry padanya.


"Jadi siapa namamu?" tanya Sierra saat menduduki sofa sambil meletakan kaki kanannya diatas kaki kiri. Sikapnya sangat angkuh, tak jauh dari sosok Harry. Aku tak suka dengan senyumannya ketika ia melirikku tajam, pandangannya menunjukan bahwa ia tak menyukaiku. Berusaha ramah, aku pun membalasnya dengan sedikit senyuman.

"Namaku Sheren Dechopser. Dan kau?"

"Kau sudah mengetahui namaku. Bajingan itu pasti sudah memberitahumu." jawabnya sambil memutar bola mata. Aku duduk disebelahnya mencoba untuk tidak merasa risih dengan tingkahnya. Aku tidak mengerti bagaimana bisa seorang adik memanggil kakaknya dengan sebutan bajingan, itu sangat tidak sopan.


"Jadi kau siapa? Kekasih atau jalang barunya?"


Oh, apa dia bilang? Jalang? lancang sekali. Sebisa mungkin aku mencoba mengatur nafas agar aku tak memaki gadis remaja ini dengan kasar karena ucapannya yang sangat tidak sopan itu, "Aku hanyalah teman Harry."


"Teman? Harry mau berteman dengan seorang gadis sepertimu, whoa, itu hebat!" Sierra bertepuk tangan secara dramatis. Tatapannya memperhatikanku secara lekat tanpa melepaskan sedikit pun, aku rasa tidak ada yang salah dari penampilanku pagi ini, "Jadi sudah berapa lama kau mengenalnya?"


"Aku baru mengenalnya sekitar lima hari yang lalu, uh kurasa."


"Serius? lima hari yang lalu?" tanya Sierra dengan matanya yang menbelalak lebar, dia terkejut mendengarku mengatakan hal tersebut. Aku hanya menganggukan ucapannya, "Dan kau sudah dibawa masuk ke dalam apartemennya? Sepertinya kau djadikan jalang istimewa olehnya."

"Maaf?"

"Oh lupakan saja, Sheren."

Aku hanya mengerutkan dahiku mendengarnya, bahkan aku masih ingat betul apa yang baru saja dikatakannya. Sierra mengatakan bahwa aku adalah jalang istimewa Harry. Apa-apaan gadis ini? Bahkan dia seolah merendahkan harga diriku dan Harry diwaktu yang bersamaan. Pantas saja, Harry sangat kesal padanya. Jika aku tahu sikapnya seperti ini, maka aku tidak akan membiarkannya masuk ke dalam.


"Sierra, lebih baik kau tunggu disini sebentar, aku akan membangunkan Harry. Aku merasa tidak enak membiarkan tamu masuk tanpa seijinnya."


"Biarkan dia istirahat, Sheren. Aku masih ingin mengobrol banyak denganmu. Jika Harry tahu aku masuk kesini, dia pasti akan marah besar padaku dan itu artinya dia akan lebih marah padamu karena kau telah membiarkanku masuk. Jadi biarkanlah dia."


Aku menganggukan ucapannya sambil mencoba duduk dengan tenang. Apa yang dikatakan oleh Sierra memang benar, aku bahkan tidak ingin membuat emosi Harry meledak sepagi ini, bagaimana pun caranya aku harus bisa membawa Sierra pergi dari apartemen ini sebelum Harry bangun dari tidurnya.

"Apa saja yang pernah Harry lakukan padamu,?"

Aku menautkan kedua alisku, "Apa maksudmu?"

"Oh, apa kau benar-benar lugu?" Sierra terkekeh pelan sambil mengibaskan rambutnya yang tergerai, "Apa kau dan Harry pernah melakukan seks?"


The Rumours [h.s]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang